
MEDAN(Malintangpos Online): Ketua LSM.Merpati Putih Tabagsel Khairunnisyah,mengutarakan terkait Pandangan Fraksi Amanah Berkaya ” Bupati Omdo ” seharusnya Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution,menanggapinya tidak dengan emosional diruang Paripurna.
” Saya tidak menyalahkan siapa-siapa, karena yang disampaikan Hasmar Nasution adalah pandangan Fraksi,tentu menjawabnya tidak perlu emosional, apalagi itu ruang Paripurna,ada hak Imunitas yang dimiliki oleh anggota DPRD, ” Ujar Ketua LSM. Merpati Putih Tabagsel Khairunnisyah, Rabu malam(2/9) di Garuda Plaza Hotel Medan, sekitar Pandangan Fraksi Amanah Berkarya.
Selain itu, Seharusnya pemerintah daerah harus menjawab dan menyampaikan kepada masyarakat apa yang menjadi permasalahan dan kendalanya sehingga masyarakat bisa memahami
Karena, Sejumlah aktivis mengapresiasi kepada fraksi-fraksi DPRD Madina dalam mengkritisi kebijakan Bupati Madina selama ini.
” Apa yang disampaikan anggota dewan dalam pandangan akhir dalam rapat paripurna pertanggung jawaban APBD tahun 2019 tersebut merupakan sudah kewajiban mereka dan chek and balance,” ujar Aktivis yang juga Sekretaris LSM. Genta Madina Chandra Siregar.
Kita rindu dewan yg bisa melakukan pengawasan kepada pemerintah ,bukan dewan yang hanya diam dan sebagai tukang stempel pemerintah,ujar Chandra lagi.
Disebutkannya, Apalagi yang disampaikan para anggota dewan adalah fakta dan harus disampaikan ke publik seperti Indeks pembangunan manusia (IPM) Mandailing Natal peringkat nomor 5 terendah dari 33 kabupaten/ kota di Sumatera Utara,sesuai dengan data BPS.
Kemudian pembangunan Asrama Haji yg diresmikan Presiden Joko Widodo sampai sekarang belum ada perkembangannnya.
Kata dia, Mandailing Natal sebagai kawasan ekonomi khusus yg dulu sering digaungkan Bupati seperti sudah tenggelam.
Kemudian pembangunan Rumah Sakit Umum di Bukit Payaloting yang masih terbengkalai, bahkan tidak jelas lanjutan pembangunannya dari pemerintah pusat serta Pembangunan di RSU Husni Thamrin Natal, juga difuga bakal sama nasibnya dengan RSU Panyabungan.
Selain itu, Pembangunan Monumen Jenderal AH. Nasution juga belum ada, Mesin Pengolah Pohon Karet di Lokasi Bandara Bukit Malintang menjadi Besi Tua sampai sekarang dan banyak lagi.
” Kita minta DPRD memanggil Bupati Agar sama -sama melihat program yang dinilai gagal dan setiap Pandangan Fraksi DPRD, menjawabnya dengan data, bukan emosional,” ujar Chandra Siregar kepada Wartawan(LN/Red)
Admin : iskandar hasibuan.