KOTANOPAN (MalintangPos online) : Sudah jatuh tertimpa tangga. Mungkin itulah kalimat yang pas untuk warga desa Batahan Kecamatan Kotanopan Kab. Mandailing natal.
Betapa tidak, puluhan titik material longsor yang terjadi satu setengah bulan lalu di ruas jalan ini belum di angkat pihat terkait, tiba-tiba beberapa hari lalu sudah terjadi lagi abrasi di ruas jalan ini sepanjang 10 meter. Akibatnya, jalan ini otomatis tidak bisa dilalui karena badan jalan semuanya habis abrasi.
Kepala Desa Batahan, Samwel, di dampingi aparat desa Alimin kepada Wartawan, JUm’at (20/1) di Kotanopan mengatakan, lokasi jalan yang abrasi ini terdapat 600 meter sebelum desa Batahan. Semua badan jalan abrasi ke jurang yang kedalamanya mencapai 100 meter. Akibatnya, jangankan kenderaan berjalan kaki pun tidak bisa lewati.
Dikatakannya, terjadinya abrasi ini otomatis menambah beban berat warga. Longsor sebelumnya belum di angkat, justru sudah datang masalah lain, yaitu badan jalan abrasi. Abrasi kali ini justru lebih parah di bandingkan abrasi atau longsor sebelumnya. Saat ini, otomatis jalan tidak bisa lagi di gunakan, pemindahan jalan ke bagian lain merupakan solusi satu-satunya.
“ Badan jalan yang abrasi harus di pindahkan ke bagian yang aman. Kalau jalan yang abrasi ini sudah tidak bisa diperbaiki atau di timbun lagi. Selain kondisi tanah yang labil juga terdapat jurang yang dalam. Lebih aman di buat jalan alternatif baru di bagian atas jalan yang abrasi”, ujar Kepala Desa
Ditambahkannya, agar warga tetap bisa keluar masuk desa, untuk sementara warga terpaksa melakukan gotong royong membuat jalan alternatif yang panjangnya mencapai 100 meter lebih. Jalan alternatif ini hanya bisa di lalui sepeda motor, itupun harus di dorong dua orang baru bisa lewat. Kondisi jalan alternatif ini tanjakan dan dipenuhi urat-urat kayu serta badan jalan tidak rata.
Menurutnya, walaupun pembukaan jalan alternatif ini sudah dimulai warga, namun kehadiran alat berat sangat di butuhkan untuk mengangkat material tanah serta menimbun bagian badan jalan yang rendah. Makanya pihanya berharap Pemerintah Kab. Mandailing Natal agar segera menurunkan alat berat ke jalan ini. Selain untuk mengangkat material tanah yang longsor satu setengah bulan lalu juga untuk membantu warga membuka jalan alternatif.
Abrasi ini praktis hampir membuat aktivitas di desa ini lumpuh. “Warga tidak bisa lagi keluar desa, kalaupun keluar terpaksa sepeda motornya di dorong di jalan alternatif yang sudah dibuat warga. Paling sulitnya lagi, sumber daya alam Batahan tidak bisa lagi di jual ke Pasar Kotanopan. Sebab, jangankan membawa barang, membawa badan saja sudah susah,” ujar Alimin. (Lkt)
Admin : Dina Sukandar A.Md