
BENCANA Banjir yang melanda wilayah Pantai Barat, Kamis 23 Juli 2020 yang awalnya disebabkan derasnya turun hujan sejak Rabu Sore(22-7) bukanlah pertama sekali, karena boleh dikatakan sudah sering terjadi.
Catatan Penulis, Desa yang mengalami Banjir, antara lain Desa Bintungan Bejangkar di Kecamatan Batahan,Desa Perbatasan di Kec. Linggabayu, Desa Bonda Kase, Desa Patiluban Hilir, Desa Pstiluban Mudik, Desa Sasaran, Desa Talu di Kecamatan Natal, sesuai dengan informasi yang masuk ke Redaksi Malintang Pos Group hingga Kamis malam(23/7) pukul 20.35 Wib.
Se ingat Penulis desa – desa tersebut diatas hampir setiap tahun di musim penghujan akan mengalami banjir, hanya saja kerugian yang timbul akibat banjir tersebut berbeda – beda dan kalau rumah terendam sudah sering terjadi.
Persoalannya, kenapa sulit atau belum mampu Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dan Pemerintah Sumatera Utara, melakukan antisifasi dan perubahan agar jangan lagi warga ” Sport Jantung ” jika hujan turun dengan lebat, atau memang pemerintah sama sekali sudah tidak mampu, atau memang belum pernah mencari solusinya, hanya pemerintah yang bisa menjawabnya.
Untuk kita ketahui bersama, Desa Bintungan Bejangkar terendam selain tingginya curah hujan, juga disebabkan meluapnya Sungai(Aek)Batang Bangko dan Aek Batang Batahan, sehingga daerah tersebut sering banjir.
Begitu juga dengan seringnya Desa Perbatasan, Desa Sasaran dan Desa Patiluban di Kec. Natal Banjir, karena luapan Aek Batang Natal, sehingga setiap tahunnya sering terendam.
Padahal, Jika saja Sungai(Aek) Batang Natal yg sering merendam rumah warga dibuat Dek Pengaman Banjir walau anggarannya besar, tetapi Pemda Madina melakukan lobi anggaran ke Gubsu di Medan dan ke Presiden RI di Jakarta, kurun waktu beberapa tahun desa-desa tersebut tidak akan banjir lagi jika ada tembok pengaman Sungai Batang Natal khusus di daerah itu.
Untuk kita ingat bersama, Mandailing Natal saat ini sudah mempunyai APBD di tahun 2020 mendekati Rp 1,7 Triliun, belum lagi untuk perbaikan jalan – jalan yang dibutuhkan masyarakat kita,tentu tidak akan cukup dan sulit untuk mengatasi pembangunan dek atau tembok pengaman sungai. (Bersambung Terus)
Admin : iskandar Hasibuan.