TAPSEL (Malintangpos Online): Kasus Bunuh diri Rifzal Riandi Siregar (25) Tahanan Mapolsek Batangtoru Yang Merupakan warga Desa Napa, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) di dalam sel tahanan Mapolsek Batangtoru, Minggu (3/9/2017) kemarin menuai perhatian berbagai pihak dari segala penjuru di Sumatera Utara dan penjuru Tanah Air
Termasuk Salah Satunya Kontras Sumatera Utara ,dan Kontras pun bersedia mendampingi keluarga korban mengusut kematian Rifzal dan Melakukan investigasi ke tempat kejadian Perkara
Kepada wartawan, Kamis (07/9/2017), Koordinator Badan Pekerja KontraS Sumut, Amin Multazam menuturkan Bahwa pihaknya hingga saat ini belum ada terlibat dalam kasus tersebut. Kendati demikian, mereka bersedia mendampingi keluarga korban.
“Kalau pihak keluarga mau didampingi dan komitmen pada prinsipnya kita siap bang mendampingi mereka,” ucapnya.
Untuk kepastian apakah korban dibunuh atau tidak, pihaknya memang butuh investigasi lebih dalam. “Hanya saja langkah awalnya kita harus investigasi dulu ke lapangan memastikan kronologis dan bukti-bukti lain,” katanya .
Saat disinggung bagaimana tanggapannya terkait pernyataan pihak kepolisian yang menyatakan Rifzal murni tewas gantung diri, padahal hasil autopsi belum keluar, Amin merasa heran. Alhasil, KontraS Sumut bersedia memberikan akses seluas-luasnya kepada pihak keluarga untuk mendapatkan keadilan.
“Itu tadi , keluarga korban harus diberikan akses seluas-luasnya untuk mendapatkan keadilan. Artinya hasil temuan-temua itu harus di buka secara transparan. Jika tidak, artinya pihak kepolisan sudah menyalahi aturan dan undang-undang.
Kami sarankan pihak keluarga buat laporan pengaduan atas kasus ini. Jadi ketika prosesnya masuk ke tahap penyelidikan dan penyidikan, jika perlu (atas persetujuan keluarga) bisa dilakukan otopsi ulang,” tandasnya.
Sebelumnya Rifzal Riandi Siregar merupakan tahanan Polsek Batangtoru atas kasus perkelahian dengan oknum Polri yang bertugas di Polsek Batangtoru. Bripda Khairil Fadli, Minggu (27/8/2017) silam. Perkelahian tersebut berawal dari pihak aksi yang dilakukan Rifzal usai menegak minuman keras .
Dimana, kala itu Rifzal yang tengah mabuk berat mencoba menutup jalan di daerah Desa Napa. Disaat yang bersamaan, Fadli melintasi kawasan tersebut.
Singkat cerita, keduanya pun akhirnya terlibat perselisihan hingga berujung pertengkaran. Saat itulah, Fadli pun menghubungi rekan-rekannya sesama anggota Polsek Batangtoru. Alhasil, 4 rekan Fadli tiba di lokasi kejadian. Setibanya dilokasi, mereka pun kemudian memboyong Rifzal ke Mapolsek Batangtoru.
Usai mendekam selama sepekan di hotel prodeo tersebut, pihak keluarga pun mendapat kabar kalau Rifzal tewas. Namun sayang, kabar tersebut diterima pihak keluarga lebih dari 5 jam tewasnya Rifzal.
Tak pelak, hal ini pun membuat keluarga curiga kalau Rifzal bukan tewas akibat bunuh diri. Karena itu, pihak keluarga pun meminta dilakukannya autopsi terhadap jasad Rifzal guna menguak penyebab kematiannya yang mengandung kecurigaan Semua pihak.(Sabar)
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md