
SEMANNGAT Kebersamaan untuk mewujudkan # PERUBAHAN # Kepemimpinan di Kabupaten Mandailing Natal, serta sebagai wujud dukungan kepada HM.Sofwat Nasution dan Ir.H.Zubeir Lubis, sejumlah warga perantau yang berhasil di akhir September 2020, rame -rame pulang Kampung.
” Semua keluarga kita akan kita arahkan menentukan pilihannya kepada Paslon Bupati/Wakil Bupati Madina HM. Sofwat Nasution dan Ir.H.Zubeir Lubis, ” Ujar Chairuddin Syamsul Pulungan,SH.MH yang tinggal di Tanggerang Selatan Via Selular ke Redaksi, Rabu malam(23-9)

Sesuai dengan informasi yang kita terima dari keluarga di Mandailing Natal, banyak jalan – jalan ke desa yang tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah sejak H.Amru Daulay, SH tidak Bupati lagi.
” Sudahlah, kita menangkan Sofwat Nasution dulu menjadi Bupati, saya tidak pernah jumpa dengannya, hanya kawan satu lesting telephon saya dari Bengkulu, waktu Sofwat Nasution Komandan Korem di daerah itu, banyak cerita kawan kita itu, ” Ujar Chairuddin.
Warga Mandailing Natal yang akan pulang kampung akhir September ini, sampai sekarang sudah 27 orang berasal dari 17 Kecamatan di Mandailing Natal dan kemungkinan bertambah lagi.
Sementara itu, Tiga perantau sukses asal Mandailing Natal (Madina), Sumut mengajak semua elemen masyarakat melihat kondisi kabupaten ini secara jernih sehingga pada Pilkada 9 Desember 2020 nanti bisa menentukan pilihan dengan baik.
Mereka yang memberikan komentar mengenai kondisi Madina saat ini adalah DR. Mulia Panusunan Nasution, mantan sekretaris jenderal (sekjen) Kementerian Keuangan; Ir. M. Mahmud Azhar Lubis MA., mantan deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal; dan Ir. Mansyur Syamsuri Nasution MSc., pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di perbankan Indonesia.
Mulia Nasution, yang juga pernah menjabat dirjen Perbendaharaan Negara (2004-2006), menyatakan prihatin atas ketertinggalan pembangunan Madina. “Nyaris dalam kurun tujuh tahun terakhir tidak jelas arah kebijakan pembangunan yang dilakukan pemkab. Ini penilaan saya secara realistis.”
“Dan semua orang tahu, Madina masuk katergori kabupaten tertinggal di Sumut. Ini menyedihkan. Apakah kita betah begini terus. Soal peningkatan perekonomian masyarakat, juga tidak membanggakan,” kata Mulia Nasution.
“Soal bandara Bukit Malintang dan sejumlah pembangunan fisik lainnya saya kira progres perkembangannya sangat lambat. Janji-janji yang sering diucapkan pemkab masih sekadar manis di bibir. Baru sekadar menina-bobokkan masyarakat,” katanya.
Alumni SMA Negeri 1 Panyabungan asal Kelurahan Kayujati, itu mengajak semua pihak melihat kondisi Madina dengan akal sehat agar bisa secara jernih menilai apakah dalam kurun lima tahun kebelakang, kinerja pemkab sudah sesuai harapan masyarakat.
Sependapat dengan Azhar Lubis, Mansyur Syamsuri mengatakan jika dilihat realita yang ada saat ini, Madina masih tertinggal dibanding kabupaten lain di Sumut. “Apakah masyarakat nyaman dengan kondisi seperti ini terus. Apakah kita tidak melek dengan keberhasilan daerah tingkat dua lain yang ada di Sumatera,” sebutnya.
Karena itu, baik Azhar Lubis, Mulia Nasution, maupun Mansyur Syamsuri sepakat mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Madina H.M. Sofwat Nasution dan Ir. H. Zubeir Lubis (Sofwat-Beir) di Pilkada Madina.
“Tidak sekadar dukungan di lisan saja. Tidak sekadar di bibir. Demiki Madina yang lebih baik, saya siap turun langsung ke Madina dan ikut membantu sebatas kemampuan bagi kemenangan Sofwat-Beir. Ini demi tanah kelahiran yang lebih baik,” ujar Azhar Lubis.
Mansyur Syamsuri juga siap all outmengantar kemenangan Sofwat-Beir di Pilkada Madina yang bakal digelar 9 September 2020. “Sofwat Nasution orang yang pas memimpin Madina. Kemampuan leadershif-nya tidak saya ragukan lagi,” ujarnya.(Akhir/ RISH)
Liputan : Akhir dan Risman
Admin. : Iskandar Hasibuan.SE.