

PERTAMA Sekali jumpa dengan Bacalon Bupati Madina HM.Sofwat Nasution,sudah banyak masyarakat mengatakan ” Sofwat Gayanya Mirip H.Amru Daulay, SH ” sehingga ketika dia( Sofwat Red) jumpa dengan warga di Bagas Godang Panyabungan Tonga, banyak yang curhat kepadanya.
Kebetulan H.M. Sofwat Nasution, Minggu malam (30/8-2020), bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat di Bagas Godang Panyabungan Tonga, Kecamatan Panyabungan, Madina.
Dalam kesempatan itu, mereka mengundang bakal calon bupati yang berpasangan dengan Zubeir Lubis di Pilkada Madina datang lagi bersilaturrahmi di tempat yang sama.
Waktu itu, Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat silaturrahmi dengan bakal calon (balon) bupati Mandailing Natal (Madina), Sumut H. M. Sofwat
Malam itu, Tokoh Adat “Curhat” ke Sofwat Nasution: Kami Rindu seperti Zaman Pak Amru Daulay
SIlaturrahmi H.M. Sofwat Nasution dengan para tokoh masyarakat dan tokoh adat berlangsung penuh kekeluargaan.
“Terima kasih atas harapan abang, anggi bope uda nami. Semoga pertemuan kita ini mendapat berkah dari Allah Swt.,” jawab Sofwat Nasution menanggapi harapan para tokoh-tokoh.
Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat yang ikut berkumpul itu antara lain Burhan Nasution, Mahdansyah Nasution, Paruhama Nasution, Gunung Nasution, dan Sopian Nasution.
“Masyarakat Gunung Tua juga sudah lama menunggu ke datangan Pak Sofwat di desa kami,” ujar Gunung.
Pertemuan silaturrahmi H.M. Sofwat Nasution dengan para tokoh adat dan tokoh masyarakat itu penuh tawa dan canda.
Dalam kesempatan silaturrami yang juga dihadiri Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Madina Dodi Martua berlangsung santai dan penuh kekeluargaan.
Kepada Sofwat Nasution tokoh adat dan tokoh masyarakat itu sempat menyampaikan curahan hati (curhat) serta uneg-uneg mengenai keberadaan lembaga adat di Madina.
“Kami mengharapkan lembaga adat diberdayakan seperti masa Pak Amru (Amru Daulay, mantan bupati Madina-red),” kata Burhan.
Para tokoh masyarakat dan tokoh adat itu mengumpamakan, dulu zaman Amru Daulay, jika ada acara tertentu mereka para tokoh adat dijemput camat di rumah masing-masing.
“Kami rindu lembaga adat diberdayakan kembali,” kata seorang tokoh adat yang ikut pertemuan tidak direncanakan itu.
Bincang-bincang berlangsung rileks dan penuh kekeluargaan. Apalagi sebagian besar yang berkumpul sangat mengenal pribadi Sofwat Nasution.
Sesekali terdengar di antara mereka martarombo satu sama lain. Suasana akrab usai tahlilan itu berlangsung sekitar satu jam.
“Semoga kita bisa bersilaturrahmi lagi di sini,” kata Paruhama Nasution. (Akhir)
Liputan : Akhir Matondang
Admin : dita risky saputri hasibuan,SKM