Kain Sarung Sofwat-Beir Prespektif Rakyat Jalanan. Oleh : Halum Musthafa Nasution

Menurut KBBI Kain Sarung adalah kain panjang yang pada tepi pangkal dan ujungnya dijahit berhubungan.

Sama-sama kita ketahui bahwa Pasangan H. M. Sofwat Nasution dan Ir. H. Zubeir Lubis maju sebagai Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal Nomor urut 3. Sering kali kita lihat dari Foto-foto yang beredar dimedia dan ketika Pasangan Sofwat-Beir menemui masyarakat, Pasangan No Urut 3 itu Selalu memakai Kain Sarung yang bermotif kotak-kotak dan di gantung di bahu.

Maka dari itu izinkan kami berasumsi atau berimajinasi tentang hal tersebut.

Apa Pilosofi dari kain sarung.?
Ada banyak filosofi yang bisa diambil dari kain sarung. Seperti dari segi motif, Sering kita menemukan sarung dengan motif kotak-kotak. Meskipun banyak juga sarung khas daerah yang menggunakan motif batik atau pun songket, tetapi motif kotak-kotak adalah motif yang paling banyak ditemui.

Foto Dokumen Sofwat -Beir

Ada filosofi tersendiri dari motif kotak-kotak yaitu ketika berada di sebuah titik berwarna putih maka akan melangkah ke manapun, maka akan tetap menemui warna yang berbeda-beda. Hal ini menggambarkan bahwa manusia yang hendak melangkah ke manapun maka akan tetap menemukan perbedaan dan harus menerima konsekuensi dari setiap langkah yang dilalui.

Kemudian, sarung itu tidak memiliki karet, atribut resleting dan kancing. Bentuknya yang sangat sederhana, namun corak kain sarung sangat beragam. Ini menjadi filosofi seharusnya pemikiran kita dalam bersosialisasi di tengah masyarakat yang kompleks seperti corak sarung. Bahwa kita hanya perlu berbuat baik dengan memberi manfaat kepada sesama.
Tanpa atribut lain juga mengartikan bahwa kita semestinya bersikap fleksibel, tidak kaku dalam bergaul.
Sarungan itu menandakan bahwa betapa pentingnya bersosial, Mau berbuat baik untuk memberi manfaat kepada sesama.

Gulungan sarung kain di perut pun jadi isyarat. Bahwa siapapun harus punya ikatan kuat terhadap Tuhannya, pada imannya dan pada sesama. Tauhid, Hablum minallah, Hablum Minannas dan Hablum Minal Alam harus tetap ada pada diri kita. Gulungan kain diperut juga mengisyaratkan supaya kita tetap kuat menjaga silaturahmi antar sesama sehingga persatuan yang kokoh itu bisa kita capai.

Adanya ruang ketika kain sarung dipakai adalah sebuah perbandingan atau pengibaratan untuk menerima dengan lapang dada bahwa apa yang menjadi permasalahan umat harus dirasai bersama.

Kenapa harus warna merah dan di letakkan di bahu.?

Sama-sama kita ketahui bahwa warna merah itu melambangkan keberanian, Warna merah juga warna yang beraura kuat, memberi arti gairah dan memberi energi untuk menyerukan terlaksananya suatu tindakan. Dalam psikologi warna merah memberi arti sebuah simbol keberanian, kekuatan dan energi, juga gairah untuk melakukan tindakan (action), serta melambangkan kegembiraan.

Selain itu, warna merah merupakan warna yang paling mendalam di antara warna-warna yang ada, warna ini termasuk golongan warna yang hangat. Makna warna merah bisa menggambarkan reaksi fisik terkuat dari diri kita sendiri.

Bahu merupakan sendi bola dan rongga yang terdiri dari 3 buah tulang, tulang lengan bagian atas (humerus), tulang belikat (skapula), dan tulang selangka (klavikula) yang dipertahankan dalam posisi stabil oleh ligamen, tendon dan otot. Bahu memberikan rentang gerak yang paling besar dalam tubuh kita.

Bisa kita artikan bahwa Sofwat-Beir Dalam Memimpin Mandailing Natal akan selalu menerima perbedaan dan siap dengan segala konsekuensi yang ada. Sofwat-Beir juga akan selalu bersikap Fleksibel kepada masyarakat dan memberikan manfaat kesesama masyarakat Mandailing Natal. Selain itu Sofwat-Beir juga bercita-cita menjadikan Mandailing Natal yang Religius Baik ia dari Segi Tauhid, Hablum Minallah, Hablum Minannas dan Hablum Minal Alam sehingga persatuan dan tali silaturrahmi itu tetap mengakar pada Masyarakat. Disamping itu Sofwat-Beir juga merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat, maka dari itu Sofwat-Beir dengan keberaniannya akan memundak segala permasalahan dan problematika yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan akan selalu mencari solusinya.

Admin : iskandar Hasibuan.

Komentar

Komentar Anda

About Dina Sukandar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.