Prihatin..! LSM Temukan Kasus Korupsi DD, Inspektorat Madina Harus Periksa Kades Bukit Malintang

DD Desa Malintang Jae Tahun 2017

JAKARTA(Malintangpos Online): Akibat gencarnya pemberitaan terkait penyalahgunaan Dana Desa(DD) di beberapa desa yang ada di Kecamatan Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal,membuat masyarakat asal Mandailing Natal,angkat bicara untuk mendesak Inspektorat untuk segera melakukan pemeriksaan kembali terhadap seluruh Kepala Desa (Kades)

            “ Jangan dibiarkan, perlu ada pengawasan yang dilakukan Inspektorat Madina, untuk meminimalkan terjadinya anggaran dana desa, karena dibidang Infrasturuktur sangat mudah dilakukan manipulasi maupun Mark Up anggaran,” ujar Efrizal Yudha Nasution,SH di Jalan Petamburan Jakarta, Jumat sore(26-4) terkait dengan banyaknya Dana Desa(DD) di Kec.Bukit Malintang yang penggunaannya asal-asalan.

            Disampaikan Efrizal, bahwa warga Bukit Malintang telah mengadukan Kades Malintang Jae Darwin Nasution,terkait dengan DD mulai tahun 2016, 2017, 2018 yang seluruhnya anggaran fisiknya dinilai masyarakat asal-asalan, sehingga menimbulkan pertanyaan ditengah-tengah masyarakat sekarang ini.

Ditambal sulam Dana desa di Bukit Malintang3

Selain itu, katanya, Kades Malintang Jae juga dalam mengalokasikan anggaran DD Tahun 2018 untuk Jalan Rabat Beton Jalan Nasional- Saba Holbung, bersama dengan Kades Malintang Julu dan kades lainnya dinilai masyarakat adalah nyata disalahgunakan anggarannya, tapi lagi-lagi lolos dari Inspektorat yang diduga main mata dengan Kades.

            Maksudnya..? jangankan ahli pembuatan jalan, petani yang bolak-balik ke Saba Holbung/Saba Suluk juga mengatakan bahwa pembangunan Jalan Rabat Beton mereka dari DD Tahun 2018 adalah jalan abal-abal yang tidak mempunyai perhitungan dalam membangunnya, apalagi jalan tersebut adalah jalan Kabupaten pula.

            Saran saya, ujarnya, masyarakat khususnya masyarakat Desa Malintang Julu, Desa Malintang Jae, Desa Malintang, Desa Pasar Baru Malintang, Desa Lambou Darul Eh-san serta desa lainnya ramai-ramai membuat surat pengaduan ke Polisi, jangan lagi ke Inspektorat dan kejaksaan, sebab mungkin instansi itu telah main mata dengan kades, buktinya jalan itu bisa lolos dari pengawasan, apa nggak lihat itu Inspektorat kita itu.

Dana Desa Tahun 2018 ke Jalan Saba Holbung

Secara terpisah di Panyabungan, Ketua LSM.Merpati Putih Tabagsel Khairunnisyah yang dicegat wartawan di Halaman Mapolres Madina, Jumat siang( 26-4) mengaku sangat kecewa dengan BPD yang ada di Kecamatan Bukit Malintang, khususnya desa-desa yang DD nya dibangunkan untuk pembangunan Jalan ke Saba Holbung /Saba Suluk, karena daerah itu adalah daerah Desa Malintang Julu.

            Kata dia, selain Kades, Camat, juga Kadis PMD maupun Kepala Inspektorat Madina harus bertanggung jawab terhadap masalah itu, karena nyata-nyata proyek DD yang dibangunkan kualitasnya sangat jauh dari yang diharapkan, sudah dipastikan selain anggaran Mark Up, juga pelaksanaannya dipastikan lari dari RAB.

            Kadis PMD Madina Muhammad Ikbal yang telah pernah dihubungi Wartawan, mengaku akan segera memanggil seluruh kades di Bukit Malintang dan melakukan klarifikasi terkait dengan pengaduan yang disampaikan melalui media oleh masyarakat ( Red/Ris)

 

 

 

 

Admin : Siti Putriani Lubis

Warga Tor Banua Raja Mengeluh, “Tolong Kami Warga di DAS Batang Gadis Dibantu”

Kondisi Sungai dan pemukiman warga Desa Torbanua Raja

TOR BANUA RAJA(Malintangpos Online): “Tolonglah kami warga yang bermukim di pinggir Daerah Aliran Sungai(DAS) Aek Batang Gadis Desa Torbanua Raja Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal,yang akhir-akhir ini rumah kami sudah terancam akibat dikikis keganasan sungai(aek) yang sering meluap.

            Keluhan warga Desa Tor Banua Raja tersebut disampaikan kepada Malintangpos Online, Kamis pagi(27-04) di Gedung DPRD Kab.Madina,seusai warga mencari-cari anggota DPRD Madina yang berasal dari Dapil 5 (Panyabungan Utara,Bukit Malintang,Siabu, Nagajuang dan hutabargot) untuk meminta bantuan wakil rakyat.

            “ Wakil rakyat yang kami pilih lagi ngak masuk, kabarnya ada rapat tadi malam,jadi istirahat, tolonglah kami pak, agar rumah kami yang posisinya sudah diambang amblas ke dasar sungai, kami juga warga Mandailing Natal,” ujar seorang ibu mengaku marga Nasution.

            Bahkan, ujar warga, apakah setelah rumah kami runtuh dihantam sungai Batang Gadis dan kami hanyut barulah kami diperhatikan, sebelum kami menjadi korban, tolonglah kami agar DAS disekitar perumahan penduduk dipasang Beronjong.

            Sdelain itu, sebut Nasution, warga Tor Banua Raja yang mau ke sawah ataupun ke lading harus memutar dari Jembatan Jambur Padang Matinggi, itu bagi warga yang punya sepeda motor, kalau warganya tak punya sepeda motor maka dia tak akan pergi lagi mencari nafkah baik ke sawah maupun ke lading.

            “ Kami juga kan warga Mandailing Natal, wakil rakyat kami bicara dong, lihat kondisi kami, kami hanya membutuhkan dikeruk sungai, ngak usah bangun jembatan, kami sudah bangga dikeruk saja sungai, ngak mungkin warga yang melakukan pengerukan,” ujar Siregar menimpali.(red).

Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md

 

Catatan Pemred Malintang Pos Group(1), Kayu Bulat Lapuk Mayoritas Tinggal Akibat Banjir di Madina

Kayu bulat lapuk di Bantaran Sungai (Aek) Sarir Longat Panyabungan Barat./Foto Reza Lubis

MERUPAKAN  Suatu bukti nyata dilokasi Banjir Bandang yang melanda wilayah Panyabungan Utara, Bukit Malintang, Hutabargot dan Panyabungan Barat Kabupaten Mandailing Natal,mayoritas yang meluluh lantakkan baik rumah maupun areal persawahan masyarakat adalah banyaknya kayu bulat yang sudah lapuk tertinggal, sehingga menimbulkan pertanyaan ditengah-tengah masyarakat.

            Maksudnya..? Banjir Bandang disebabkan luapan Aek Patabotung Kecamatan Bukit Malintang,terlihatnya gelondongan kayu-kayu besar yang telah lapuk nyangkut dibawah Jembatan Aek Patabotung yang dulunya telah dip rotes oleh masyarakat adanya tiang penyangga ditengeh-tengah aliran sungai, sehingga setiap sungai meluap, maka kayu-kayu besar nyangkut dan akhirnya membuat wilayah itu banjir seperti Minggu malam lalu(26-3).

            Begitu juga dengan meluapnya Sungai(Aek) Sarir diwilayah Kelurahan Longat Kecamatan Panyabungan Utara,terlihat dengan jelas kayu-kayu bulat yang sudah lapuk bertumpuk di sekitaran sungai, sehingga menabrak rumah-rumah penduduk yang ada di sekitar DAS yang sungainya meluap, makanya banyak rumah yang rusak disebabkan luapan sungai yang datangnya tiba-tiba.

Tumpukan Kayu sisa banjir di Aek Sarir Panyabungan Barat

Timbul pertanyaan, siapakah yang melakukan penebangan…? Apakah warga yang membuka perkebunan dihulu atau disekitar hulu sungai yang meluap, bisa jadi, sebab para gelimpangan, giliran sungai meluap, tidak satu pengusaha yang membuka perkebunan yang mau mengaku bertanggung jawab, justuru jika diberitakan media, maka si pengusaha mencak-mencak dan menuding media melempar fitnah.

            Giliran banjir datang, maka akan dituding Pemerintah Mandailing Natal yang lebih dahulu disalahkan, apalagi jika alat berat terlambat datang, maka masyarakat akan menuding pihak Pemda Madina Cq.PUPR Madina yang lamban kerja, padahal semua kejadian yang muncul adalah akibat keserakahan manusia yang sesuka hatinya membuka perkebunan tanpa memikirkan kerugian masyarakat dimasa mendatang( Bersambung) .

Admin : Dina Sukandar Hasibuan.A.Md

Bandara Malintang Dibangun, Ekonomi Rakyat Meningkat

Bupati Madina, Dahlan Hasan Nasution

BUKIT MALINTANG (Malintang Pos) : Rencana Pembangunan bandara yang direncanakan dibangun di Desa Sidojadi/Desa Lambou Darul Ehsan Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), dipastikan akan meningkatkan perekonomian Masyarakat.

 Hal itu disampaikan Bupati Madina Drs H.Dahlan Hasan Nasution, kepada Wartawan, Rabu (21/12) tentang kesiapan Pemerintah Kabupaten Madina, terhadap rencana pembangunan Bandara di Kecamatan Bukit Malintang.

Bupati mengatakan, atas nama masyarakat dan Pemkab Madina, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sumatera Utara, HT Erry Nuradi yang telah meneken surat hibah lahan perkebunan Sumatera Utara untuk rencana keperluan percepatan pembangunan Bandara Bukit Malintang.

Kata Bupati,Kita sebagai pemerintah daerah, sudah menyiapkan ganti rugi sewajarnya bagi tanaman masyarakat yang ada di atas lahan terkena pembangunan bandara. Walaupun lahan itu adalah lahan Pemerintah Provinsi Sumut, namun kita akan tetap ganti rugi. Kita tidak main habiskan saja.

Disebutkan, Dalam APBD sudah kita tampung untuk ganti rugi tanaman yang ada di atas lahan rencana pembangunan Bandara di Bukit Malintang.” dengan adanya nanti Bandara ini masyarakat sangat terbantu, mulai dari ekonomi maupun transportasi,” ujar Bupati Madina.

“Kita sudah sama-sama mengetahui, bahwa putra putri terbaik kita yang ada di perantauan banyak yang sudah berhasil. Namun, jarang pulang kampung akibat transportasi ke Madina sangat sulit dan memakan waktu cukupk lama apabila menempuh jalur darat,”katanya.

Bahkan, ujarnya, Pembangunan bandara ini adalah anugerah Tuhan. “Pasalnya, keberadaan bandara ini akan bisa meningkatkan perokonomian masyarakat Madina dan sudah lama kita idam-idamkan,”kata Dahlan.

Bupati Madina berharap, kepada putra putri terbaik Madina yang berada di perantauan dan mempunyai jaringan untuk percepatan pembangunan bandara ini, agar mendukung dan membantu Pemerintah demi kemajuan perekonomian masyarakat Gordang Sambilan dimasa yang akan datang(red/Isk)