
TERSERAH Bagi setiap orang yang membaca tulisan ini apakah penulis disalahkan atau dicaci maki bagi penulis tidak menjadi masalah, tetapi yang diungkapkan dalam tulisan adalah fakta yang tidak terbantahkan, sebab kalau kita bandingkan kondisi Kota Panyabungan katakan saja mulai dari Kelurahan Kayujati- Kelurahan Sipolu-polu dan dari Kota Siantar hingga Desa Panyabungan apakah sudah pantas menjadi sebuah Ibukot Kabupaten…?
Mau tau jawabnya, tentu belum pantas,karena itulah momen HUT ke- 18 Kabupaten Mandailing Natal 9 Maret 2017 mendatang ini ada baiknya Pemerintah Mandailing Natal khususnya Panitia HUT ke-18 Madina untuk membuang ego dan sok panitianya dulu, apa salahnya kegiatan Kebersihan antar Desa/Kelurahan dibuat dan diperlombakan dengan Hadiah yang dapat memotifasi aparat Desa/Kelurahan.
Maksudnya..? Penulis pernah dialog dan bincang-bincang dengan Drs.H.Dahlan Hasan Nasution maupun dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Madina baru-baru ini, bahwa Bupati ngak lama lagi akan melakukan perbaikan di Kota Panyabungan sebagai Ibukota Kabupaten Mandailing Natal dan waktu itu penulis ngak menjawab, sebab penulis sudah terlalu sering menyoroti masalah kondisi Panyabungan.

Karena itulah, sudah waktunya seluruh ASN(Aparatur Sipil Negara) maupun seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Momen HUT ke-18 Kabupaten Mandailing Natal sebagai ajang Karya Nyata bukan karya kata, sebab selama ini baik ASN maupun masyarakat selalu menyoroti kebijakan pemerintah dan masyarakat sendiri tidak pernah melakukan koreksi sambil bertanya” Apa Yang Telah Kusumbangkan Untuk Pembangunan Mandailing Natal” tapi masih lebih banyak yang mempertanyakan’ Apa Yang Kuporoleh Dari Mandailing Natal” sehingga walau sederhana kelihatan, tapi wajah Kota Panyabungan belum Nampak, padahal usia Madina sudah 18 Tahun dan sudah beranjak Dewasa, kalau di istilah bagi seorang anak gadis lagi cantik-cantiknya alias suka menata diri, tapi nyatanya…? Bersambung.
Admin : Dina Sukandar Hasibuan