Sebagai seorang Wartawan dan Pemilik Media PT.Malintang Pos Group, yang mempunyai Wartawan di Eks.Kabupaten Tapanuli Utara ( Taput, Tobasa,Samosir dan Humbang Hasundutan) merasa ” Cemburu ” akibat banyaknya APBN ( Anggaran Pendapatan Belanja Nasional) di kucurkan ke daerah tersebut oleh Pemerintah Indonesia dibawah Kepemimpinan Ir.H.Joko Widodo ( Jokowi).
Apa resepnya..? Salah satu ada Luhut Binsar Panjaitan dan Politisi PDI Perjuangan dan Parpol lainnya ” Kompak ” dan sejalan Memperjuangkan APBN ke daerah mereka dan Berhasil dengan banyaknya APBN ke daerah itu, termasuk untuk Danau Toba.
Bagaimana dengan Mandailing Natal..? Inilah yang kita harapkan, karena saat ini dari 2(Dua) Pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati ada salah satu Calon Bupati yang sudah dekat dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, yaitu H.Harun Mustafa Nasution ( Harun) yang kita harapkan akan mampu dan bisa membawa APBN Banyak – banyak ke Mandailing Natal, jika dia ( Harun Red) di berikan oleh rakyat menjadi Bupati Mandailing Natal.( Bersambung Terus).
Harun Musthafa Nasution dikenal sebagai sosok penting dalam Partai Gerindra, di mana dia sering mendapat prioritas khusus dalam beberapa kesempatan.
Sebagai anggota partai yang memiliki pengaruh besar dalam politik Indonesia, Harun Musthafa Nasution telah menunjukkan dedikasi dan komitmen tinggi dalam berbagai posisi yang diembannya.
Keberadaannya yang selalu menjadi prioritas dalam Partai Gerindra bisa dilihat dari peran strategis yang sering dia jalani, baik dalam struktur kepengurusan maupun dalam berbagai kebijakan partai.
Harun tidak hanya berperan dalam merumuskan kebijakan, tetapi juga aktif dalam kampanye dan mobilisasi massa, yang menunjukkan betapa pentingnya perannya bagi partai.
Harun Musthafa Nasution, calon Bupati Mandailing Natal (Madina), merupakan sosok yang dikenal memiliki kedekatan khusus dengan Presiden Prabowo Subianto. Kedekatan ini menjadi salah satu aspek penting dalam pencalonannya, terutama dalam konteks pembangunan daerah.
Harun Musthafa Nasution dan Prabowo Subianto telah menjalin hubungan yang erat selama bertahun-tahun. Sebagai Presiden Indonesia terpilih, Prabowo memiliki pengaruh signifikan dalam politik nasional, dan kedekatannya dengan Harun Musthafa dapat menjadi keuntungan strategis bagi Madina.
Hubungan ini membuka peluang bagi Harun untuk memperoleh dukungan dan akses yang lebih besar terhadap berbagai program dan kebijakan yang dapat mendukung pembangunan di daerah tersebut.
Dalam hal pembangunan, kedekatan Harun Musthafa dengan Prabowo Subianto diharapkan dapat memfasilitasi lebih banyak investasi dan proyek-proyek infrastruktur di Madina. Dengan dukungan politik yang kuat, Harun bisa memanfaatkan jaringan dan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Madina melalui program-program yang berfokus pada infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Selain itu, hubungan ini juga berpotensi mendatangkan perhatian dan bantuan dari pemerintah pusat, yang sangat penting untuk menyelesaikan berbagai tantangan pembangunan di Madina.
Kemampuan Harun Musthafa untuk mengintegrasikan kebutuhan daerah dengan kebijakan nasional akan menjadi kunci sukses dalam realisasi visi dan misinya sebagai calon bupati.
Pada tahun 2009, Prabowo Subianto melakukan kunjungan penting ke Pondok Pesantren Musthafawiyah di Purba Baru, Sumatera Utara. Kunjungan ini menjadi salah satu momen historis yang menunjukkan kedekatan antara Prabowo dan Harun Musthafa Nasution, pimpinan pondok pesantren tersebut.
Musthafawiyah adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang dikenal akan pengajaran dan pengembangan nilai-nilai Islam yang mendalam.
Selama kunjungan tersebut, Prabowo Subianto berkesempatan bertemu langsung dengan Harun Musthafa Nasution dan para santri.
Kunjungan ini tidak hanya mencerminkan rasa hormat dan kepedulian Prabowo terhadap pendidikan dan perkembangan Islam di daerah tersebut, tetapi juga menggarisbawahi hubungan erat antara Prabowo dan Harun Musthafa Nasution.
Kedekatan antara keduanya dapat dilihat dari interaksi yang berlangsung selama kunjungan, di mana Prabowo mengungkapkan kekagumannya terhadap dedikasi Harun Musthafa Nasution dalam memajukan pendidikan Islam.
Diskusi antara Prabowo dan Harun Musthafa Nasution mengenai berbagai isu sosial dan keagamaan menunjukkan adanya saling pengertian dan rasa hormat yang mendalam.
Selain itu, kunjungan ini juga mencerminkan komitmen Prabowo dalam mendukung pengembangan pendidikan dan pemikiran Islam di Indonesia.
Secara keseluruhan, kedekatan Harun Musthafa Nasution dengan Prabowo Subianto bisa menjadi aset berharga dalam usaha mempercepat pembangunan di Madina, dengan harapan membawa perubahan positif dan kemajuan yang signifikan bagi masyarakat Mandailing Natal.(Bersambung).
MEDAN(Malintangpos Online): ” On Ma” Inilah kita. Ayo..bermainlah kalian dengan rasa percaya diri yang tinggi. Tunjukkan kalian adalah atlet tuan rumah yang disegani lawan.
” Capailah prestasi gemilang dengan meraih medali emas di PON XXI Aceh-Sumut 2024″. Itulah petikan kata semangat yang disampaikan Ketua Pengprov IMI Sumut, H Harun Mustafa Nasution, saat melepas atlet balap motor (road race) dan gresstreck, pada Minggu (08/04/2024) di Belmondo Restaurant.
Pria bersahaja yang juga mencalonkan diri jadi Bupati Madina pada Pilkada Serentak 2024 ini kembali menekankan kepada 8 atlet yang terdiri 4 atlet balap motor dan 4 grasstrack itu, agar fokus dalam perlombaan untuk mencapai target dua medali emas di PON ini.
“Ini adalah kesempatan bagi kalian mempersembahkan prestasi terbaik di rumah kalian sendiri. Kita adalah tuan rumah, biasanya tuan rumah lah harus tampil dominan dari pada tamu. Kalian bakal disaksikan keluarga saat kalian tampil nanti. Jadi buatlah bangga untuk keluarga kalian, dengan meraih medali emas,” sebut pereli nasional yang memiliki julukan “Harimau Madina” ini.
Harun Mustafa Nasution juga menjalaskan, dirinya bersama seluruh unsur pengurus IMI Sumut akan tetap untuk mendukung 8 atlet yang tampil di cabang olahraga balap motor.
“On Ma inilah kita. Kalian harus tampil Gasspoll…tunjukkan kepada lawan kalian, bahwa kita bisa mencapai hasil terbaik di PON ini.
Saya ingatkan, bahwa lawan kalian nantinya juga memiliki ambisi sama.
Tapi kalian harus lebih di atas dari pada mereka, dengan diiringi dengan percaya diri dan tampil tanpa beban, yakinlah apa yang sama-sama kita harapkan meraih 2 medali emas bisa tercapai.
Hal ini juga kalian sungguh-sungguh berdoa kepada Allah SWT, agar dipermudahkan dalam mencapai target nanti,”
Tim balap motor (road race) PON XXI Aceh-Sumut 2024 untuk kategori Dewasa berlangsung pada 18-19 September 2024 di Sirkuit Multifungsi Disporasu, diperkuat Andrian Aritonang dan Deri Satio Sunarso. Untuk ketegori U-20 ada nama Fahri Irawan dan Muhammad Ikhsan. Di nomor balap motor ini dimanajeri Rudi Siregar yang juga ketua Harian Pengprov IMI Sumut, dengan pelatih yakni, Yuserdi Sugiarto.
Sedangkan untuk kategori Grasstrack berlangsung di Grasstrack Arena Aircuit Mitr Cross Kualanamu, pada 15-16 September mendatang diperkuat pebalap, Ahmad Zusrizal dan Ahmad Fadillah ada juga nama Rizky Revanza sertabBima Artha Wibowo, dengan Manajer Ahmad Syauki yang juga Sekretaris Umum Pengprov IMI Sumut dan Pelatih Grasstrack yakni H Syabra Buana.
Pendaftaran H.Harun Mustafa Nasution – H.Muhammad Ichwan Husein Nasution Ke – KPUD Mandailing Natal, Kamis(29/8) yang lalu hingga 06 September 2024, telah menghiasi Halaman Media Online dan Menjadi Trending Topik dan sejumlah pihak telah mengomentarinya dan khususnya Media PT.Malintang Pos Group ( Koran Malintang Pos, Youtube dan Malintangpos Online).
Penulis yang sering Komunikasi sejak H.Harun Mustafa Nasution, terjun ke Politik dan Pemilu 2019 mengantarkannya menjadi anggota DPRD Sumut dan sekaligus menjadi Wakil Ketua DPRD Sumut Fraksi Gerindra Priode 2019 – 2024.
Hampir setiap hari Penulis ditanya warga tentang Pilkada Madina dan Siapa Calon Bupati/Wakil Bupati yang akan dipilih untuk Priode 2024 – 2029 yang akan datang ini.
Calon Bupati/Wakil Bupati Madina Priode 2024 – 2029 ada 2 Pasangan Calon(Paslon) yang mendaftar,yaitu Saipullah Nasution – Atika Azmi Utammi Nasution dan H.Harun Mustafa Nasution – H.Muhammad Ichwan Husein Nasution.
Apa kata masyarakat..? Kedua Paslon Bupati/Wakil Bupati adalah Putra/Putri terbaik Mandailing Natal, yang ingin mengabdikan diri ditengah – tengah masyarakat untuk Priode 2024 – 2029 mendatang ini.
Memang, pembicaraan masyarakat khususnya di Kedai Kopi, yang paling santer di perbincangkan adalah H.Harun Mustafa Nasution ( Harun), sebab membicarakan Harun, maka kita akan ingat dan terbayang dengan Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, sebab Harun adalah salah satu Cucu Syech Mustafa Husein Nasution.( Bersambung Setiap Hari)
Sebagai seorang Wartawan yang tinggal di Kota Panyabungan, banyak mendapat Informasi dari sejumlah elemen masyarakat, bahwa jika seseorang ingin menjadi Bupati/Wakil Bupati Mandailing Natal, harus menyiapkan uang yang agar bisa Menang.
Benarkah begitu..? Ketika bincang – bincang di Kedai Kopi depan Gedung Serbaguna H.Amru Daulay.SH, menunggu selesainya Pengambilan Sumpah/Pelantikan 40 Anggota DPRD Priode 2024 – 2029, mayoritas warga yang ada di Kedai Kopi mengutarakan Siapa Banyak Uang ” Pasti Menang ” separah itukah.
Bisa jadi, kata mereka hampir sama dengan Pemilihan Anggota DPRD, bahwa yang saat ini duduk di Gedung DPRD di Komplek Bukit Payaloting adalah orang – orang Berduit alias banyak uang.
Dari sekarang 65 Hari lagi, apakah Kedua (2) Paslon Bupati/Wakil Bupati Madina yang sudah Mendaftar Ke- KPUD mampu tatap muka dengan warga di 404 Desa/Kelurahan..? Sangat tidak mungkin sekali ( Bersambung Terus).
Rabu Pagi 28 Agustus 2024, WhatsApp Redaksi terus Berbunyi dan setelah dibuka isinya ” Kami Alumni Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba, bisa Jumpa dengan Ketua ,” Tulis Pemilik WhatsApp No.08136754xxxx.
Setelah dihubungi No.WhatsApp 08136754xxxx, akhirnya kesepakatan datang Alumni Musthafawiyah Purba Baru tersebut Ke – Redaksi Media PT.Malintang Pos Group di Jln.Bermula Panyabungan II Kec.Panyabungan.
Ada apa..? Pertanyaan itulah yg muncul, ternya Alumni Pondok Pesantren tersebut datang 10 orang untuk membicarakan apakah Benar H.Harun Mustafa Nasution, maju menjadi Calon Bupati.
Karena menurut mereka, jika itu benar, mereka akan turun langsung untuk menjumpai Alumni Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru.
” Marwah Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, harus dijaga, siapa lagi yang bisa menjaganya kalau bukan keluarga Besar Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru sendiri,” Ujar Abdul Manaf Nasution kepada Wartawan di Redaksi Media PT.Malintang Pos Group, Rabu Pagi(28/8).
Menurut mereka, Masuknya H. Harun Mustafa Nasution dalam bursa Bakal Calon Bupati Madina 2024-2029 memberi warna baru bagi bursa kepemimpinan Kabupaten Mandailing Natal lima tahun ke depan.
Kenapa..? Peluangnya tentu tidak bisa dianggap sepele. Itu tampak dari perolehan suaranya yang besar lima tahun lalu, saat menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2019-2024.
Dengan jumlah suaranya yang besar, berhasil menjadikannya sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Fraksi Gerindra.
Serta, Pengalaman di DPRD Provsu tentu memberinya banyak pengetahuan tentang seluk beluk pemerintahan.
Itu menjadi hal penting dibanding mereka yang sama sekali tidak berpengalaman dalam tata kelola pemerintahan, terutama terkait Otonomi Daerah.
Selain itu, peluangnya untuk menang tentu tidak diragukan lagi. Sebagai pemilik darah biru pesantran Musthofawiyah Purba Baru, pesantren terbesar di Sumatera Utara, tentu memiliki imbas yang sangat signifikan.
Apalagi Alumninya yang tersebar di mana menjadi lumbung suara yang luar biasa. Apalagi ikatan bathin antar santri amat kental.
Persoalannya hanyalah bagaimana memanage potensi itu, sehingga menjadi lumbung suara yang efektif. Dan H. Harun Mustofa Nasution tentu berpengalaman dalam hal itu.( Red)
Mandailing Natal, sebuah Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia, tengah bergelut dengan sejumlah masalah yang berakar dari berbagai aspek kehidupan.
Wilayah ini, yang kaya akan budaya dan sejarah, menghadapi tantangan besar yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakatnya secara menyeluruh.
Secara ekonomi, Mandailing Natal masih bergantung pada sektor pertanian, dengan tanaman utama seperti karet, padi, jagung, dan kopi. Namun, pendapatan dari sektor ini sering kali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Infrastruktur yang buruk, seperti jalan yang tidak memadai dan akses pasar yang terbatas, menghambat perkembangan ekonomi lokal.
Ketergantungan pada pertanian yang tradisional dan kurangnya diversifikasi ekonomi membuat masyarakat rentan terhadap fluktuasi harga dan perubahan iklim.
Di bidang sosial, Mandailing Natal menghadapi berbagai tantangan terkait dengan pendidikan dan kesehatan.
Akses pendidikan yang terbatas, terutama di daerah terpencil, menyebabkan tingkat putus sekolah yang tinggi dan kualitas pendidikan yang rendah.
Sistem pendidikan yang belum sepenuhnya memadai ini berakibat pada rendahnya keterampilan dan peluang kerja bagi generasi muda.
Di sektor kesehatan, fasilitas kesehatan sering kali kurang memadai, dan akses ke layanan kesehatan berkualitas masih terbatas.
Ini mengakibatkan tingginya angka kematian ibu dan anak, serta prevalensi penyakit menular yang sulit dikendalikan.
Kurangnya tenaga medis dan fasilitas yang memadai semakin memperburuk kondisi kesehatan masyarakat.
Lingkungan juga merupakan area yang memerlukan perhatian serius. Deforestasi dan konversi lahan untuk pertanian dan perkebunan menyebabkan penurunan kualitas tanah dan kerusakan ekosistem.
Tambang ilegal di aliran arus sungai dan penebangan liar mengakibatkan kerusakan lingkungan yang signifikan, termasuk penurunan keanekaragaman hayati dan perubahan pola cuaca lokal. Kondisi ini berdampak langsung pada produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat.
Di tingkat pemerintahan, korupsi dan manajemen yang kurang efisien memperparah masalah-masalah ini.
Dana pembangunan sering kali tidak digunakan secara efektif dan proyek-proyek infrastruktur yang direncanakan sering kali terhambat atau tidak selesai dengan baik.
Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam administrasi publik menghambat upaya-upaya perbaikan dan reformasi yang diperlukan untuk kemajuan daerah.
*Si Jelita yang lupa diri*
Munculnya kembali Si Jelita yang dikenal dengan janji-janji politiknya yang melimpah ruah.
Selama masa jabatannya, Si Jelita tak hanya gagal memenuhi hampir semua janji, mulai dari kopi yang hingga kini hanya ada dalam bentuk rencana dan proposal, hingga program kesejahteraan yang lebih mirip fiksi ilmiah ketimbang realitas, namun dia juga mampu menghadirkan kejutan dengan kehadirannya yang terus-menerus mengisi ruang diskusi publik.
Kini, Si Jelita kembali mencalonkan diri dengan semangat yang sama seperti ketika dia pertama kali mengemukakan rencananya.
Dalam bahasa tubuhnya, dia kembali menjanjikan perubahan yang belum pernah terwujud selama periode sebelumnya, seolah-olah kegagalan bukanlah bagian dari kisah politiknya.
Dengan percaya diri yang mengesankan, dia menekankan bahwa apa yang kurang pada periode lalu bukanlah akibat dari ketidakmampuannya, melainkan karena tantangan besar yang dihadapinya dan dia dengan sukacita mengklaim bahwa dia kini lebih siap dari sebelumnya untuk menghadapi tantangan-tantangan yang sama.
Sementara itu, masyarakat tampaknya terbelah antara merasa geli dengan audacity-nya dan khawatir akan kemungkinan mereka kembali terjebak dalam rutinitas yang sama.
Apakah ini bukti keberanian yang patut dicontoh atau sekadar kepongahan yang penuh dengan hiburan semata? Hanya waktu yang akan menjawab, sementara masyarakat kembali disuguhkan dengan drama politik yang tampaknya tidak pernah berakhir, penuh dengan harapan baru yang mungkin akan berakhir sama dengan yang lama.
*Para Durlam Dengan Segala Keahliannya*
Di negeri yang konon katanya memprioritaskan kesejahteraan rakyat, kita memiliki sekelompok bintang panggung yang sangat berbakat, mereka adalah para durlam dilingkaran penguasa.
Ini adalah individu-individu luar biasa yang berkomitmen untuk melakukan segala sesuatu demi kebaikan bangsa terutama kebaikan dompet pribadi mereka.
Mari kita mulai dengan si “Ahli Anggaran” yang terampil ini. Setiap hari, mereka berkumpul dalam rapat megah yang mengesankan, penuh dengan presentasi PowerPoint dan grafik canggih.
Di sini, mereka dengan tulus memutuskan alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang mana, sebenarnya hanyalah istilah kode untuk proyek rumah mewah mereka sendiri.
Tak heran jika gedung yang mereka rancang menjadi lebih mirip istana pribadi ketimbang fasilitas umum.
Tidak hanya itu, mereka juga memperkenalkan program-program inovatif untuk memperbaiki pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Namun, jika Anda ingin melihat hasil nyata dari program tersebut, Anda harus memiliki keahlian khusus dalam mengidentifikasi ilusi, karena tidak ada yang lebih menakjubkan daripada anggaran yang dirancang untuk merenovasi sekolah, tetapi ujung-ujungnya hanya memodifikasi interior kantor mereka yang baru.
Dan jangan lupakan acara tahunan mereka “Gala Kesejahteraan Rakyat,” di mana mereka menyumbangkan uang untuk amal, yang ironisnya, selalu berakhir di rekening yang dikelola oleh perusahaan mereka sendiri.
Dalam gala ini, mereka memberikan pidato berapi-api tentang transparansi dan akuntabilitas, sambil tertawa dalam hati karena mereka tahu anggaran yang hilang telah menjadi bagian dari koleksi pribadi mereka yang eksklusif.
Setiap kali mereka mengklaim bahwa mereka menyederhanakan prosedur birokrasi, Anda bisa yakin bahwa mereka hanya menyederhanakan jalan menuju rumah mereka sendiri.
Dengan kata lain, mereka adalah maestro dalam konser penipuan pembagian kue, sementara penonton hanya bisa menonton sambil geleng-geleng kepala.
Di akhir hari, mereka melangkah keluar dengan anggun, mengenakan pakaian mahal dan senyum lebar, meninggalkan rakyat dengan sebuah pesan sederhana, Jangan khawatir tentang anggaran, karena mereka, para durlam penguasa, telah mengurus semuanya terutama untuk kepentingan mereka sendiri.
Jadi, mari kita bersulang untuk para aktor dalam drama ini, pahlawan dari pelatihan penggelapan anggaran yang telah mengajarkan kita bahwa ketika berbicara tentang integritas, tidak ada yang lebih tulus daripada sebuah kata-kata yang penuh kepalsuan, diucapkan dengan mulut yang penuh dengan sumpalan uang rakyat.
*Setitik Cahaya Namun Hilang Bak di Telan Bumi*
Di jantung kekayaan pikiran para tokoh Mandailing Natal, terdapat sebuah konsep yang mendalam dan penuh makna, dikenal sebagai Konsep Patujoloon Mandailing Natal.
Istilah ini merujuk pada sebuah harapan atau impian yang diidamkan oleh masyarakat Mandailing Natal, namun menghadapi tantangan berat dalam mewujudkannya.
Konsep Patujoloon bukan hanya sebuah harapan semata, tetapi juga sebuah simbol perjuangan dan aspirasi yang mendalam.
Dalam kehidupan masyarakat Mandailing Natal, Konsep Patujoloon muncul dalam bentuk cita-cita sosial dan ekonomi yang besar.
Ini bisa berupa keinginan untuk memperbaiki taraf hidup, mencapai kemakmuran serta mempertahankan tradisi dan identitas budaya yang kian terancam oleh perubahan zaman.
Namun, meskipun semangat dan tekad sangat kuat, realitas memang tidak selalu sesuai dengan harapan.
Konsep Patujoloon yang seharusnya menjadi pendorong maju, justru menjadi saksi bisu dari sebuah perjuangan yang tak membuahkan hasil.
Bumi Mandailing Natal, dengan segala keindahan, tantangan dan pergolakan politiknya seolah menjadi penghalang bagi harapan-harapan ini.
Tantangan alam, ketidakpastian politik dan perubahan sosial sering menelan impian yang telah dibangun dengan susah payah.
Konsep Patujoloon yang seharusnya menjadi titik cahaya di tengah kegelapan, harus menghadap pada kenyataan pahit di lapangan.
Namun, meskipun Konsep Patujoloon tampak seperti harapan yang hilang di telan bumi, ia tetap menjadi bagian penting dari standar bagi narasi dan pola pikir di Mandailing Natal.
Keberadaan Konsep Patujoloon menggambarkan kegigihan dan tekad yang tak pernah padam.
Diharapkan masyarakat tetap melestarikan nilai-nilai dan cita-cita yang terkandung dalam Konsep Patujoloon, sebagai bentuk pengakuan atas usaha dan perjuangan yang telah dilakukan.
Sebagai bagian dari buah pikiran tokoh-tokoh di Mandailing Natal, Konsep Patujoloon mengajarkan kita bahwa meskipun harapan dapat terbenam dalam kesulitan, tekad dan semangat untuk meraihnya harus tetap hidup.
Konsep Patujoloon adalah pengingat bahwa meskipun kita mungkin tidak selalu melihat hasil yang diharapkan, namun nilai dari perjuangan itu sendiri adalah sesuatu yang tidak ternilai. Yang pastinya kita sama-sama tau bahwa emas itu berasal dari perut bumi.
*Hadirnya Harapan Baru*
Dalam konteks Pilkada di Mandailing Natal, Harun-Ichwan diharapkan menjadi penawar racun bagi berbagai permasalahan yang menghambat kemajuan wilayah tersebut.
Masyarakat melihat mereka sebagai solusi potensial untuk mengatasi isu-isu utama seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketidakstabilan ekonomi yang selama ini menjadi kendala serius.
Kepemimpinan mereka diharapkan membawa perubahan yang signifikan dalam kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan yang efektif.
Dalam Pilkada ini, Harun-Ichwan diharapkan juga mampu memberikan jawaban atas tantangan mendesak lainnya, seperti perbaikan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, dan penyediaan layanan kesehatan yang lebih baik.
Dengan program-program yang berorientasi pada kebutuhan dasar masyarakat dan pengelolaan anggaran yang efisien, diharapkan mereka dapat membawa kemajuan yang nyata bagi Mandailing Natal.
Kemenangan Harun-Ichwan dalam Pilkada akan menjadi langkah krusial dalam mewujudkan visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Kita percaya bahwa dengan kepemimpinan mereka, masalah-masalah yang selama ini menghambat kemajuan daerah dapat teratasi secara efektif, membawa dampak positif yang dirasakan langsung oleh semua lapisan masyarakat.
Istilah kata mereka diharapkan mampu menjadi “Tungkot di Nalandit, Sulu di Nagolap”, artinya kita berharap Harun-Ichwan mampu memberikan suatu kebijakan yang bisa mengentaskan persoalan-persoalan yang ada di Mandailing Natal.
Penutup
“Percaya diri itu baik, namun sadar diri itu lebih baik”Politik riang gembira. Silahkan tutup sendiri
Hari Kedua(2) Pendaftaran Pasangan Calon( Paslon) Bupati/Wakil Bupati Mandailing Natal, Paslon H.Saipullah Nasution – Atika Azmi Utammi.Nasution, informasinya mendaftar Hari ini Rabu(28/8).
” Informasinya Saipullah – Atika, mendaftar Hari ini Pukul 15.00 Wib,” ujar sejumlah Staf KPU Kabupaten Mandailing Natal, Rabu(28/8) pagi di Halaman Kantor KPUD Madina Jln.Merdeka Kayujati Panyabungan.
Wartawan Media PT.Malintang Pos Group, melaporkan terlihat disekitar kantor KPUD sejumlah personil Polisi dan TNI.AD berjaga – jaga sambil bincang – bincang dengan sejumlah masyarakat.
Sedangkan diluar Pagar KPUD, terlihat mobil Polisi ada Parkir dan kenderaan pribadi lainnya.( Bersambung Terus).
Di tengah berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi Kabupaten Mandailing Natal, dua tokoh penting dari berbagai latar belakang telah muncul sebagai kolaborasi yang inspiratif untuk menghadapi peluang dan tantangan tersebut.
Mereka adalah H.Harun Mustafa Nasution sebagai salah satu pimpinan DPRD Sumut dan H.Muhammad Ichwan Husein Nasution.
H.Harun Musthafa Nasution adalah sosok yang memiliki latar belakang keluarga yang kaya akan sejarah dan kontribusi dalam masyarakat.
Ia adalah cucu dari Syekh Musthafa Husein, seorang ulama terkemuka yang dikenal luas dalam komunitas Islam di Sumatera Utara.
Koneksi keluarga ini memberikan Harun Musthafa landasan kuat dalam memahami nilai-nilai keagamaan dan sosial yang mendalam, serta rasa tanggung jawab untuk melanjutkan warisan kebaikan dan kepemimpinan dari leluhurnya.
Syekh Musthafa Husein, kakek Harun, adalah seorang tokoh penting dalam sejarah keagamaan di daerah tersebut.
Sebagai seorang ulama, ia tidak hanya berperan dalam penyebaran ajaran Islam tetapi juga dalam pembentukan karakter dan moral masyarakat.
Pengaruhnya yang besar dalam komunitas memberikan Harun Mustafa sebuah fondasi spiritual dan etika yang kuat, yang membentuk pandangan dan pendekatannya dalam berkiprah di dunia politik.
Dalam karir politiknya, Harun Mustafa Nasution dikenal sebagai seorang pemimpin yang berkomitmen dan berdedikasi.
Salah satu pencapaiannya yang signifikan adalah perannya sebagai pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara.
Sebagai pimpinan DPRD, Harun Musthafa menunjukkan kemampuannya dalam mengelola lembaga legislatif dengan baik.
Kepemimpinannya di DPRD tidak hanya mencerminkan keterampilan administratif yang baik, tetapi juga kemampuan untuk bernegosiasi dan memimpin berbagai inisiatif kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Secara keseluruhan, Harun Musthafa Nasution merupakan contoh seorang pemimpin yang menggabungkan pengalaman politiknya dengan warisan spiritual dan sosial keluarganya.
Dengan kepemimpinan yang visioner dan dedikasi terhadap pelayanan publik, ia berharap dapat mengukir prestasi yang bermanfaat bagi masyarakat Mandailing Natal dan meneruskan tradisi kebaikan dari Syekh Musthafa Husein.
Dalam kontestasi politik yang akan datang, nama Ikhwan Habibi Nasution mencuat sebagai salah satu calon yang patut diperhitungkan.
Sebagai pengurus DPD Partai Golkar Sumut, Ikhwan membawa pengalaman dan komitmen politik yang kuat dalam upayanya untuk mendampingi Harun Musthafa Nasution dalam pemilihan bupati Mandailing Natal.
Ikhwan Habibi Nasution merupakan sosok yang tidak asing dalam arena politik Sumatera Utara.
Sebagai pengurus di DPD Partai Golkar Sumut, ia telah menunjukkan dedikasi dan kerja keras dalam membangun dan menguatkan posisi partai di tingkat provinsi.
Partai Golkar, yang dikenal dengan sejarah panjangnya dalam politik Indonesia, telah memberikan platform yang kokoh bagi Ikhwan untuk mengembangkan kapabilitas politiknya.
Pengalaman ini membekalinya dengan pemahaman mendalam mengenai dinamika politik serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.
Pasangan politik yang diusung, yakni Ikhwan Habibi Nasution dan Harun Musthafa Nasution, merupakan kombinasi yang strategis.
Harun Musthafa Nasution, yang telah berpengalaman sebagai pimpinan DPRD Sumut, dikenal luas sebagai sosok yang berkomitmen pada pembangunan daerah dan pelayanan publik.
Pengalaman Harun dalam mengelola kebijakan dan memimpin lembaga legislatif memberikan keunggulan dalam hal kepemimpinan dan pemahaman akan kebutuhan rakyat.
Ikhwan Habibi Nasution, dengan latar belakangnya sebagai pengurus partai dan aktif dalam organisasi politik, dipilih untuk mendampingi Harun Musthafa Nasution dalam pemilihan bupati Mandailing Natal.
Keputusan ini tidak hanya didasarkan pada pengalaman politik, tetapi juga pada kemampuan mereka untuk saling melengkapi dan membawa perubahan positif bagi daerah tersebut.
Pemilihan bupati Mandailing Natal kali ini menawarkan pilihan yang menjanjikan dengan hadirnya pasangan Harun-Ichwan.
Dengan kombinasi keahlian dan komitmen keduanya, Harun dan Ichwan adalah pasangan yang tepat untuk memimpin dan membangun daerah ini menuju kesejahteraan yang lebih baik.
Kolaborasi antara Harun dan Ichwan menciptakan sinergi yang ideal, menggabungkan kepemimpinan yang visioner dengan keahlian dalam pengembangan ekonomi.
Bersama-sama, mereka berkomitmen untuk melaksanakan program-program yang berfokus pada peningkatan infrastruktur, pelayanan publik, serta penguatan sektor ekonomi lokal.
Diharapkan visi mereka untuk Mandailing Natal tidak hanya mencakup pencapaian pembangunan fisik, tetapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dengan rencana kerja yang matang dan dedikasi tinggi, pasangan Harun-Ichwan siap untuk menghadapi tantangan dan memastikan setiap langkah menuju kesejahteraan yang lebih baik.(Halun Musthafa Nasution).
Dalam dunia yang dipenuhi kebisingan dan keributan, tak ada yang lebih menyenangkan daripada merayakan kemerdekaan.
Anda tahu, itu adalah waktu yang tepat untuk mengingatkan kita betapa pentingnya sebuah kebebasan yang sebenarnya tidak pernah kita pahami dengan benar.
Bayangkan sebuah pesta yang tak pernah berakhir, di mana semua orang bebas untuk melakukan apa pun, asalkan itu sesuai dengan kebijakan yang diatur dengan ketat dan dijaga oleh undang-undang yang tak pernah jelas.
Kemerdekaan dalam pandangan ini adalah semacam kue lapis, semakin banyak lapisan, semakin rumit.
Setiap lapisan mewakili kebebasan yang diklaim, tetapi juga dibatasi oleh lapisan-lapisan yang mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Misalnya, Anda mungkin bebas untuk berbicara, tetapi jangan berharap untuk menyampaikan sesuatu yang menyinggung hati orang-orang yang memegang kendali.
Tentu saja, kemerdekaan juga berarti memiliki hak untuk memilih, tetapi hanya antara pilihan yang sudah ditentukan.
Anehnya, kemerdekaan juga merupakan ajang untuk memperlihatkan betapa kita bisa menjadi bebas secara bersyarat.
Setiap kali ada acara besar seperti Hari Kemerdekaan, kita diajak untuk berkumpul dan merayakan dengan parade, konser, dan pertunjukan yang menyanjung kebebasan. Namun, di balik semua itu, kita tetap berada dalam lingkaran yang nyaman, di mana kebebasan kita diatur dengan cara yang sangat terencana dan dikendalikan.
Inilah saat di mana kita bisa merasakan bagaimana kemerdekaan kita dipadukan dengan keindahan acara-acara besar yang ternyata dikendalikan secara ketat.
Jadi, mari kita anggap kemerdekaan sebagai hadiah yang luar biasa, yang mana kita bisa merayakannya setiap tahun dengan cara yang sangat meriah. Kita mungkin tidak pernah benar-benar tahu apa arti kebebasan yang sesungguhnya, tapi setidaknya kita bisa merayakannya dengan semangat yang sangat besar, selama kita tidak melanggar aturan yang ada. Lagipula, merayakan kemerdekaan dengan kebebasan yang diatur adalah cara yang sempurna untuk menunjukkan betapa kita menghargai nilai-nilai yang telah diatur sedemikian rupa oleh para pengatur kita.
Akhir kata, kemerdekaan adalah sebuah paradoks yang luar biasa, sebuah pesta kebebasan dimana kita merayakan hak untuk memiliki batasan. Selamat merayakan kemerdekaan! Karena jika ada satu hal yang pasti, itu adalah bahwa kita akan terus merayakan kemerdekaan ini dengan penuh semangat, selama batasan-batasan itu tetap ada( HMN)