PEMBANGUNAN desa sebagai bagian integral dari pembangunan daerah, pembangunan nasional, maupun peranan yang strategis dalam mewujudkan desa sebagai basis pembangunan dan ketahanan nasional.
Setelah melalui empat Pelita (PelitaI s/d IV) yang hasilnya melampaui rata – rata prestasi nasional, maka pada awal Pelita V Gubernur KDH tingkat I Sumatera Utara Raja Inal Siregar,mengeluarkan salah satu konsep pembangunan daerah Sumatera Utara yaitu konsep “Marsipature Hutana Be” (MHB).
Konsep ini kelihatannya sederhana tetapi mengena, simpatik dan realistik serta jauh dari suasana selogan yang muluk – muluk. Setelah Gubernur Raja Inal Siregar, hingga saat ini tiada lagi Gubernur – Gubernur sesudahnya yang membuat konsep pembangunan yang brilian seperti konsep MHB ini (dari berbagai sumber)
Rabu sore(23-2) di lokasi Taman Raja Batu Komplek Bukit Payaloting Panyabungan,Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution, beberapa Ketua Partai Politik diantaranya Ketua DPC.Demokrat Madina Syarifuddin Ansyari Nasution(Todong), Ketua DPD.PAN Madina H.Nis’at Sidik Nasution (Sidik),Ketua DPC.PKB Madina Khoiruddin Faslah Siregar(Faslah), Ketua DPC.Nasdem Madina H.M.Daud Lubis dan Ketua DPC.PDI Perjuangan Madina Iskandar Hasibuan dialog terkait berbagai hal setelah sejak lama ngak pernah ketemu dan bincang-bincang bersama.
Salah satu yang menarik dari kalimat Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasution adalah “ Kenapa sampai sekarang ini tokoh-tokoh asal Madina ngak mau menanamkan Investasinya diwilayah Madina khususnya masalah Kopi, sebab Kopi asal Madina kualitas dan harganya Nomor Satu Didunia” kalimat ini pasti banyak pro dan kontra setelah membaca Malintangpos Online.
Karena itu, ujar Drs.H.Dahlan Hasan Nasution, saatnya Ketua Partai Politik bicara dengan lantang mengajak seluruh tokoh-tokoh asal Madina untuk ramai-ramai menanamkan modalnya untuk Investasi Penanaman Kopi, sebab menanam Kopi sangat menjanjinkan sekali sekarang, apalagi Kopi Mandailing sejak zaman dulu sudah terkenal didunia.
Mungkinkah..? lho, kenapa tidak, kita ambil contoh Ali Musa Manto Lubis yang sekarang menjadi Kepala Desa Pastap Julu Kecamatan Tambangan sudah membuktikan kepada masyarakat bahwa kualitas kopi yang ditanamnya di Desa Pastap Julu sudah menjadi bahan perbincangan masyarakat sekarang ini disebakan kualitasnya, lalu kenapa para Investor atau orang kaya Madina atau tokoh-tokoh Madina atau yang merasa tokoh Madina belum mau turun ramai ramai untuk menanam kopi…? Entah lah.
Oleh sebab itu, HUT ke- 18 Madina yang tidak lama lagi, apalagi warga Mandailing yang ada di Negara Malasya juga akan datang di HUT Madina, alangkah baiknya jika Konsep” Marsipature Hutana Be” atau MHB kembali kita galakkan guna untukmengejar ketertinggalan Mandailing Natal dari Kabupaten/Kota lainnya di Sumatera Utara.(Bersambung).
Admin : Dina Sukandar Hasibuan.A.Md