

Proyek cetak sawah Baru di Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal mulai TA 2011-2012 yang lalu terindikasi tindak pindana korupsi, bahkan Lembaga penegak hukum di Sumatra Utara seakan tak punya nyali mengusut tuntas proyek cetak sawah yang merugikan Negara Miliaran, hal ini disampaikan ketua Anak Muda Indonesia melalui Sekretaris Julfian kepada Wartawan (dikutif dari Berita Online) baru baru ini.
Pada TA 2011 proyek cetak sawah medapat anggaran 4,5 Miliar di dua Desa yaitu Desa Tunas Karya utara seluas 300 Hektar begitu juga Desa Banjar Aur Utara 300 Hektar dengan total 600 Hektar.
Kemudiaan pada TA 2012 Pemerintah Mandailing Natal mendapatkan dana untuk proyek cetak sawah seluas 900 Hektar di beberapa lokasi yaitu Kecamatan Lingga Bayu dan Kecamatan Siabu dengan total anggaran sebesar 9 Miliar Dana yang fantastis” kata Julfian ada indikasi proyek cetak sawah ini hanya bohong belaka, kita tidak tahu dimana rimbanya sampai sekarang.
Kami dari Anak Muda Indonesia AMI Sumut akan membawa kasus ini ke Kejaksaan Tinggi Sumatra Utara untuk mempertanyakannya dan meminta kepada penegak hukum Kapolda maupun Kejatisu agar memanggil Kadis Pertanian Madina Taupik Zulhendra Ritonga, seperti dikutif dari salah satu Media Online yang terbit di Kota Panyabungan.
Ketua DPC.PDI Perjuangan Kab.Madina Iskandar Hasibuan yang diajak Penulis bincang-bincang di Rindang Hotel Panyabungan, Kamis (7-3) sore, mengutarakan persoalan Cetak Sawah Baru di Mandailing Natal, merupakan persoalan “Lawak-Lawak “ yang tidak lucu, karena makin banyak yang soroti dan mengadukan Kadis ke mana-mana di republic ini, tapi persoalannya hilang ditelan bumi alias tidak berbekas.
Uniknya, kata dia, pernah masalah Cetak Sawah Baru diwilayah Linggabayu, Sinunukan di Desa Banjar Aur Utara dan wilayah Kecamatan Siabu di komentar, tetapi justuru yang komentar dituding Kadis Pertanian yang memprovokasih, padahal siapapun ditanya masalah Percetakan Sawah Baru di Mandailing Natal adalah Gagal Total.
“ Saya mau tantang siapa saja yang bisa menunjukkan lokasi Percetakan Sawah baru diwilayah Mandailing Natal, yang berhasil, semua gagal total, tapi kita nggak mampu mengawasi, DPRD Bungkam, Penegak Hukum Tutup Mata, semua tutup mata, milyaran rupiah sia-sia kok dibiarkan begitu saja, katanya pemberantasan korupsi, katanya ini dan itu, mana semua yang suaranya keras dan lantang meneriakkan korupsi itu,” ujar Iskandar Hasibuan dengan nada tinggi sambil menunjukkan foto-foto Percetakan Sawah baru ( Bersambung Terus )
Liputan : Nirwana Siregar
Admin : Siti Putriani Lubis