MEMBICARAKAN Aksi -aksi Mahasiswa dan Pemuda ke Kantor Dinas PUPR, DPRD, Kantor Bupati dan Kejaksaan Negeri Mandailing Natal adalah sebagai Kritik dan sosial kontrol kepada Pejabat di Lingkungan Instansi tersebut.
” Pejabat Jangan Alergi Kritik, karena kritik itu adalah mengingatkan agar pejabat jangan Sombong,”Ujar Mantan Bupati Madina H.Amru Daulay,SH di Gedung DPRD, saat Sidang Paripurna Pembahasan APBD waktu itu.
Tetapi, sekarang tidak saja di Kabupaten Mandailing Natal, banyak pejabat di Kabupaten / Kota di Sumatera Utara yang ALERGI ketika di kritik oleh masyarakat.
” apapun yang telah dicapai oleh pemerintah tetap akan jadi bahan kritikan bagi orang di luar pemerintahan, karena negara, siapapun yang memerintah, tetap harus dikritisi.Kita tidak boleh alergi dengan kritik, sekeras apapun kritik itu disampaikan kepada pemerintah,” Ujar Mantan Bupati Madina H.Amru Daulay,SH kepada Wartawan, saat Konprensi Pers di Aula Kantor Bupati waktu itu.
Kenapa..? karena kritik itu adalah Obat Kuat bagi siapapun yang memegang pemerintahan dan jadikan sebagai bahan koreksi untuk memperbaiki diri kita sebagai pejabat pemerintahan.
” pemerintahan yang tidak dikritik biasanya akan menjadi seenaknya, semena-mena, merasa menjadi besar. Dan begitu merasa menjadi besar apalagi menjadi raja-raja di daerah, akan lupa menjalankan pemerintahannya secara baik,” ujarnya lagi dengan sumringah saat menjadi Bupati.
Ketika dia (pemerintah, red) tidak menjalankan pemerintahannya secara baik, menurut Bupati, maka yang terjadi adalah makin banyaknya pejabat daerah yang tersangkut kasus korupsi.
Karena itu, Sebaiknya pejabat pemerintah harus menggunakan kritik untuk memperkuat dirinya dalam memimpin di posisi jabatannya.
Demo Aksi Jilid III
Gerakan Mahasiswa Dan Pemuda Mandailing Natal (GMPM) kembali melakukan aksi demo jilid III di Kantor Bupati Mandailing Natal dan kantor Kejaksaan Negeri Mandailing Natal terkait banyaknya dugaan permasalahan di lingkup Dinas PUPR, Jumat, (18/08) kemaren.
Massa GMPM dalam aksinya mendesak agar Bupati Mandailing Natal segera mencopot Plt Kadis PUPR Madina Elpi Yanti Harahap dari jabatannya
Dan meminta kepada Kepala Kejaksaan Negeri Mandailing Natal untuk segera memeriksa Plt Kadis PUPR Madina, karena diduga kuat melakukan ” Mark up ” dan terlibat jual beli proyek, serta adanya intervensi untuk memenangkan perusahaan rekanan.
Dalam aksi jilid III ini, massa GMPM memulai aksi demonya dikantor Dinas PUPR Madina, dimana massa merasa kecewa karena massa hanya ditemui oleh Sekretaris dinas PUPR Madina.
Dalam keterangannya, Sekretaris Dinas PUPR Madina menyebut jika Plt Kadis PUPR sedang berada di Jakarta.
Massa pun menduga jika Sekretaris PUPR berbohong karena diduga kuat Plt Kadis PUPR Madina telah berada di Madina, namun diduga Kadis alergi dan enggan untuk menyahuti massa yang sedang aksi.

Mahasiswa saat Demo di Kejaksaan Negeri/ Foto Joki Nasution
Ahmad Hidayat Batubara Selaku Ketua Umum GMPM kepada wartawan mengaku sangat kecewa karena pada aksi sebelumnya, Plt Kadis PUPR Madina menyatakan sikapnya jika PUPR termasuk Plt kepala Dinas tidak bakal melayani massa dengan alasan tugas penting yang harus dituntaskan.
Kita sangat kecewa karena pada aksi ini kita hanya disambut kembali oleh Sekretaris PUPR saja
Sementara Kadis PUPR nya tidak tau kemana, mungkin dia alergi terhadap mahasiswa yang melakukan aksi sehingga sampai saat ini tidak mau berhadapan langsung
” Sikap sombong para pejabat Pemda Madina kembali dipertontonkan, termasuk Kadis PUPR ini” Ujar Dayat dalam rilis yang diterima Redaksi.
Ahmad Hidayat Batubara mengatakan agar Bupati Madina segera mencopot Plt Kadis PUPR, karena diduga telah terlibat jual beli proyek dilingkup Dinas PUPR.

Ilusterasi…
Serta meminta Kejari Madina agar segera memeriksa Kadis PUPR dan tidak lamban dalam menangani dugaan Mark Up dan jual beli proyek tersebut.
“Kami berharap kepada Bupati dan Wakil Bupati Madina agar segera mencopot dan menonjobkan Plt Kadis PUPR dari jabatannya,” katanya.
Serta ,membersihkan seluruh oknum mafia proyek dari bumi gordang sambilan ini khususnya dilingkup dinas PUPR Madina, karena kami duga kuat banyak sekali oknum yang bermain di dalamnya,
Dan kami tegaskan kepada Plt Kadis PUPR yang juga merangkap sebagai Kabid Bina Marga jangan suka berbohong
Kami sudah jilid III melakukan aksi, namun Plt Kadis PUPR enggan menanggapi kami secara langsung dengan alasan diluar kota, padahal dia di Madina ini.
Dari sini sudah dapat dilihat bahwa beliau ini Kadis ” pembohong ” yang taunya pencitraan saja bahkan suka lari-lari dari massa aksi ketika menyampaikan orasinya
” Sebaiknya mundur saja dari jabatannya, karena setelah beliau menjabat Plt Kadis PUPR Madina kami melihat pembangunan semakin hancur” tegasnya kembali.(Bersambung Terus)
Admin : Iskandar Hasibuan….