Ada Apa Pembangun Jalan Nasional di Mandailing Natal..?

PEMBANGUNAN Jalan Nasional Koridor Batas Kota P.Sidimpuan -Jembatan Merah -Imam Bonjol adalah memakai sistem Multy Years Contract (MYC) atau tahun jamak.

Ruas yang dibangun mulai Tugu Siborang Sidempuan ke Jembatan Merah dan Batas Sumatera Barat di Mandailing Natal, yang dikerjakan Oleh PT.Jaya Kontruksi, mulai mendapat sorotan dari sejumlah elemen masyarakat.

Kenapa..? Selain Proses Lelang yang sangat alot , hingga 59 X ditunda, juga terlihat sistem pelaksanaan pekerjaan yang ” Lambat ” dan juga Kualitas aspal yang digunakan juga ” Diragukan ” sebab Pengawas atau PPK nya juga, ada dugaan kurang Memperhitungkan Kualitas Pengaspalan Jalan Nasional.

Setelah 59 kali tertunda di proses lelang yang cukup panjang dari 20 Juni 2020 sampai 28 Maret 2022, pembangunan Jalan Nasional di Kabupaten Tapanuli Selatan, Mandailing Natal dan Kota Padang Sidempuan akhirnya direalisasi Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) dengan nilai kontrak Rp196.997.333.000.

Tetapi, banyak masyarakat ” Kecewa ” disebabkan Sistem kerja Pembangunan Jalan Nasional, tersebut menjadi ” Gunjingan ” dari masyarakat disebabkan disejumlah titik masih dibiarkan lobang menganga, sehingga warga terpaksa Mencor pakai Semen, sebab sering terjadi lakalantas.

Ruas Jalan Nasional di Sihepeng

Pengguna jalan melalui jalan nasional Sihepeng-Panyabungan, Kab. Mandailing Natal, diwanti-wanti agar waspada, karena kalau tidak berhati-hati, bisa-bisa taruhannya malah nyawa.

“Kondisi jalan ini sungguh berbahaya, mengancam nyawa. Jalan mulus di jalur cepat ini, sejumlah pengguna jalan gelagapan begitu sampai Sihepeng Raya, Kec. Siabu, karena menjumpai jalan rusak. Berlubang-lubang,” ujar Halimah Pulungan dijumpai Wartawan di sekitar lokasi jalan rusak, Minggu (20/11).

Dijelaskannya, kondisi jalan rusak mengancam keselamatan malah dibiarkan berbulan-bulan.

Sudah berkali-kali pengguna jalan terkapar di jalan dan terpelanting di pinggir jalan.

“Kok, tega benar mereka membiarkan penderitaan kami,” ujar Halimah.

Iskandar Hasibuan, menjelaskan, kondisi jalan rusak Panyabungan-Sihepeng, benar-benar sangat meresahkan, lebih-lebih saat musim penghujan.

Kita ingatkan, agar warga ekstra hati-hati. Pengguna jalan di jalan mulus menggunakan kendaraan berkecepatan tinggi, malah sering tak terlihat jalan rusak saat hujan lebat, ketika memasuki Sihepeng.

” Makanya kita ingatkan agar warga senantiasa berhati-hati,” ujar Pimpinan Umum/Pimpinan Redaksi Malintang Pos Grup.

Calon anggota DPRD Sumut ini mengaku tidak habis pikir, kenapa jalan rusak mengalokasikan uang rakyat dari APBN dalam jumlah besar, hanya menyisakan keresahan masyarakat. “Ini nggak benar ini,” tegasnya.

Karena instansi terkait tak kunjung bertindak, masyarakat berpartisipasi mengecor lobang besar di badan jalan nasional Sihepeng, Kec. Siabu.

Iya, masyarakat bergerak karena tak bisa melihat kondisi jalan rusak ini terus-terusan.

Terus terang, saya tak tahu kenapa kondisi ini dibiarkan.

Padahal, kabarnya anggaran pemeliharaan jalan ini tidak sedikit, bahkan dikatakan miliaran rupiah,” ujar tokoh masyarakat Siabu, Gongmatua Hasibuan.

Secara terpisah, tokoh pemuda Madina Efriwan Nasution, ST, kepada wartawan di Pasar Panyabungan, menyarankan pihak Kejaksaan Negeri Madina atau Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, segera memanggil Kepala Balai Besar Pelaksana JJ Nasional dan pihak Dinas PUPR Sumut.

Dikatakannya, rehailitasi jalan nasional mulai batas Tapsel-Madina-Jembatan Merah-Ranjo Batu, perlu diteliti ulang apakah pekerjaannya sesuai prosedur atau tidak.

Kondisi Madina Memalukan

Asisten I Pemkab Madina Syahnan Pasaribu, mengungkapkab, kondisi jalan di sejumlah kawasan Madina sangat kontras dengan kondisi Sumatera Barat yang umumnya mulus.

“Kita tahu persis, begitu melewati Sumatera Barat memasuki Madina. Kita tahu sudah memasuki Madina, bergoyang. Terus terang, kita malu,” kata Syahnan berbicara di luar teks mewakili Bupati Madina, beberapa waktu lalu.

Persoalannya, lanjut Syahnan, ini karena keterbatasan anggaran. “Jalan kabupaten di Madina 1.800 km, yang diperbaiki sekira 50 persen yang sebagian sudah rusak.

Untuk percepatan penanganan peningkatan kualitas jalan di Madina, lanjut Syahnan, kita butuh uluran tangan Pemprov Sumut, sehingga persoalan ketimpangan pembangunan khususnya jalur transportasi darat antara pantai timur Sumut dan pantai barat, tidak makin melebar.

“Selanjutnya, pembangunan dan penanganan infrastruktur jalan antara Kab. Madina sebagai daerah perbatasan Sumut dengan Sumbar berjalan beriringan,” ujar Syahnan Pasaribu. ( Bersambung Terus)

Pembuat Berita : Irham Hagabean Nasution,SH.

Admin : Dita Risky Saputri.SKM.

 

Komentar

Komentar Anda

  • Dina Sukandar

    Related Posts

    RS.Permata Madina Berkah Dimata Masyarakat Tabagsel (3).

    Setelah Ketua LSM.Merpati Putih Tabagsel Khairunnisyah, giliran Ketua DPD.KNPI Mandailing Natal, Khairul Amri.SH, Memperkirakan Dua(2) Tahun lagi, RS.Permata Madina Berkah yang dipimpin dr Safii Siregar.Sp.OG, akan mampu menjadi Rumah Sakit…

    Read more

    Continue reading
    Warga Datangi Redaksi Malintang Pos, Dana Desa Sunduton Tigo TA 2024 Dilaporkan

    PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Warga Desa Sundutan Tigo Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal, dipimpin Kaslan Lubis, Mendatangi Redaksi Media PT.Malintang Pos Group di Jalan Bermula Kelurahan Panyabungan II Kecamatan Panyabungan, untuk menyampaikan…

    Read more

    Continue reading

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.