JAKARTA(Malintangpos Online): ” 1 x 24 Jam, Alat Berat di DAS Batang Gadis Harus Keluar,” Kalimat itu Viral sejak,Sabtu malam(4/12) di Media Sosial, setelah Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution, menemui Kapolres, soal alat Berat di DAS Batang Gadis Kec.Kotanopan melakukan penambangan Emas yang mendapat sorotan masyarakat.
Karena itu, sejumlah elemen dan Aktivis Hukum, Aktivis Lingkungan, Aktivis Sosial asal Mandailing Natal di Jakarta, meminta Bupati/Wakil Bupati,DPRD dan Kapolres, untuk tidak pilih bulu dan harus bertindak tegas dalam persoalan Tambang Emas memakai alat berat, khususnya di DAS ( Daerah Aliran Sungai).
Hal ini disampaikan oleh Aktivis Hukum,Lingkungan dan Sosial asal Madina Minggu (5/12) secara terpisah di Jakarta kepada Wartawan Malintang Pos Group Biro Jakarta.
Aktivis Hukum Hidayat Nasution,SH, Minggu (05/12) di Jln.Gajah Mada, semua aktivitas penambangan ” Sukses ” khususnya di DAS Batang Natal, karena Aparat Penegak Hukum (APH) Tutup mata atau mungkin kecipratan dari Hasil Tambang.
” Tidak mungkin Penambang berani mengelola dengan alat berat, kalau tidak ada yang lindungi, pasti ada pihak yang melindunginya,” ujarnya.
Sedangkan Aktivis Lingkungan Dedi Hamdani Pulungan juga di Jakarta, Minggu(05/12) mengaku heran dengan sikap Lurah/Kades,Camat, Bupati/Wakil Bupati, Kapolres dan DPRD yang ” Bungkam ” melihat lingkungan disepanjang DAS Batang Natal rusak atau Porak – Poranda.
Jadi heran, lihatlah dulu lingkungan yang ada di DAS Batang Natal yang ada disekitar Kel.Muarasoma – Ampung Siala Batang Natal, apa tidak ada niat kita melarangnya agar tidak semakin rusak.
” Tolonglah semua pihak yang bisa melihat Lingkungan kita, jangan setelah banyak korban jiwa nanti, baru stop, ” ujarnya.
Lain pula ungkapan Aktivis Sosial Sahroini Parinduri,S.Sos, mengutarakan bahwa yang melakukan Penambangan dengan alat berat, sama saja dengan mengurangi reseky dari penambang memakai dulang dan mesin dompeng.
Warga banyak ikut menambang..? ” Betul ikut warga, tapi jumlahnya sedikit, sayangnya penambang dengan Alat Berat bukan cari makan saja, tapi sudah cari kaya, karena lingkungan dirusak.
” Memang kita akui banyak warga terbantu, tapi jauh lebih banyak warga yang keberatan dengan aktivitas penambang, air saja sudah keruh, yg rugi warga juga,” katanya ( Eva/Len/ Goz)
Admin : Iskandar Hssibuan.