

TAPUS (Malintangpos Online) :” Herman SilitongaWarga Keluraha n TapusKecamatan Lingga BayuKa bupaten Mandailing Natal (Madina), menderita Tumor dibagian perut sejak umur 3tah un.
Namun sampai saat inipenyakit yang diderita bocahyatim berum ur 10 tahun inibelum juga semb uh meskipunsudah dibawa beroba t melaluiorang pintar maupun s ecaramedis. Selasa (06/06).
Herman mengalami penyakit langka ini sejak berumur 3 tahun, sebelumnya orang tuanya sudah sering membawak berobat, namun hingga sampai saat ini belum ada perobahan kesembuhan Herman, namun dapat hari semakin parah.
Sewaktu ayah Herman masih ada orang tuanya sudah berausah panyah mengobati penyakit Herman, bahkan harta kebun karet milik mereka sudah terjual untuk perobattan anak bungsunya itu.
Demikian diceritakan orang Rohida Nasution (48 ) kepada wartawan, diceritakannya “sakit yang diderita anak saya ini sejak berumur tiga tahun ada benjolan yang tumbuh di bagian perutnya sebesar biji janggung seperti bisul namun semakin lama bertambah besar seperti saat ini.
Dituturkan Rohida Nasution”satu bulan yang lalu anak saya sudah dibawa berobat ke Rumah Sakit Umum Panyabungan ( RSU ) namun oleh dokter yang memeriksa anak saya menyarankan agar anak saya berobat ke Rumah Sakit Pringadi Medan dengan mempergunakan Kartu Indonesia sehat ( KIS ).
Dengan bantuan dari sanak pamilik ahirnya anak saya dibawa berobat ke Rumah Sakit Pringadi Medan atas rujukan yang diberikan oleh dokter RSU Panyabungan, akan tetapi dua minggu kami berobat di kota medan oleh dokter di rumah sakit tersebut hanya memberikan pil saja untuk di konsumsi anak saya serta mengambil sampel darah anak saya dan saat ini hasilnyapun tidak kami ketahui.
Akibat tidak ada penanganan yang jelas sementara Herman anak saya terus menangis dan dana untuk makan kamipun dimedan tidak cukup lagi ahirnya kami putuskan pulang kembali ke kampung seraya menunggu adanya bantuan dari para dermawan agar anak saya ini dapat sembuh seperti anak seusianya.
Kami tidak memiliki harta untuk dijual guna perobattan si Herman ini, sementara mengandalkan kartu KIS dari pemerintah hanya mendapatkan Pil saja, untuk itu saya berharap kiranya ada yang peduli terhadap penyakit yang diderita anak saya agar mendapatklan perobatan yang lebih layak katanya.
Masih Rohida Nasution” untuk kebutuhan sehari-hari kami hanya dibantu anak saya yang lajang yang pekerjaanya serabutan saja, dan inilah yang kami cukupkan sehari-hari untuk kebutuhan.
Saya sendiri tidak dapat bekerja disebakan menjaga si anak apabila ditinggal dia akan langsung menuju sungai untuk berendam dengan waktu yang cukup lama dan saya kwatir, bahkan ditinggal sebentar saja dia langsung menuju pengecer BBM dan menghisap dregen yang kosong dan ini dimaklumi warga apabila dilarang dia akan marah kata ibunya. (Gus)
Admin : Dina Sukandar Hasibuan A.Md