Askolani Nasution adalah salah satu putra Pejuang Kemerdekaan yang saya kenal sebagai Penulis tinggal di Desa Simanggir Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara.
Dulu sekitar tahun 2005, semasa H.Amru Daulay,SH Bupati Mandailing Natal,pernah bertanya langsung kepada Penulis ” Siapa Askolani Nasution ”
Waktu itu ” Aduh.. siapa ia ” penulus mencari tahu ke sejumlah rekan, tanpa diketahuinya (Askolani Red) Penulis dapat informasi bahwa dia adalah PNS di salah satu SMA Negeri dan aktif menulis.
Sayangnya, Putra ” Terbaik ” seorang Pejuang Kemerdekaan itu ” Sering Terlupakan ” dalam menduduki jabatan sesuai dengan bidangnya yang sebenarnya sangat potensial untuk daerah kita di Mandailing Natal.
Jujur ia ” Bukan Mengkultuskan ” agar ASN tersebut biar dapat jabatan, tidak, tapi apa salahnya Bupati/ Wakil Bupati Mandailing Natal, menempatkannya seorang Pimpinan OPD yang sesuai dengan kemampuannya, tentu itu tetap terpulang kepada Bupati/Wakil Bupati.
Catatan dan Askolani Nasution yang Penulis ketahui, bahwa dia (Askolani Red), sekitar Tahun 1994 lulus PNS dan ditempatkan sebagai guru di SMU Negeri 1 Natal, sampai tahun 2000.
Juni 2000 Askolani pindah ke SMU Negeri 1 Siabu. Askolani Pernah wakil kepala sekolah bidang Kurikulum tahun 2003-2007.
Juga Pernah Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Malintang sejak tahun 1996 sampai sekolah itu dipindahkan ke Gunung Tua pasca reformasi.
Selain itu, Askolani Dua kali Juara 1 Lomba Guru Berprestasi tingkat SLTA Mandailing Natal, tahun 2005 dan 2007.
Serta, Pemenang lomba menulis Nasional untuk guru tahun 2004, 2005, 2006, dan 2008.
Perestasi lain, Finalis Lomba Media Pembelajaran berbasis TIK Tingkat Nasional tahun 2008, dan medali emas tahun 2005 bersama tim.
Disamping itu, Askolani juga Pendiri dan Pemred buletin “Gema Pendidikan” tahun 2007-2016.
Sambil menjadi guru, Askolani juga dosen di sebuah PT swasta sejak 2001 – 2008 untuk mata kuliah Jurnalistik, Kurikulum dan Buku Teks, Menulis Kreatif, Puisi, Drama, Filsafat Seni, dan Kritik Sastra.
” 16 tahun saya guru, 8 tahun jadi dosen tidak tetap, 10 tahun pemred media bidang pendidikan,” tulis Askolani di Akun Facebooknya yg di kutif penulis.
Serta, (Sebelumnya 3 tahun Redaktur koran kampus IKIP Padang). Dan sampai hari ini, Askolani masih merasa sebagai guru, selalu ingin mengajari .
Selain itu, Putra pejuang tersebut sudah banyak membuat Drama, Puisi, Filim,serta juga ahli di berbagai bidang seni dan budaya, kenapa dia sering terlupakan oleh Pemerintah..? Entahlah ( Iskandar Hasibuan)
Admin : Iskandar Hasibuan.