KEMUNGKINAN kita masih ingat waktu Ketua Tim Percepatan Pembangunan dan Bupati Mandailing Natal Ke – Bandara untuk melihat progres pembangunan Tahap II yang pelaksananya PT.MODEM dan PT Waskita Karya, Minggu(19/3) yang lewat.
Waktu itu, Iring – iringan Bupati dan Tim Percepatan Pembangunan, terlihat Todung Mulya Lubis,SH, memakai baju warna Pink pakai Topi, Bupati Madina HM.Jafar Sukhairi Nasution, memakai baju putih pakai Topi disambut langsung pihak Bandara, baik PPK, dari PT.Waskita Karya dan PT.Modem sebagai Pelaksana Pembangunan Tahap II Bandara Mandailing Natal di Bukit Malintang.
Pada waktu itu, juga terlihat Staf Ahli Bupati Madina Irwan H Daulay, Ir.Ali Mutiara Rangkuty, Irwansyah Nasution dan sejumlah pihak dan juga beberapa Wartawan yang ikut serta dengan rombongan.
Dilokasi Bandara dan dihadapan PPK dan Pelaksana dari PT Modem dan PT Waskita Karya, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Prof Todung Mulya Lubis mengatakan Bandara Bukit Malintang akan memiliki potensi Multiplier effect (efek berganda) apabila telah beroperasi.
“Saya melihat banyak sekali potensi pengembangan bagi Madina yang kita bisa dapatkan kalau kita bisa menyelesaikan proyek bandara yang saat ini sudah hampir selesai,” Ujar Todung Mulya Lubis, saat mengunjungi Lokasi Bandara di Kecamatan Bukit Malintang, Minggu, (19/3/2023) yang lalu kepada Wartawan.
Sementara Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution menyampaikan tidak ada lagi kendala teknis pada pembangunan bandara.
Setelah bandara beroperasi, Sukhairi ingin keberangkatan haji bagi masyarakat Madina dan Tabagsel dapat dilakukan di Bandara Mandailing Natal.
“Butuh dukungan dan doa kita semua agar cita-cita ini terwujud bahwa Madina bisa embarkasi sendiri dengan wilayah Tabagsel hingga masyarakat tidak perlu repot lagi ke Medan dengan menempuh jalan 12 jam,” kata Sukhairi waktu itu.
Selain itu, Sukhairi juga menyampaikan bahwa nama bandara tersebut nantinya akan menjadi nama tokoh Nasional Jenderal Abdul Haris Nasution.
Pantauan Wartawan disekitar Bandara Mandailing Natal, Sejak Jumat (28/4) dipintu Gerbang terluhat pihak Scurity berjaga dan tidak memberi izin kepada Wartawan.
” Harus Ada izin dari PPK atau pihak Pelaksana Proyek Bandara,” Ujar salah seorang Scurity kepada Wartawan.( Bersambung Terus)
Admin : Dita Risky Saputri SKM
Komentar