P.SIDIMPUAN(Malintangpos Online):Banjir yang melanda Kota P.Sidimpuan pada Minggu malam (26/3) selain menghanyutkan puluhan rumah di sepanjang Aek (sungai) Batang Ayumi dan Aek Sipogas, juga menelan korban jiwa. Aek Sipogas yang lebarnya hanya sekitar 6 meter telah menelan korban 4 jiwa dalam satu keluarga Suami, Istri dan dua anaknya . Ke 4 korban tersebut adalah petani warga Simapil-apil kelurahan Lubuk Raya Kecamatan Hutaimbaru Kota P.Sidimpuan yakni Saikun Sarumpaet (48), Syahriana Situmorang (45), Sakinah (10) dan Rafiah (8).
Dari keterangan yang dihimpun Malintang Pos di lokasi kejadian ke 4 korban tersebut sedang berteduh dari hujan di pondok yang berada di ladang keluarga Saikun yang jaraknya dengan bibir Aek Sipogas sekitar 15 meter. Saat itu hujan lebat sedang turun di waktu menjelang magrib dan Aek sipogas meluap. Sesaat warga mendengar minta tolong, setelah di cari arah sumber suara ternyata berasal dari pondok korban yang mulai rubuh. Selang beberapa lama pondok tersebut telah hilang dan masyarakat sekitar secara spontan melakukan pencarian.
Sesuai yang di sampaikan Parwis, Kepala lingkungan dua Kelurahan Lubuk Raya bahwa berselang sekitar satu jam warga baru menemukan salah satu korban yakni Sakinah pencarian di lanjutkan hingga sekitar jam 22.00 di temukan Syahriana dan Rafiah ketiganya di temukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.Sementara Saikun selaku kepala keluarga hingga dini hari belum di temukan. Besoknya Senin pagi (27/3) ratusan warga menyisir Aek Sipogas dan berhasil menemukan mayat Saikun di lokasi yang berjarak sekitar 2 Km dari pondoknya.
Hal lain yang di sampaikan Parwis bahwa banjir besar baru pertama kali terjadi dan menelan korban. Menurutnya bahwa banjir ini selain hujan derasa juga tak lepas dari perambahan hutan di Gunung Lubuk Raya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya di temukan kayu gelondongan yang berdiameter 1 M di sepanjang Aek Sipogas.
Alm. Saikun Sarumpaet memiliki 5 orang anak, tiga diantaranya saat ini menjadi yatim piatu. Wartawan Malintang Pos yang hadir di lokasi pada prosesi pemakaman melaihat langsung banyaknya warga yang berdatangan melayat. Usai di sholatkan, ke empat korban tersebut di hantar secara beriringan menuju Tempat Pemakaman Umum kelurahan Lubuk Raya. Ke empatnya di kuburkan dalam satu lobang besar yang liangnya di buat secara berjejer. Derai air mata pelayat dan jerit tangis anak anak almarhum yang masih remaja menghiasi prosesi pemakaman tersebut.(ANS)
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md