Berkunjung ke Lokasi PT.SMGP(2), Drainase Jalan Perlu, Janji Perusahaan Harus Ditepati

Dialog dengan warga Puncak Sorik Merapi terkait aktivitas PT.SMGP di wilayah mereka beberapa waktu lalu

ALHAMDULILLAH Minggu malam 06 Agustus 2017, masyarakat Desa Sibanggor Tonga Kecamatan Puncak Sorik Merapi Kabupaten Mandailing Natal, yang selama ini sport jantung dan trauma akibat kebisingan dan getaran yang muncul ketika berlangsung pengeboran di lobang 4 lokasi PT.SMGP sedikit lega setelah kedatangan pihak perusahaan menjumpai masyarakat guna untuk mencari solusi yang muncul.

            Kenapa rupanya..? setelah adanya keluhan masyarakat yang disampaikan melalui demo dan gencarnya pemberitaan yang dibuat oleh media terhadap keluhan masyarakat, pihak perusahaan dari PT.SMGP Minggu malam(6-8) telah datang dialog dengan masyarakat dan dalam dialog itu perusahaan berjanji  untuk menutup lobang tersebut dan lobang tersebut baru boleh dibuka kalau tidak menimbulkan getaran dan kebisingan lagi bagi warga masyarakat Desa Sibanggor Tonga.

            “ Sementara ini kita bisa tidur dengan nyenyak,” ujar tokoh pemuda Desa Sibanggor Tonga Agussalam Nasution dalam Akun Facebook nya Minggu malam(6-8).

            Katadia, Adapaun tentang kerugian yang telah dialami oleh warga seperti adanya beberapa bangunan rumah yang retak, pihak perusahaan berjanji akan mendatangkan tim besok pagi (Senin 7-8)) ke Sibanggor Tonga untuk mengecek dan mendata kerugian yang dialami oleh warga.

            Sebelumnya, Malintangpos Online yang bincang-bincang dengan Agussalam Nasution disalah satu Kedai Kopi di desa itu, mengakui sekarang ini bahwa jalan-jalan yang ada menuju ke lokasi Pembangunan Listrik Tenaga Panas Bumi, sudah dilebarkan dan diaspal oleh pihak perusahaan dan dibeberapa tempat membuat drainase.

Putra Sibanggor Tonga Agussalam Nasution

Namun, kalau dari simpang Sibanggor Julu ke Sibanggor Jae walaupun sudah dibangun/diperbaiki jalannya serta dilebarkan oleh perusahaan, namun kelihatannya belum ada tanda-tanda dibuat Drainase, padahal untuk wilayah itu harus ada drainase, sebab jika sudah selesai nantinya proyek maka makin sulit pembangunannya.

            “ Jalan yang mereka bangun dan lebarkan adalah untuk kepentingan perusahaan juga dan memang kepentingan masyarakat lebih dominan, tapi apakah mereka ngak melihat jalan tersebut sangat membutuhkan drainase, saya pikir sangat perlu sekali,” katanya.

            Secara terpisah Kades Sibanggor Julu Awal Nasution yang dihubungi Via HP, mengatakan bahwa warganya kalau diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 2 milyar dan itu sudah dilaporkan ke perusahaan dan adanya janji perusahaan untuk memberikan CSR sebesar Rp 900.000.000,- untuk satu kecamatan sampai sekarang ini belum ada kabarnya apakah sudah realisasi atau belum.

            Kata dia, setahu saya belum ada CSR yang dijanjikan untuk tiga kecamatan ( Puncak Sorik Merapi, Panyabungan Selatan dan Lembah Sorik Merapi), sebab itu dimungkinkan nantinya akan disampaikan melalui kecamatan.(Red)

Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md

 

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.