KEDATANGAN Pjs.Bupati Madina Ir.H.Dahler Lubis ke Desa Hitanamale Kec.Puncak Sorik Merapi, Minggu 08 November 2020 adalah boleh dikatakan Motifasi buat masyarakat petani yang selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Maksudnya..? Lihat keadaan jalan di desa itu yang sudah lama tidak diperbaiki dan lebih parahnya akses jalan ke daerah areal pertanian masyarakat sudah belasan tahun dibiarkan tanpa tersentuh dana APBD seperti desa lainnya di Kabupaten Mandailing Natal.
Seperti perbincangan warga petani dengan Pjs.Bupati Madina Ir.H.Dahler Lubis, Minggu(8/11) usai acara penanaman Kentang sekitar 1 Km dari desa terlihat wajah masyarakat sumringah mendapat suport dari Pjs.Bupati yang juga Kepala Dinas Tanaman Pangan dab Holtikultura Sumatera Utara.
Dalam dialog tersebut, warga petani secara langsung berkeluh -kesah kepada Bupati, termasuk dijadikannya Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai daerah Sentera pengembangan tanaman holtikultura di Sumatera Utara atau Food Estate di Sumut, dengan jenis tanaman seperti Bawang Merah, Bawang Putih dan Kentang.
Madina kok ngak bisa..? Sebenarnya daerah Mandailing Natal juga bisa, tetapi yang menjadi masalah adalah status lahan yang akan dijadikan lokasi, karena ribuan hektare lahan di daerah Kab.Humbang Hasundutan telah di hibahkan untuk dikelola kalau di Mandailing Natal, status lahan yang masih menjadi masalah, bukan tidak ada, tapi status lahan yang paling utama harus sesuai dengan apa yg diharapkan pemerintah pusat.
Misalnya, daerah Kecamatan Puncak Sorik Merapi, tanaman Bawang Merah, Bawang Putih dan Kentang bisa tumbuh subur, hanya saja belum dikelola secara baik oleh masyarakat petani.
” Kalau melihat tanaman Kentang, Bawang Merah dan lainnya di daerah Puncak Sorik Merapi sangat baik, ngak perlu dipupuk bisa tumbuh dan hasilnya bagus, ” sebut Pjs.Bupati Madina Ir.H.Dahler Lubis dihadapan warga petani Desa Hutanamale, Minggu sore(8/11) saat ke daerah itu(Bersambung Terus)
Admin : iskandar hasibuan.