
PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Sebaiknya Bupati/Wakil Bupati dan Ketua DPRD serta Komisi IV DPRD Kabupaten Mandailing Natal, langsung turun melihat kondisi ril pelayanan di RSUD Panyabungan.
” Kalau hanya RDP dan Memerintahkan Direktur RSUD Panyabungan supaya dibuka, bisa buka, tapi dokter dan perawat banyak yang tidak hadir walaupun sudah rapat dan disurati Direktur, ” Ujar seorang perawat di RSUD Panyabungan, Selasa(22/9) ketika meninjau langsung pelayanan di RSUD milik Pemerintah itu.
Kata perawat, antara sejumlah dokter dengan direktur RSUD Panyabungan kurang harmonis, termasuk kesejahteraan dokter, persoalan obat, APD, yang korban rakyat yang ingin mendapat pelayanan.
Bayangkan, kata Perawat itu, Senin(21/9) sudah RDP dengan DPRD, para dokter yang jaga dan lainnya tidak ada yang masuk, hanya beberapa orang saja, gawat kan dokter -dokter nya.
Karena itu, Bupati dan Wakil Bupati, serta Ketua DPRD dan Komisi IV bergilir turun langsung atau sidak ke RSUD agar ketahuan siapa dokter dan perawat yang memang tidak mau menjalankan tugasnya.
” Direktur RSUD Panyabungan tinggal bebera bulan lagi pensiun, mungkin ada yang ambisi jadi direktur, ” sebut perawat itu.
Keluarga Pasien yang mau berobat Rahman Lubis, menyesalkan sikap sejumlah dokter dan perawat yang belum masuk bertugas di RSUD Panyabungan.
Kita mengetahui bahaya tentang Covid -19, wajar mereka protes, tapi bukan untuk merusak pelayanan, tugas jalan terus, tuntutan jalan terus, itu baru benar.
Direktur RSUD Panyabungan drg. Bidasari Siregar yang dihubungi di RSUD, mengutarakan sebagai direktur saya telah rapat dua kali, buat surat supaya hadir, tapi beberapa dokter belum masuk.
” Naget pangsiun ma boto, ligima ruangan dokter pe ikunci alai, padahal tuari RDP, madung sepakat untuk memberikan pelayanan, nyatanya lihatlah, ” Ujar drg. Bidasari, Selasa(22/9) pagi(dita)
Admin : iskandar hasibuan.