SIPIROK(Malintangpos Online): Bupati Tapanuli Selatan H. Syahrul M Pasaribu SH menegaskan bahwa Bumi dan Air merupakan kekayaan alam yang merupakan pinjaman dari anak cucu, bukan warisan, sebab kalau pinjaman hukumnya wajib kita kembalikan seperti semula, beda dengan warisan yang penggunaannya bisa sesuka hati kita.
Demikian dikatakan Syahrul saat menerima kunjungan Tim Conservation International Indonesia yang terdiri dari Simon Badcock Senior Teritorial Program Advisor, Bharaty North Sumatera Landscape Manager, serta Popo Dedy Iskandar Policy Senior Coordination di ruang kerja Bupati Rabu (17/1).
Simon menjelaskan, tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk koordinasi tentang kegiatan Conservation International Indonesia yang tujuan utamanya adalah untuk pengembangan program kelapa sawit berkelanjutan.
Dia melanjutkan bahwa program kelapa sawit berkelanjutan tersebut nantinya disesuaikan dengan harapan pemerintah, sebab program kelapa sawit berkelanjutan tersebut baru tiga daerah di Indonesia yang difokuskan yaitu Tapanuli Selatan, Palalawan Riau, dan Kalimantan Barat, dan khusus Tapsel untuk program kelapa sawit berkelanjutan nantinya difokuskan untuk 4 kecamatan yaitu Kecamatan Batangtoru, Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, dan Kecamatan Angkola Selatan.
Dengan difokuskannya empat kecamatan tersebut, Bupati berpesan kepada CII agar program kelapa sawit berkelanjutan tersebut dibarengi dengan pemberian penyuluhan kepada seluruh petani sawit agar tidak lagi melakukan ekspansi perluasan lahan, tetapi fokus kepada peningkatan produksi sawit, karena sekarang kita semua sangat intens dengan pelestarian hutan yang ada, “pungkasnya.
Dalam pertemuan tersebut turut juga dihadiri Asisten II Saulian Sabbih dan Kabag Humas & Protokol Isnut Siregar.(hms).
Admin : Siti Putriani Lubis