

TAPUT (Malintangpos Online) : Negara kita mempunyai beribu pulau dan masing masing pulau memiliki tradisi, budaya dan masing-masing bahasa, namun walupun berbeda tetap satu juga yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sehingga NKRI kita ini mempunyai aneka ragam seni dan budaya sehingga negara kita menjadi salah satu Negara terkaya di dunia dalam kemilikan budaya tradisional, karena budaya tradisonal sebagai ciri khas kebangsaan kita, maka sudah sepatutnya kita mencintai dan melestarikan budaya-budaya tersebut supaya tidak punah. Tidak pernah ada kata terlambat dalam mencintai budaya daerah kita.
Demi untuk melestarikan budaya di Negara ini Dandim 0210/TU Letkol Arm Ezra Nathanael menghadiri pesta Budaya batak bertempat di Museum TB silalahi Center jl TB silalahi kec. Balige Kabupaten Tobasa, demikian disampaikan oleh Danrem 023/KS Kolonel Inf Donni Hutabarat melalui Kapenrem Mayor Arm Ojak Simarmata kepada Malintangpos Online, Senin (17/4).
Disampaikan oleh Ojak Simarmata dengan bertambahnya tahun dan berganti generasi, ada kalanya tradisi yang telah dipertahankan dan dijaga dengan baik oleh para leluhur kita secara perlahan-lahan mulai luntur.
“Para generasi mudaakan tepengaruh dari budaya modern yang berkembang serta disukai mereka, sedikit demi sedikit mulai melupakan dan tidak meminati budaya asli tradisionalnya. Jika hal tersebut terus dibiarkan, maka tidak mustahil warisan asli budaya tradisional akan punah dengan cepat,” jelas Simarmata.
Acara pesta Budaya batak yang dilaksanakan di Museum TB silalahi Center jl TB silalahi Kecamatan Balige Kabupaten Tobasa tersebut Juga dihadiri oleh
para perwakilan pimpinan daerah yaitu Wakil Bupati Kab samosir Ir Juang sinaga, Wakil Bupati Kab. Simalungun Aran Sinaga, Kadis Pariwisata Pemkab Tobasa Ultri Simangunsong, Kadis pariwisata Provsu Elisa Marbun, Kepala museum Sumut Mardina Silaban dengan jumlah peserta yang hadir ratusan orang.
Pengurus Yayasan TB silalahi Center Balige Dumayanti silalahi dalam kesempatan tersebut Menyampaikan generasi penerus batak harus dapat mempelajari adat istiadat dan budaya yang bertujuan untuk mempertahankan kekayaan dari nenek moyang kita sebelumnya.
“Kita harus bangga menjadi orang batak, untuk itu mari kita tunjukkan bahwa suku batak memiliki kekayaan budaya yang jauh lebih bagus dari daerah lain, serta mengundang para wisatawan untuk hadir dan menikmati indahnya alam danau toba,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan Dumayanti, Museum silalahi center hadir untuk mendidik para generasi muda dalam mengetahui budaya serta barang-barang bersejarah dari berbagai daerah di sekitaran Danau Toba.
“Dengan bertambahnya tahun dan berganti generasi, ada kalanya tradisi yang telah dipertahankan dan dijaga dengan baik oleh para leluhur kita secara perlahan-lahan mulai luntur,” sebut Dumayanti.
Dalam kesempatan tersebut Dandim 0210/TU Ezra Nathanael mengatakan Orang tua harus pertama-tama mencintai budaya asli leluhurnya atau budaya daerah setempat di mana Anda tinggal.
“Ketika anak melihat teladan dari orang tuanya bahwa mereka sangat menghargai dan mencintai budayanya maka kemungkinan besar anak akan meniru dengan senang hati. Gunakan bahasa daerah dari mana Anda berasal ketika berada di rumah dengan cara demikian kelestarian masing-masing bahasa daerah akan tetap terjaga,” Ujar Dandim
Diakhir acara Dandim 0210/TU Ezra Nathanael memberikan Hadiah kepada juara pertama pembuat Masakan NANIURA yang di menenangkan oleh peserta dari Yayasan TB silalahi center serta di lanjutkan pemotongan Kue Lappet (masakan tradisional batak toba) setinggi 2 M yang merupakan lapet tertinggi yang terdaftar dalam Rekor Muri.
Pada acara pesta Budaya batak tersebut berbagai Tari-tarian dipersembahkan yang di bawakan anak sekolan setingkat SD dari berbagai tempat seperti Tortor tradisional adat batak(Pul)
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md