PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Setelah aksi demo Aliansi Mahasiswa Bersatu Madina(AMBM) demo yang sempat ” Hampir Ricuh ” di Kantor Bupati, mahasiswa melanjutkan aksinya di Gedung DPRD Mandailing Natal, selain mereka Orasi juga sempat Membakar Ban dan Azan karena waktu Sholat tiba.
Tim Wartawan Malintang Pos Group Dita Risky Saputri.SKM, Nanda Soekirno, Aris Munandar dan Siti Khoiriah , melaporkan bahwa aksi Puluhan mahasiswa mendesak penutupan operasional pembangkit listrik tenaga panas bumi di Kabupaten Madina yang dikelola PT. SMGP.
Sesuai Pernyataan Sikap AMBM, aksi unjukrasa di halaman kantor Bupati Mandailing Natal , Kamis (24/3) yang nyaris ricuh karena mahasiswa tidak yakin Wakil Bupati ke Medan..
Sehingga Mahasiswa Berteriak ” Wakil Bupati Pengecut… Wakil Bupati Pengecut….Wakil Bupati Pengecut..” aksi demopun dorong – dorongan antara mahasiswa dengan Satpol PP dan Polisi ”
Setelah adu argumen dengan Sekdakab dan Sekda menyampaikan bahwa Wakil Bupati Ke Medan rapat dengan Bank Sumut dan dilanjutkan dengan penjelasan Kadis Tenaga Kerja, juga mahasiswa tidak yakin dan demo di depan kantor Bupati bubar dilanjutkan ke Kantor DPRD.
Aksi juga berlanjut ke DPRD Madina. Di halaman gedung legislatif itu mahasiswa sempat mengumandangkan azan sekira 5 menit sebelum masuk waktu Ashar.
Mahasiswa pengunjukrasa yang puluhan orang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bersatu Madina(AMBM) ada 7 poin tuntutan mahasiswa yang tertuang di dalam lembaran Pernyataan Sikap. Antara lain.
1. Menuntut Bupati Mandailing natal agar segera membekukan PT. SMGP di karnakan sudah banyak menelan korban akibat kelalaian piha PT. SMGP.
2. Menuntut bupati mandailing natal agar bertanggung jawab atas kejadian yang merugikan masyarakat dan memberi penjelasan atas ketidak adaannya
3.Menuntut Bupati Madina agar tidak bermain mata dengan pihak PT SMGP karna kami menilai sampai saat ini PT SMGP tidak mempunyai manfaat terhadap masyarakat,terlebih kepada masyarakat mandailing Natal.sesuai dengan UUD Perseroan yang telah ditetapkan.
4. Menuntut DPRD Mandailing Natal agar memperketat UUD tentang PT di Daerah Agar tidak sembarangan Masuk ke wilayah Kabupaten Mandailing Natal Karna Kami duga PT SMGP tidak bertanggung jawab Penuhnya dengan Resiko Resiko yang merugikan Masyarakat.
5. Menuntut Agar pihak PT.SMGP bertanggung jawab penuh atas kelalaian yg menyebab kan musibah tragedi hingga menghilangkan nyawa masyarakat Baik di hadapan hukum maupun adat dan budaya masyarakat.
6. Menuntut jaminan keselamatan masyarakat yg berada di sekitar kawasan terdekat dengan pryoek PT.SMGP.
7. Menuntut agar PT.SMGP bersedia hengkang angkat kaki dari bumi gordang sambilan mandailing natal Bila mana ada kejadian yg menyengsarakan rakyat di kemudian hari baik sengaja maupun tidak di sengaja.
Waktu aksi unjukrasa di Gedung DPRD, Mahasiswa sempat melakukan Vidio Col dengan Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis.
” Saya lagi tugas luar ke Medan sejak kemaren, jika adik mahasiswa mau masuk gedung DPRD silakan, karena itu adalah gedung rakyat, ” sebut Erwin melalui Vidio Col dari Medan.
Setelah itu, mahasiswa masuk walaupun di kawal polisi dan Satpol PP dan mahasiswa mempertanyakan 39 anggota dprd lainnya dan meminta Surat Tugas DPRD yang tidak hadir kepada Kabag Persidangan.
Mahasiswa sempat geleng kepala karena banyak anggota DPRD yang Surat Tugas nya sudah lewat tidak masuk kantor.
Mahasiswa akhirnya bubar dengan tertib setelah mendapat penjelasan dari Kabag Persidangan dan data yg mereka minta dan berjanji akan datang lagi ke kantor Bupati dan DPRD ( Bersambung Terus)
Admin : Iskandar Hasibuan.