Dirgahayu, Darul Mursyid Telah Berkarya 24 Tahun

Lokasi PDM di Desa Sidapdap Simanosor, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan.

TAPSEL (Malintangpos Online) : Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid (PDM) yang diproyeksikan sebagai Pesantren sains terbaik di Indonesia tahun 2018 dalam hal prestasi dan manajemen kini telah berusia 24 tahun, sejak tanggal 15 Maret 1993 hingga sekarang 15 Maret 2017.

Sebagaimana lazimnya PDM telah mengalami pasang surut dalam perjalanannya. Secara garis besar PDM telah melewati tiga fase yakni pertama faseinisiasi (permulaan ) tahun 1993-1998, kemudian kedua fase Pancaroba 1998-2002, dan ketiga fase Masa Transisi (pencarian jati diri) tahun 2002-2007. Kini PDM menjalani fase keempat yakni fase Perkembangan sejak tahun 2007 atau disebut sebagai New Face of Darul Mursyid.

PDM yang didirikan oleh alm. Haji Ihutan Ritonga bersama istri tercintanya Hj. Riana Siregar di kampung dimana ia dilahirkan yaitu di desa Simanosor, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan. Alasan mendirikan di desa ini adalah mematuhi pesan ibundanya agar mendirikan sekolah di kampung halamannya. Atas dasar keyakinan itulah alm Haji Ihutan Ritonga membangun PDM hingga maju sekarang ini. Nama sekolah diambil dari gelar hajinya Haji “Mursyid” sehingga bernama Pesantren Darul Mursyid. Pada awal mula berdirinya siswanya terdiri dari 46 orang siswa.

Kini pengelolaan PDM dilanjutkan oleh anak tunggal alm. Haji Ihutan Ritonga yaitu Jafar Syahbudin Ritonga DBA. Ditangan Jafar-lah kemudian sebagai inisiator perubahan wajah dan pengelolaan PDM semakin berkembang pesat dengan torehan-torehan prestasi hingga ke level Nasional.

Jafar Syahbudin Ritonga yang kini sebagai Ketua Umum Yayasan Pendidikan Haji Ihutan Ritonga (Yaspenhir) yang mengelola PDM, kepada Malintangpos Online, Kamis (16/3) menjelaskan bahwa pada awal pendirian PDM sangat sederhana yaitu meningkatkan kualitas SDM Islam, memberikan kemaslahatan pada masyarakat sekitar, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Islam.Kini berkah tangan dingin dari Jafar Syahbudin Ritonga, PDM mulai dikelola lebih modern, profesional dan terarah dan semakin maju. Hal tersebut bisa dilihat dari perumusan Visi, Misi, penerapan manajemen profesional, kualitas pendidikan dan prestasi yang telah diraih.

“Misi PDM adalah menghasilkan calon intelektual muslim yang mandiri. Artinya,‘calon’ harus melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Intelektual cirinya aktif, dinamis, bergerak dan tidak pernah diam. Sehingga nanti produk PDM diharapkan akan lahirnya pengacara yang islami, pengusaha yang islami, dokter yang islami, birokrat yang islami dan profesi lainnya yang berkepribadian muslim sejati. Selanjutnya kata ‘mandiri’ berarti tidak bergantung pada orang lain alias disesuaikan dengan perkembangan zaman.” Papar Jafar Syahbdudin Ritonga yang juga dosen Pascasarjana di salah satu Universitas Medan ini.

Lebih lanjut Jafar menambahkan  bahwa PDM menggalakkan dakwah bil hal (perbuatan) bukan bil lisan. Sehingga dapat di pastikan alumni PDM tidak diproyeksikan sebagai muballigh datau penceramah agama namun berdakwah lewat perbuatan dan pengamalan ibadah secara membumi.

Disamping itu Jafar juga menjelaskan bahwa ia menakhodai PDM dengan menerapkan sistem pembelajaran learn and Fun. Dimana siswa tidak lagi dibebani dengan kegiatan sehari-hari kecuali fokus belajar dan bermain. Untuk itu PDM melengkapi fasilitas pendukung pendidikan siswa sebagai sarana bermain. Juga tidak ada ekpsploitasi kepada siswa baik oleh guru, karyawan maupun senior yang kini masih marak terjadi di banyak sekolah.

Perkembangan kemajuan PDM juga dilihat dari orientasi pendidikan dimana tidak semua sekolah bisa menerapkannya, seperti pembatasan jumlah peserta didik setiap tahun pembelajaran sekitar 1.000 orang (tidak lebih). Ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas dan efektifitas pengelolaan dan pelayanan pendidikan yang baik dan benar. Kemudian PDM secara tegas tidak menerima anak-anak yang bermasalah. Juga tidak menerima siswa pindahan dari sekolah manapun. Termasuk untuk tingkat MA (Aliyah) Darul Mursyid tidak menerima tamatan sekolah lain. Artinya MA Darul Mursyid hanya menerima alumni MTs-nya sendiri.

Lebih lanjut Jafar Syahbudin Ritonga yang telah menyelsaikan studi S3 nya di USM Penang Malaysia memaparkan bahwa kegiatan non akademik seperti olah raga, outbond di PDM merupakan faktor pendukung belajar siswa bukan sebagai tujuan. Sehingga dapat dipastikan siswa-siswi PDM fokus berprestasi di bidang akademik spesifiknya dalam bidang sains.

Dari segi pengelolaan, PDM memiliki struktur organisasi yang jelas dan pembagian tugas secara terperinci yang diaplikasikan dalam pembentukan divisi-divisi sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.PDM juga menerapkaan open management secara transparan termasuk masalah keuangan.

PDM dalam operasionalnya juga menerapkan manajemen profesional bukan one man show. Sehingga tidak ada kulutus individu dan ketergantungan pada sosok tertentu. Dengan demikian PDM akan berjalan diatas roda organisasi bukan individu, meski kini masih dikelola oleh Yayasan. Bahkan pada tahun 2015 yang lalu, Bank Indonesia menetapkan PDM sebagai pesantren mandiri terbaik Sumut tahun 2015 sehingga dikirim mengikuti Islamic syariah economic fair (ISEF 2015 di Surabaya.

Peningkatan pelayanan pendidikan PDM juga menggunakan jasa outsourcing,seperti keamanan (satpam), jasa kebersihan, jasa laundry, jasa penyediaan air, jasa pertamanan dan dapur umum.Ini dimaksudkan untuk memudahkan pihak manajemen berkoordinasi dalam menyatukan persepsi dan tujuan PDM secara efektif. Disamping itu outsourcing juga akan membantu pihak manajemen fokus pada peningkatan kualitas pendidikan saja.

Di PDM terdapat dua tingkat pendidikan yakni MTs dan MA.Adapun MTs Darul Mrusyid meraih akreditasi ‘A’ tertinggi di Sumut di antara MTs bahkan merupakan tertinggi ke enam di seluruh indonesia dengan nilai 96. Sementara untuk tingkat MA Darul Mursyid nilai akreditasi 98 terbaik se-Indonesia untuk kalangan MA, dan merupakan terbaik ke 7 utk tingkat SMA se Indonesia.PDM juga menerapkan sistem filterisasi bertahap untuk menjaring siswa yang tidak mampu berkompetisi baik di bidang akademik dan non akademik yang panduannya terdapat dalam Hand Book siswa.

Sebagaimana visinya menjadi Pesanren Sains terbaik di Indonesia dalam hal prestasi dan manajemen, pencapaian prestasi PDM terbilang sangat membanggakan dan cukup gemilang. Misalnya Juara umum Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) sejak tahun 2010 hingga 2016. Juara umum III Sains Competition USU se-Sumbagut 2016. Juara Umum II Methodist 2Education Expo tahun 2016, sebagi event paling bergengsi memperebutkan piala Gubernur Sumut.

Juga peraih medali Perak Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2014 Mataram pada bidang studi Ekonomi. Meraih Perunggu pada Olimpiade Matematika ITS (Omits) tahun 2016. Meraih 2 Medali emas KSM di Palembang bidag studiMatematika MTs dan MA sekaligusthe best theory. Finalis OSN 2015 Yogyakarta bidag studi Matematika dan masih banyak lainnya baik di tingkat daerah, provinsi, regional sumbagut dan bahkan Nasional.

Hal yang juga sangat penting bagian dari keberhasilan PDM saat ini adalah kemampuannya dalam meluluskan siswanya sebesar 94 % ke perguruan tinggi negeri favorit nasional. Seperti UI ITB, IPB, ITS, Unpad, Unsud, UPI dan lain sebagainya.

“Kami berharap doa dan dukungan semua pihak agar Darul Mursyid mampu mewujudkan mimpinya menjadi Pesantren sains terbaik di Indonesia tahun 2018, untuk mengangkat nama besar Islam dan pesantren secara khusus di bidang sains.” Pungkas Jafar Syahbdudin Ritonga DBA. (pul)

Admin : Dina Sukandar Hasibuan.A.Md

 

 

Komentar

Komentar Anda

Dina Sukandar

Related Posts

1 Orang Polisi, Polres Madina Tetapkan 3 Tersangka Penganiayaan Pengepul Berondolan Sawit

PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Satuan Reserse Kriminal Polres Mandailing Natal, menetapkan tiga orang pelaku penganiaya pengepul berondolan kelapa sawit di Desa Tandikek, Kecamatan Ranto Baek ditetapkan sebagai tersangka. Identitas tersangka yakni Aiptu…

Read more

Continue reading
Media Malintang Pos Masih Dibutuhkan Masyarakat Sumatera Utara (2)

Koran Malintang Pos, pernah oleh Bupati Mandailing Natal, tidak boleh dibaca oleh Pejabat, hingga ke Kepala Desa dan Kepala Sekolah disurati Bupati secara resmi. Kenapa..? Waktu itu Redaksi Malintang Pos…

Read more

Continue reading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.