![](https://malintangpos.co.id/wp-content/uploads/2022/02/IMG-20220207-WA0046.jpg)
JAKARTA(Malintangpos Online): Indeks saham gabungan pada perdagangan hari ini ditutup menguat tajam.
IHSG naik 1.09% di level 6.804,93. Merupakan tertinggi sepanjang seharah IHSG.
Penguatan IHSG tertolong dari membaiknya kinerja ekonomi. Bukan hanya Indonesia, sejumlah negara lain di asia juga mengalami pertumbuhan ekonomi.
Hal ini mendorong membaiknya kinerja sejumlah bursa di asia.
Meski dmeikian pada dasarnya sentiment negative tetap ada pada perdagangan hari ini.
Salah satunya adalah keputusanpemerintah yang telah menaikkan level PPKM di sejumlah wilayah khususnya JABODETABEK.
Kebijakan tersebut sejatinya memicu kekuatiran akan tekanan baru pada perekonomian nasional.
Ditambah lagi penambahan kasus covid 19 yang meroket belakangan ini.
Tetapi sentimen pemulihan ekonomi masih mampu menjadi pendorong penguatan bursa. Berbeda dengan IHSG, kinerja mata uang Rupiah mengalami pelemahan pada hari ini.
Rupiah ditransaksikan di kisaran level 14.412 per US Dolar. Kinerj amata uang Rupiah terpukul seiring dengan ekspektasi kebijakan normalisasi The FED yang akan dilakukan segera.
Terlebih data inflasi di akhir pekan ini bisa membuat The FED melakukan penyesuaian kebijakan suku bunga di bulan maret mendatang.
Dampak dari kebijakan tersebut bukan hanya bisa menekan Rupiah, tetapi IHSG juga. Hanya saja pelaku pasar bisa saja sudah memperhitungkan segala resiko kebijakan tersebut sehingga penyesuaian atau koreksi di pasar keuangan sangat mungkin terjadi meski terbatas.
Perdagangan esok minim data yang akan dirilis, setidaknya hingga hari kamis nanti. Pasar keuangan masih berpeluang untuk bergerak di zona hijau.
Meski demikian tetap waspadai penambahan jumlah kasus covid 19, sekalipun sampai detik ini penambahan kasus covid 19 belum membuat keterisian rumah sakit dalam kondisi yang kritis.
Katalis positif di pasa rmasih ada. Kebijakan BI dalam menyesuaikan besaran buanga acuan di minggu ini jug abis amenjadi katalis baru seandainya ada kebijakan kenaikan bunga acuan.(Wie)
Admin : Iskandar Hasibuan.