Dorianna Yang Miskin dan Sakit Butuh Perhatian Dermawan

Wartawan yang sehari -hari bertugas diwilayah Kabupaten Mandailing Natal Syahren Hasibuan, mendapat informasi bahwa Dorianna Warga Kel.Mompang Jae Kec.Panyabungan Utara, sangat membutuhkan Perhatian Dermawan,karena selain hidup miskin juga saat ini sedang sakit -sakitan.

” Dorianna Miskin dan Sakit Butuh Perhatian Dermawan,” itulah judul tulisan ini sengaja dibuat agar para dermawan yang tersentuh hatinya mau meringankan beban warga Kel.Mompang Jae Kec.Panyabungan Utara tersebut.

Siapa DORIANNA..? Tinggalnya di gubuk reot dan tua inilah, Dorianna (57) Warga lingkungan ll, Kelurahan Mompang Jae, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal, menghabiskan waktu dengan terbaring setiap harinya.

WArtawan Syahren Hasibuan telah langsung ke rumahnya, bahwa Nenek itu tinggal bersama suaminya Mursalin (68) dan satu anaknya Sanusi di sebuah rumah yang setegah dinding bambu tampak tembus pandang. Kondisinya jauh dari kata memadai, apa lagi sederhana.

Namun demikian, Dorianna tetap bersemangat berjuang untuk menjalani kehidupannya sehari-hari.

Meskipun dengan berjalan membungkuk akibat dari berbagai penyakit yang menggerogoti tubuhnya yang semakin menambah derita di usia senjanya.

Miris memang, tapi beginilah fakta kehidupan yang melanda Dorianna nenek kelahiran Mompang Jae tahun 1964 itu.

Syahren Hasibuan Wartawan bertanya ”  apakah dirinya telah mendapatkan perhatian dari pemerintah ”

Kata Syahren, karena memang banyak bentuk bantuan dari pemerintah pusat melalui pemerintah daerah, semisal KIS, PKH, BPNT, bedah rumah dan sebagainya.

Dan Dorianna menuturkan Ada PKH Bantuan Bentuk sembako sembari tertunduk lesu sambil menjawab pertanyaan Wartawan yg mengunjunginya langsung.

Yang lebih miris lagi, rumah reot berbahan bambu yang ditempati Dorianna kondisi berbanding terbalik dengan kondisi rumah yang berada persis di sebelah rumahnya.

Rumah berbahan batu bata yang telah berdiri kokoh disebelahnya itu tampak jelas menggambarkan,  bahwa rumah warga yang tidak mampu tersebut sudah selayaknya mendapatkan program bantuan pemerintah.

Hal ini tentunya menjadi catatan bagi pihak-pihak terkait, untuk ikut memperhatikan kondisi masyarakatnya, karena hal itu merupakan tanggungjawab dari pemerintah.

Dorianna pun sempat bercerita akan kondisi getir yang dijalaninya sehari-hari. Jangankan untuk memikirkan biaya penyembuhan penyakit yang telah menggerogoti tubuhnya, untuk makan saja, Dorianna mengaku bergantung pada anak ketiganya yang bekerja serabutan.

“Jangankan masalah tentang kelangsungan hidup amang, untuk makan sehari hari saja, saya masih bergantung hidup pada anak saya yang nomor 3 dari empat bersaudara ,” ujarnya,

Ia pun berharap, baik pemerintah ataupun kaum dermawan yang peduli atas kondisi hidup kaum-kaum yang terpinggirkan seperti dirinya, dapat membantu kelangsungan hidup mereka.

Mungkin banyak orang yang seperti saya, tapi saya berharap ada perhatian untuk saya.

Sebuah perhatian penuh dari pemerintah, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan orang yang memang peduli terhadap kondisi seperti kami.

” Walau bagaimana pun, saya ini adalah orang Mandailing Natal , orang Indonesia juga, yang layak mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah,” jelas Dorianna

Kakek yang tinggal bertiga di gubuk miliknya itu mengaku sempat mendapatkan bantuan dari pemerintah, yakni PKH berbentuk sembako dengan nilai Rp 200.000 setiap pencairan.

Penyakit yang belum diketahui jenisnya yang diderita Dorianna itu telah berlangsung sejak tahun 2015

Dikatakan ” awal mulanya pada saat mendodos karet dikebun, ia merasa tubuh bagaikan terbakar dan kepanasan dan hingga saat ini belum mendapatkan perawatan medis yang intensif, sehingga penyakit yang ia derita telah menggerogoti tubuhnya. jari-jari tangannya terus gemetar serta tubuh membungkuk dan kaki terasa ngilu.

Saya sudah mendatangi rumah sakit sekitar empat tahun lalu, saya cuma diberi infus oleh pihak medis, diagnosa katanya belum dapat, setelah itu saya tidak pernah berobat lagi.

Apalah daya saya ini amang, kaki ngilu, tangan gemetaran tubuh membungkuk demikian digerogoti penyakit ini. Entah penyakit apa. Ingin berobat tapi terhalang biaya, sementara Bpjs yang saya miliki saat ini lagi menunggak “ungkapnya.(Syahren)

Penulis : Syahren Hasibuan

Admin  : Iskandar Hasibuan

Komentar

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.