

PANYABUNGAN (Malintangpos Online) : Jabatan Ketua DPD PPNI sebenarnya menjadi musibah bagi saya, karena apabila saya tidak mampu menjalankan amanah yang sudah dipercayakan kepada saya maka saya tidak akan bisa mempertanggung jawabkan jabatan saya ini di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, Demikian disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Mandailing Natal Hilman Nasution AMK dalam pidatonya usai pelantikannya sebagai Ketua DPD PPNI Kabupaten Mandailing Natal Priode 2017-2022 oleh Ketua DPW PPNI Provinsi Sumatara Utara di Gedung Serbaguna Desa Parbangunan Kecamatan Panyabungan, Rabu (3/5)
Pengurus DPD PPNI Kabupaten Mandailing Natal tersebut dilantik oleh Ketua DPW PPNI Provinsi Sumatera Utara Mahsur A Skep yang disaksikan oleh Ketua DPP PPNI Pusat Harif F. Skp SH, Bupati Mandailing Natal Drs Dahlan Hasan Nasution yang diwakili oleh Asisten III Sahnan Batubara, sejumlah SKPD Pemkab Madina dan seluruh perawat yang ada di Kabupaten Mandailing Natal.
Dalam kegiatan pelantikan pengurus DPD PPNI Kabupaten Mandailing Natal tersebut juga dilaksanakan seminar keperawatan yang mengambil materi Undang-Undang Keperawatan, Peran dan Fungsi Organisasi Profesi dengan nara sumber ketua DPP PPNI Pusat dan Ketua DPW PPNI Provinsi Sumatera Utara.
Lebih lanjut disampaikan oleh Hilman, bahwa sangat mengharapkan dukungan dari semua komponen yang tergabung dalam kepengurusan DPD PPNI Kabupaten Mandailing Natal ini, untuk dapat membersarkan organisasi ini di Kabupaten Mandailing Natal ini.
“Merujuk kepada pelaksanaan musda pertama PPNI Kabupaten Mandailing Natal pada tanggal 10 September 2016 yang lalu yang pertama sekali saya sampaikan Innalilllah Wa Innalillahi Rojiun, karena dengan terpilihnya saya sebagai Ketua DPD PPNI maka saya menganggapnya sebagai musibah bagi saya,” terang Hilman.
Lebih lanjut disampaikan oleh Hilman bahwa Kabupaten Mandailing Natal ini berdasarakan sejarah merupakan plopor perawat, seperti Dr. Husni Thamrin yang sekarang ini namanya diharumkan menjadi nama salah satu Rumah Sakit Umum Milik Pemkab Madina yaitu Rumah Sakit Umum Natal.

“Menjadi seorang perawat saya anggap sebagai wasiat bagi saya, karena saya terlahir dari keluarga seorang perawat, untuk itu mari kita sama-sama membesarkan organisasi prawat ini di Kabupaten Mandailing Natal ini, sehingga DPD PPNI Kabupaten Mandailing Natal adalah DPD terbaik di Sumatera Utara bahkan tingkat Nasional,” ajak Hilman.
Dijelaskan oleh Hilman bahwa DPD PPNI Kabupaten Mandailing Natal akan terus berkarya demi untuk kemakmuran para perawan yang ada di Kabupaten Mandaililng Natal ini, kita menyadari bahwa masih banyak rekan-rekan perawat yang belum mencicipi nikmatnya sebagai seorang perawat.
“Kita dari DPD PPNI sudah melaksanakan Audensi dengan DPRD Kabupaten Mandailing Natal agar Pemda Madina dapat memberlakukan satu desa satu perawat, Alhamdulillah mendapatkan sambutan positif dari anggota DPRD, dan mereka berjanji dalam waktu dekat ini akan melaksanakan studi banding tentang itu, sehingga nantinya ada perbandingan untuk diberlakukan di Kabupaten Mandailing Natal ini sehingga para rekan-rekan perawat yang belum begitu beruntung dapat lebih baik kedepannya,” tegas Hilman.
Bupati Mandailing Natal dalam hal ini yang diwakili oleh Asisten III Pemkab Madina Sahnan Batubara mengatakan Pembangunan dibidang kesehatan salah satunya dapat diwujudkan melalui pemberian pelayanan kesehatan yang didukung oleh sumber daya kesehatan baik tenaga kesehatan maupun non kesehatan.
“Setelah Kabupaten Mandailing Natal berusia 18 Tahun baru pada hari ini bendera organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia berkibar di Kabupaten ini, Saya harapkan dengan hadirnya PPNI di Madina dapat mempasilitasi kendala dan potensi seluruh perawat, meningkatkan SDM perawat agar mampu memberikan pelayanan kesehatan secara profesional,” katanya.
Ketua DPW PPNI Provinsi Sumatera Utara Mahsur A. Skep dalam kesempatan tersebut menekankan kepada seluruh pengurus dan anggota PPNI harus mempunyai legalitas seperti STR, NIRA dan kartu PPNI dan kedepan berharap pada setiap perawat harus ada surat legalitas sehingga dalam memberikan pelayanan ke masyarakat baik di rumah sakit, puskesmas dan pustu.
“Semua perawat di Kabupaten Mandailing Natal untuk mendukung semua program pemerintah dan harus bekerja dengan disiplin, tepat waktu dan jangan main-main dengan nyawa manusia karena perawat tersebut merupakan garda terdepan dalam melayani masyarakat hingga 24 jam untuk itu bekerjalah dengan sesuai profesi yang telah ditugaskan,” tegas Mahsur. (Pul)
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md