Bupati Mandailing Natal Mengatakan Insya Allah. Tempat ini akan kita ngunakan sebagai lokasi MTQ tingkat Kabupaten dan beberapa bulan kedepan di lokasi ini ini juga akan diadakan kemping Pramuka tingkat Provinsi Sumatera utara.
Disebutkannya, Tadi malam sekitar jam 4 orang tuaku sekalian para ulama dan para tokoh adat. masyarakatku sekalian, timbunan sampah yang mengarah ke ujung sudah bisa saya ratakan dan disana dapat lagi tanah sekitar tiga hektar yang bisa kita gunakan untuk berbagai macam kegiatan, kegunaan keperluan ,baik keperluan pemerintah, baik keperluan seluruh rekan-rekan dari berbagai instansi dan juga keperluan masyarakat dan ijinkan pada kesampaian ini, bahwa di tempat ini nantinya akan di gelar minimal dua kali sebulan untul promosi perusahaan – perusahaan besar.
“ yang sudah tentu akan membuat dampak perokonomian terhadap mayarakat dan berhubungan ada disini pimpinan –pimpinan perusahaan terutama pimpinan Bank di depan mesjid agung di seberang jalan trans Sumatra itu sudah disemen dan akan dibangun bangunan seperti ini,” kata Bupati.
Kata dia,panjang tujuh meter ,lebar sembilan meter, saya mohon kiranya perusahaan bank yang ingin ambil bagian, kita tidak mungkin hanya mengadalkan APBD Mandailing Natal saja.
Kata dia lagi, Beberapa hari yang lalu saya berbincang-bincang dengan bapak ketua DPRD silahkan berpromosi disitu ,tidak dibayar asal masyarakat berjualan dan bisa menghasilkan untuk biaya menghidupi anaknya dan juga menyekolahkan anaknya
Bahkan ujarnya, dulunya Desa sipapaga itu setiap tahun memiliki anak putus sekolah sekitar 50 orang, sesudah kita buat berbagai tempat disini juga di mesjid agung. beberapa hari yang lalu ada yang mendatangi saya menangis ketika saya memperbaiki pondok untuk mesjid agung dan mengatakan Alhamdulillah anaknya sudah bersekolah kembali.
oleh karena itu, kata Bupati, pada kesempatan ini, pak sekda izinkan saya menyampaikan terutaa kepada dinas, kepala bagian yang berada di kantor bupati, jangan semata-mata mementingkan APBD, ada saatnya pemerintah harus hadir sebagai penawar, saya lama berbinjang dengan ketua DPRD di tengah tumpukan sampah
“ disana bapak ibu, di ujung ada pantai yang panjangnya lebih 100 meter, lebar 50 meter tentunya mana kala itu kita perbaiki, bisa sebagai persembahan kita kepada masyarakat yang sudah barang tentu minimal masyarakat Tapanuli Bagian Selatan akan datang berekreasi kesana dan khusus kepada pejabat Pemkab Madina sebagai mana saya katakan beberapa tahun yang lalu, Raja Batu itu selain untuk tempat fasilitas pemerintah juga untuk masyarakat, karena Taman Raja Batu dan tempat pameran ini bukan untuk saya, tapi untuk masyarakat Mandailing Natal.
saya harapkan, saya mohonkan, kepada Allah untuk merubah watak dan karakter kita, para pejabat berangkat pagi dari rumah naik ke kendaraan sampai kantor, mulai dari setengah 8 sudah di kantor sampai jam tengah 5 sore, setiap jam melihat tembok, pulang dari kantor naik kendaraan lagi pulang kerumah melihat tembok agi.
Disebutkannya, bengituah hari kehari, tahun ketahun, minggu keminggu begitulah dia membuat watak karakter kita keras, dulu saya berjanji, saya akan mengecek karakter kalian semua, Alhamdulillah banyak berobah.
“ Dulu Nafsi-nafsi semua pejabat ini, sesudah melihat keindahan, terutama bunga-bunga sebenarnya kurangnya ini, jika di India berhektar bunga, sebenarnya bunganya tidak mahal, mohon maaf mungkin di Mandailing Natal aneh bunganya, bunga itupun jadi kita tanam ini semua.
Mohon maaf akan berobah karakter kita, akan berobah watak kita coba jujur kita, antara anak yang tinggal di Kayulaut sangat jauh bedanya dengan anak yang tinggal di kota Panyabungan, karena di kayulaut masih banyak pohon –pohon disekitarnya. di kota tidak ada
“ saya sudah berkali kali meminta karna kopi tidak ada, saya akan membuat kopi sebagai Ikon Madina . atau pohon –pohon yang sudah saya tanam. agar watak anak-anak berubah tidak seperti yang kita lihat selama ini agar berobah,” ujar Bupati.
Kenapa rupanya ibu lebih memiliki kasih sayang, memiliki kelembutan, karna suka merawat, kalo laki-laki suka dengan besi dan alat berat sehingga perpaduan inilah yang harus kita wujudkan dimasa yang akan datang.
Mesjid Agung sudah selesai saya bangun pondok, saya sudah menandatangani surat ke seluruh camat dan KUA , khusus masyarakat yang ada di sekitaran Panyabungan, saya sangat terharu bagi umat Islam nikahkanah anaknya di Mesjid Agung
Kata dia lagi,selesai menikah ,buatlah resepsinya di pondok yang sudah saya sediakan, lapangan mesjid agung cukup luas, berapa ribu undanganpun, Insya Allah muat. sehingga bisa terhinda dari kibot-kibot tidak menentu
“ saya sudah memerintahkan bagian kenaziran Mesjid Agung agar memulai membangun orkes irama padang pasir, agar nanti di gunakan orang ketika mengadakan perhelatan, pernikahan putra putrinya, dan di mesjid agung saya buat di terasnya itu semua kayu buatan saya,” ujarnya.
Selain itu, saya minta pimpinan umat kristiani juga menunjukan kepada saya, mana gereja yang menjadi andalan Madina, saya siapkan meja , saya siapkan tempat berhutbah, seperti di mesjid agung. Alhamdulillah setiap sore anak-anak sudah berkumpul di mesjid agung.
Kata dia,mungkin se Indonesia yang paling banyak jamaahnya zuhur dan azhar itu minimal 1500. sore harinya anak-anak berkumpul di meja yang saya buat, dan kursi yang saya buat dari batu. tiba adzan Alhamdulillah mereka masuk kedalam mesjid untuk sholat.
“ Alangkah baiknya di gereja dibuat demikian juga , saya bersedia memberikan batu di sekeliling yanng menjadi andalan kita . sehingga barangkali Mandailing Natal ini menjadi Kabupaten yang bisa menjadi contoh di Sumatera Utara,” kata Bupati Madina Drs.H.Dahlan Hasan Nasuion dengan mendapat aplus dari warga yang hadir (Bersambung Terus)
Liputan : Dita Risky Saputri Hasibuan,S.KM/Nanda Sukirno/Dana Sukirno, Suaib Nasution
Admin : Iskandar Hasibuan