Covid-19 merupakan musibah yang tak terbendung penyebarannya hingga saat ini. Statusnya pun dinaikkan oleh World Health Organisation (WHO) dari epidemi menjadi pandemi. Pandemi adalah penyebaran virus atau penyakit yang mendunia.
Namun, ada satu kekosongan yang mungkin luput dari pandangan bersama. Vaksin penawar Covid-19 per hari ini, 27 Maret 2020 belum benarbenar ditemukan.Peneliti, baik bersifat individu maupun organisasi perlu didorong untuk lebih cepat menemukan vaksin Covid-19 ini, karena bukan hanya faktor kesehatan yang terancam, masalah sosial-ekonomi pun semakin hari semakin
bermunculan.
Salah satu cara yang mungkin dapat dimaksimalkan oleh pemerintah adalah dengan pemberian ganjaran sewajarnya kepada penemu vaksin, baik dalam bentuk ganjaran finansial, penghargaan nobel maupun dalam bentuk lainnya.
Ini bukan hanya beban pemerintah, tetapi beban bersama. Pemberian ganjaran ini bukan semata-mata ajang untuk mencari nafkah, tetapi lebih tepatnya untuk menyudahi pandemi ini lebih awal
Selain itu, warga yang enggan memeriksakan diri terkait Covid-19 juga harus
didorong agar memeriksakan diri sedini mungkin untuk meminimalisirkan penyebaran Covid-19 ini. Beberapa cara untuk mendorongnya adalah melalui pemberian stimulus berupa:
* Pemberian subsidi transportasi dan akomodasi kepada yang suka rela
memeriksakan dirinya. Pemberian bantuan dasar rumah tangga kepada pengidap Covid-19, berupa sembako dan kebutuhan dasar pangan lain.
- Pemberian subsidi listrik dan air,• Keringanan kredit kepada debitur yang paling dirugikan oleh pandemi ini, misalnya keringanan kredit ojek online dan keringanan kredit umkm.
Selain stimulus, pemerintah juga perlu menjaga stabilitas fiskal dan moneter
seperti Surat Berharga Negara (SBN), saham perusahaan terbuka, suku bunga dan nilai tukar rupiah agar tetap pada level yang diinginkan demi kondusifitas keuangan negara.
Karena dari ekonomi yang kondusif, maka beban socioekonomi terkait pandemi ini dapat lebih ditanggulangi.
Selain itu, pemerintah juga perlu mengalokasikan dana cadangan untuk mengantisipasi epidemi atau pandemi yang berpotensi muncul, agar terhindar dari situasi berat seperti sekarang ini.
Kejadian SARS dan H1N1 beberapa tahun silam seharusnya sudah menjadi pelajaran untuk semua, bahwa pandemi seperti ini adalah merupan suatu kejadian yang bersiklus. Artinya, sangat besar
kemungkinan dunia akan mengadapi pandemi setiap beberapa tahun apabila pola hidup sehat dan kelesatrian bumi kita abaikan.
Dari segi individu, ada baiknya kita bersama-sama melakukan prosedur kesehatan yang dianjurkan pemerintah dengan tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencuci tangan dengan sabun, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tetap berolahraga dan melalukan physical distancing, dan yang paling penting adalah untuk tetap bertawakkal kepada Sang Pencipta.
Pemerintah perlu menyediakan test-kit sedini mungkin dan menginisiasi tersedianya kembali alat dan obat kesehatan untuk digunakan masyarakat. Pun begitu, pemerintah, influencer dan masyarakat sangat dimohon untuk tetap tenang menghadapi pandemi ini dengan tidak menyebarkan informasi yang belum tentu kredibel.
Selain itu,untuk memutusnya rantai penyebaran Covid-19, sangat dimohon untuk berada di dalam rumah atau ruangan dan menghindari kerumunan.
Untuk itu, marilah bersama-sama menjaga dunia, menjaga kesehatan dan keberlangsungan hidup bersama. Semoga lekas sembuh, dunia!!
Penulis : Atika Asmi Utami Nasution
Bacalon Wakil Bupati Mandailing Natal
Admin : Iskandar Hasibuan