![](https://malintangpos.co.id/wp-content/uploads/2020/01/Kedua-Pencopet-diceburkan-ke-sungai.jpg)
![](https://malintangpos.co.id/wp-content/uploads/2020/01/Kedua-Pencopet-diceburkan-ke-sungai-300x217.jpg)
PANYABUNGAN(Malintangpos Online): “ Sial Banget Kita Hari Ini,” Kalimat itulah mungkin yang ada di hati Kedua orang emak-emak yang ketahuan mencuri di Pasar baru Panyabungan, Mandailing Natal, Kamis (9/1),serta Kedua emak-emak itupun diceburkan ke dalam Saluran Irigasi guna menghindari amukan massa yang membabi buta menghajar kedua pencopet sepesialis warga yang belanja.
Informasi yang diperoleh Wartawan, bahwa kedua pelaku adalah EI (33) dan RI (40). mereka tercatat sebagai penduduk Desa Sarak Matua Kecamatan Panyabungan.
Kedua emak-emak itu, ketangkap basah melakukan pencurian berupa uang dari tas seorang pembeli yang sedang berbelanja di Pajak Pagi Pasar Baru Panyabungan,sekitar pukul 06.30 Wib.
Sementara beberapa pedagang mengatakan, kejadian menghebohkan ini bermula saat korban yang mengalami pencurian berteriak “ Panangko.. Copet…”Kemudian, sejumlah pedagang yang mendengar teriakan melakukan pengejaran dan berhasil menangkap kedua pelaku.
![](https://malintangpos.co.id/wp-content/uploads/2020/01/Kedua-Pencopet-sebelum-dibawa-ke-Pasar-Baru-300x248.jpg)
Pantauan Wartawan,massa yang tergabung dari pedagang dan pemuda setempat berbondong-bondong mengahampiri kedua pelaku. Massa yang merasa kesal kemudian menceburkan kedua pelaku ke sungai yang berada di kawasan Pasar Baru Panyabungan.
Kedua pelaku menjadi tontonan masyarakat sebelum kedua pelaku akhirnya diamankan oleh jajaran Polsek Panyabungan yang tiba di lokasi Tempat Kejadian Perkara.
Kapolsek Panyabungan AKP Andi Gustawi Lubis membenarkan pihaknya sudah mengamankan kedua pelaku atas dugaan tindak pidana pencurian di Pasar Baru Panyabungan.“Iya sudah diamankan, tadi diamankan dari amukan massa,” kata Andi.
Kata dia, mereka tidak bisa menindaklanjuti kasus terhadap kedua pelaku sebelum ada yang namanya korban atau terlapor yang melaporkan bahwa telah terjadi tindak pidana pencurian.
“Korban belum datang dan belum ada. Belum bisa diproses tindaklanjutnya. Kita masih menunggu korban,” ujar Andi.
Kedua pelaku EI dan RI mengaku khilaf dan membenarkan telah melakukan pencurian di Pasar Baru Panyabungan. Mereka kompak menyebut nekat melakukan pencurian dikarenakan keperluan anak yang mendesak.
“Kami hilaf pak, ada keperluan anak yang mendesak,” ucap keduanya yang mengaku memiliki 8 orang anak dan satu lagi memiliki 5 orang anak.
Saat ditanya mengenai aksi pencurian itu dilakukan, Pelaku mengatakan, mereka awalnya melihat tas si korban terbuka dan melihat ada sejumlah uang didalamnya.
Setelah itu,kami mendekati korban dan melakukan upaya mengeluarkan uang dari dalam tas. Namun naasnya, uang yang sudah berhasil dikeluarkan pelaku dari tas terjatuh, sontak korban pun mengetahui aksi pelaku dan langsung berteriak maling.
Kami lihat tasnya terbuka dan tampak ada uang di dalam. Kami ambil dan tasnya pun jatuh, disitu ketahuannya.Tadi Kami sudah minta maaf sama korban pas saat ketahuan, tapi nggak nyangka rupanya teriak maling yang akhirnya kami ditangkap,” cerita kedua pelaku sembari menyebut aksi pencurian ini baru pertama kali mereka lakukan.
Sementara Pedagang di Pasar Baru, keterangan pelaku berbeda dengan pengakuan sejumlah pedagang yang ada di Pasar Baru Panyabungan. Pedagang mengatakan kedua pelaku dikenal sebagai komplotan pencuri yang sering beraksi di pasar-pasar tradisional.
“Bohong mereka bilang baru sekali mencuri, mereka sudah dikenal pedagang disini, sering mencuri,” kata pedagang. Merekapun menyerahkan sepenuhnya kepada Kepolisian guna memproses kasus pencurian tersebut,” ujar beberapa pedagang ( Dana/Red)
Liputan : Dana
Admin :Iskandar Hasibuan