
PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Puluhan orang Mahasiswa FMI Madina yang dipimpin oleh Bajora Faderi, Miftahul Jihadi, Muhammad Fadli Nasution, melakukan aksi unjuk rasa ke – Kantor PUPR dan Kantor untuk menyampaikan 12 poin Pernyataan sikap.
Wartawan Malintang Pos Group Dita Risky Saputri.SKM dan Aris Moenandar, melaporkan langsung dari lokasi, FMI Madina dibawah pengawalan Polsek dan Polres Madina dan Aksi FMI di Halaman Kantor PUPR hanya sebentar, setelah membacakan Aspirasi Mahasiswa, langsung bubar menuju Kantor Bupati.
Usai dari Kantor Dinas PUPR Madina, dengan pengawalan Polisi, massa FMI jalan kaki menuju Kantor Bupati dan menyampaikan Orasi sekitar Aspirasi mereka.
Adapun Tuntutan Aksi FMI Madina, antara lain,1. Meminta Bupati Mandailing Natal untuk segera mencopot dan menonjobkan Kepala Dinas PUPR Madina yang juga Dan Kabid Bina Marga karena diduga terindikasi korupsi terkait beberapa proyek yarng di tangani dinas PUPR Madina yang diduga asal jadi dan tidak sesusi
spesifikasi
2. Meminta Bupati Mandailing Natal untuk segera mengganti Kepala Dinas PUPR dan Kabid Bina Marga karena diduga terlibat dalam jual beli proyek dan diduga menerima Fee dari tiap proyek di lingkungan Dinas PUPR Madina serta tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.
3. Meminta Kejaksaan Negeri Mandailing Natal untuk segera mengusut tuntas dugaan kuat jual beli proyek dan konsultan perencanaan dan pengawasan di lingkungan Dinas PUPR Mandailing Natal.
4. Meminta KEJARI Madina untuk menyidik dan menyelidiki dugaan korupsi Kadis PUPR Dina dan Kabiu Bir.a Marga terkait proyek Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Aek Godang Hutabargot (Waras Kec.Panyabungan Barat ) dengan pagu anggaran Rp. 4.979.712.000.00 (4.9 M) bersumber dari APBD 2022,sebab diduga tidak sesuai spesifikasi.
5. Meminta KEJARI Madina untuk mengusut tuntas dugaan kuat Mark up terkait Pengadaan Jembatan Bailey untuk Penggantian Bailey Ruas Jalan Laru – Panjaringan dengan pagu
anggaran Rp. 2.590.083.100.00 (2.5 M) bersumber dari APBD 2021.
6. Meminta KEJARI Madina untuk menyidik dan menyelidiki Kadis PUPR dan kabid Bina Marga Madina terkait dugaan kuat korupsi terkait Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Sinonoan – Muara Batang Angkola dengan pagu anggaran Rp. 3.040.018.076.93 (3 M) bersumber dari APBD 2022.
7. Meminta KEJARI Madina untuk segera mengusut tuntas dugaan kuat korupsi Kadis PUPR beserta oknum yang iduga terlibat terkait Peningkatan Jalan Sikara-kara |- Sikara-kara Ill (DAK 2021) dengan pagu anggaran Rp. 4.309.680.960.00 (4.3 M).
8. Meminta KEJARI Madina untuk menyidik dan menyelidiki dugaan kuat Mark up terkait proyek Peningkatan Jalan Pagur – Panyabungan (Waras Kec. Panyabungan) dengan pagu anggaran Rp. 7.466.799.999.98 (7.4 M) bersurmber dari APBD 2022,yang diduga tidak sesuai spesifikasi.
9 . Meminta KEJARI Madina untuk menyidik dan menyelidiki terkait dugaan kuat indikasi korupsi proyek Peningkatan Jalan H. Adam Malik (01. lingkar Barat ) dengan pagu anggaran Rp. 4.484.000.000. 01 (4.4 M) bersumber dari APBD 2022,yang diduga di kerjakan asal jadi.
10. Meminta KEJARI Madina untuk mengusut tuntas dugaan mark up terkait proyek Peningkatan Jalan Jambur Padang Matinggi – Tambiski dengan pagu anggaran Rp. 3.983.485.999.99 (3.9 M) bersumber dari APBD 2022 diduga al kerjakan tidak profesional dan terindikasi korupsi.
11. Meminta KEJARI Madina untuk segera dan tegas dalam menyikapi dugaan kuat KKN (Kolusi Korupsi dan Nepotisme) yang terjadi di lingkungan Dinas PUPR Madina.
12. Meminta Kepala Dinas PUPR Madina dan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Madina untuk segera mundur jabatan nya karena di nilai tidak becus dalam menjalankan tugasnya karena diduga terlalu sibuk dalam jual beli proyek dan fokus fee proyek sehingga lalai dalam menjalankan fungsinya.
Asisten I Pemkab Madina Syahnan Pasaribu, yang menerima aspirasi FMI, Mengutarakan pihaknya bukan tidak menghargai aksi FMI, tapi waktu yang sama sedang pembahasan di DPRD.
” Aspirasi adik – adik dari FMI Madina, kami terima dan segera ditindaklanjuti kepada Bupati/Wakil Bupati,” ujar Syahnan Pasaribu dan mahasiswa menyerahkan tuntutan mereka kepada Asisten I dan massa bubar dengan tertib ( Aris/Dita)
Admin : Dita Risky Saputri.SKM.