TAPTENG (MalintangPos Online) : “Ketua Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Peduli Bangsa Pluto Tobing, kabupaten tapanuli tengah dan ketua DPP LSM Bukti otentik,nyata,dan Etika (BONEX) Aminuddin Zega mengatakan 14/1pada koran Malintang pos,meminta pada BPK dan KPK supaya mengaudit proyek pembangunan rumah sakit umum daerah pandan.
Dimana dalam pembangunan RSUD di kecamatan pandan kabupaten tapanuli tengah tahun anggaran 2016 telah melewati batas kontrak,dan kami menduga adanya persekongkolan dengan pihak rekanan dan pejabat pembuat komitmen (PPK) pasalnya pembangunan RSUD masih berjalan di tahun anggaran 2017 kata Pluto Tobing.
Lebih lanjut Pluto, seharusnya proyek tersebut sudah seharus putus kontrak dan bayar denda,walaupun adanya perpanjangan kerja selama 50 hari,apakah memang bisa pekerjaan itu di selesaikan 100% ?
Bila kita lihat,saat berita ini di terbitkan pembangunan RSUD pandan mencapai kurang lebih 50% keadaannya.Maka kami himbau BPK dan KPK segerah turun untuk mengaudit pembangunan RSUD pandan.
Melihat dari pembangunan RSUD pandan yang menyedot keuangan negara mencapai Rp 14.941.073.000, yang dikerjakan pihak rekanan PT.Betesda Mandiri,120 hari kerja,terhitung mulai dari 2 september 2016,bersumber dari dana DAK.
Pluto Tobing juga mengatakan akan segera melaporkan kepada pihak hukum,maka kami minta pada BPK dan KPK agar secepatnya turun untuk mengaudit pembangunan RSUD pandan.
Dan begitu juga di katakan ketua DPP LSM BONEX Aminuddin Zega,mengutarakan juga kita patut menduga “adanya korporasi ” dalam pembangunan RSUD pandan dengan pihak PPK ,KPA dan rekanan,seharusnya PPK dan KPA sudah mengambil tindakan tegas untuk melakukan putus kontrak katanya.
Anehnya lagi,kata Pluto Tobing dan Aminuddin Zega,kita patut mencurigainya,kenapa pihak rekanan dan PPK memanggil LSM dan wartawan ke Caffe Nur Ain dan bagi bagi ANPAW kita patut mencurigai nya,terhadap pembangunan RSUD pandan,ada apa ini,? kata mereka. (54 -MP)
Admin : Dina Sukandar A.Md