PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Anggota DPRD Sumatera Utara H.Fahrizal Efendi Nasution SH, menyayangkan statemen Kepala Tehnik Panas Bumi PT SMGP Tery Satria Indra , yang tidak mengakui penyebab keracunan puluhan warga Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina, Minggu (6/3) lalu, bersumber dari pembukaan Sumur di Well Pad AAE-05.
“Kita sangat prihatin adanya statemen pihak perusahaan yang sampai hari ini merasa sepertinya tidak bersalah, karena tidak mengakui penyebab keracunan itu bersumber dari sumur (AAE-05) milik perusahaan panas bumi PT SMGP, ” Ujar H. Fahrizal Efendi Nasution,SH, Kamis (10/3) dalam siaran persnya kepada Wartawan Malintang Pos Group Nanda Soekirno.
Kata H.Fahrizal, seharusnya perusahan sudah mengetahui apapun bentuk-bentuk maupun jenis racun yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat sekitar, akibat aktivitas pembukaan Sumur yang dilakukan.
Kata dia, Kalau PT SMGP juga masih harus melakukan laboratorium, berarti mereka belum menguasai teknologi yang berkaitan dengan pertambangan gas bumi.
” Kalau mereka tidak bisa memberikan jaminan keselamatan masyarakat di sekitar WKP, mereka harus angkat kaki,” ujar Politisi Partai Hanura kepada Wartawan.
Putra daerah Kabupaten Madina ini juga mengingatkan PT SMGP agar jangan mencoba-coba ” Buang Nadan ” sebelum rakyat Mandailing Natal marah.
Menurut Fahrizal, masyarakat di lingkungan tersebut sudah tinggal ratusan tahun bahkan ribuan tahun.
Disebutkannya, Masyarakat setempat tidak pernah keracunan sebelum perusahaan panas bumi beroperasi di Sibanggor.
Bahkan Fahrizal juga meminta agar PT SMGP tidak melakukan produksi di Well Pad yang radiusnya dekat dengan pemukiman dan lahan tempat masyarakat beraktivitas.
Kita minta Well Pad yang dekat dengan penduduk itu dihentikan, jangan lagi dilakukan produksi.
” Agar radiusnya lebih jauh dari masyarakat. Tapi kalau memang lubang-lubang (sumur) yang lainnya juga membahayakan rakyat, ya tutup semua dan angkat kaki, sebelum rakyat marah,” tegas Fahrizal.
” bahwa di bumi Mandailing Natal tidak lebih penting uang dari nyawa manusia.
Kami di Bumi Mandailing Natal tidak lebih penting uang daripada nyawa manusia,” ujar Fahrizal
Siapapun backing-nya di belakang itu, kita enggak peduli itu, rezim ini pasti berlalu dan selesai,katanya.
Disebutkan, 56 orang dilarikan ke rumah sakit dalam satu peristiwa keracunan di Desa Sibanggor Julu pada Minggu 6 Maret 2022 lalu.
Keadaan warga yang keracunan mirip dengan tragedi karacunan tanggal 25 Januari 2021 yang menewaskan 5 orang warga Sibanggor Julu dan puluhan orang lainnya sempat dirawat di RS.
Pihak PT SMGP melalui pers Corporate Communication Nina Gultom dalam siaran pers membantah dan memastikan tidak terjadi kebocoran Gas H2S saat uji pembukaan Sumur di Weelpad AAE( Nanda)
Admin : dita risky saputri, SKM.