
Oleh jurmaidah piliang :
Covid-19 ialah merupakan penyakit menular akibar corona virus jenis baru yang muncul pada akhir tahun 2019. Corona virus ini pertama kali di wuhan, cina yang menggegerkan seluruh dunia khususnya di Indonesia. Yang mana dengan keberadaan Corona virus ini meresahkan seluruh warga masyarakat. Gejala utama dari penyakit covid-19 yaitu demam tinggi di atas 38 derajat celcius, batuk, pilek dan sesak nafas. ( kementerian kesehatan, 2020)
Virus Corona ini bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernafasan, infeksi paru-paru yang parah atau berat, dan tidak sedikit hingga mengalami kematian. Upaya yang dilakukan untuk mencegah penularan covid-19 ini pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menutup sekolah dan meliburkan sekolah dengan belajar dirumah agar meminimalisir penyebaran Corona virus tersebut. Yaitu melalui peraturan surat edaran kementrian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia no 15 tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran covid-19. Dalam surat edaran ini tujuan dari pelaksanaan daring adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat covid-19.
Kemudian dengan adanya kebijakan tersebut tidak sedikit pemerintah daerah mengeluarkan kebijakannya langsung bergerak dan bertindak dalam pencegahan covid-19 ini dengan menerapkan seluruh sekolah baik siswa-siswi, guru dan instansi sekolah agar belajar di rumah melalui pembelajaran daring atau jarak jauh tanpa tatap muka. Pembelajaran daring adalah sistem belajar siswa yang menggunakan model interaktif berbasis internet yang membutuhkan jaringan. Berbagai macam metode pembelajaran secara daring atau online ditetapkan dimasa covid-19. Metode belajar ini menjadi penting untuk diperhatikan, agar tidak menurunkan mutu belajar serta minat belajar para siswa dan juga gurunya.
Berbagai hambatan dan kejanggalan tentu saja di alami oleh para pelajar dalan menghadapi pembelajaran daring dimasa pandemi covid-19. Tidak sedikit dari siswa yang tinggal di daerah terpencil, tertinggal bahkan pelosok mengalami kesusahan dengan berlangsungnya metode pembelajaran daring tersebut. Bukan tanpa halangan, metode daring ini menyisakan banyak kegelisahan dimasyarakat. Tidak bisa dipungkiri, sektor pendidikan Indonesia bahkan termasuk negara lainnta tengah mengalami kesusahan atau persoalan serius karna tidak semua pendidik, siswa bahkan orang tua benar-benar siap dalam mengahadapi pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi covid-19.
Sistem pembelajaran daring dilakukan melalui perangkat personal computer atau laptop yang terhubung dengan jaringan internet. Lalu bagaimana dengan siswa yang bertempat tinggal di daerah tertinggal tanpa jaringan? Dan bagaimana dengan siswa yang memiliki tingkat ekonomi yang rendah? Hal tersebut menjadi salah satu hambatan dan penghalang bagi para siswa dalam menghadapi metode pembelajaran daring. Upaya demi upaya dilakukan para siswa untuk bisa mendapatkan ilmu dan juga pembelajaran yang dilangsungkan agar tidak tertinggal pelajaran nya.
Hambatan belajar di masa pandemi covid -19 ini diantaranya adalah:
1. Tidak semua pelajar memiliki akses internet di daerahnya.
2. Pelajar bahkan belum semua paham penggunaan gadget untuk belajar.
3. Biaya belajar meningkat, harus beli kuota tanpa henti, ke warnet bahkan harus membeli handphone.
4. Pelajar mudah terganggu dan kurang fokus belajar di rumahh.
5. Kurangnya minat belajar dan tidak ada pengawasan dalam belajar di rumah.
Kegiatan belajar mengajar di tempat tinggal ku Kecamatan Panyabunhan, Kabupaten Mandailing Natal,provinsi Sumatera Utara, tetap berlangsung dengan baik, lantas dengan adanya pandemi Covid-19 apakah menyurutkan semangat belajar bagi anak ?
Salah satu guru mengatakan, ternyata pandemi Covid-19 ini tidak mengurangi sama sekali semangat belajar anak akan tetapi hanya memiliki hambatan dan juga kejanggalan . Anak-anak terlihat bersemangat walau berlajar jarak jauh dan tetap mengikuti nya walau mungkin harus mecari jaringan internet terlebih dahulu. Kendati demikian, menurut dia, yang menjadi dasar kegiatan belajar agar tetap berjalan adalah para siswa dan siswi tidak ingin tertinggal pelajarannya, hingga apapun yang menjadi hambatan di penuhi bahkan dilewati: kata salah seorang guru.
Maka dari pembahasan ini, dapat ambil sisi baiknya, bahwasanya dengan adanya pandemi Covid-19 bukanlah alasan untuk mengurangi dan menyurutkan semangat belajar anak yang ingin menimbah ilmu pengetahuan justru ini adalah kesempatan baik, agar anak-anak lebih terfokus dalam belajar, guna meningkatkan dan memperluas wawasan serta memperbaiki mental dan kecerdasan anak.
Identitas Penulis
Nama : Jurmaidah piliang
Jurusan: Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU)
(Peserta KKN-DR Kelompok 101)
Admin : Dita risky