KOTANOPAN (Malintang Pos) : Hampir satu bulan, material longsor yang menimbun jalan menuju Batahan, Kecamata Kotanopan, Mandailing Natal, belum diangkat pihak terkait. Akibatnya, jalan ke desa ini masih sulit dilalui dan hubungan ke desa ini jadi terganggu.
Kepala Desa Batahan Samwel yang di hubungi, Jum’at (22/12) di Kotanopan membenarkan hal ini. “Iya, sampai hari ini material longsor menuju desa Batahan belum diangkat pihak terkait. Padahal surat permohonan pengangkatan material longsor sudah kita sampaikan sekitar tiga minggu lalu ke Bupati Madina, Kadis PU dan BPBD Madina,” akunya.
Dia mengatakan, untuk saat ini, jalan tersebut hanya bisa dilalui sepeda motor dengan kondisi jalan pas-pasan. Agar bisa ditembus sepeda motor, warga melakukan gotong-royong di beberapa titik. Sedangkan material longsor setinggi dua meter lebih masih menumpuk di kiri kanan jalan. Begitu juga jalan yang abrasi, sampai saat ini belum diperbaiki.
“Kita berharap kepada instansi terkait agar material longsor ini secepatnya diangkat, karena sangat menggangu pengguna jalan dan bisa mengancam keselamatan. Sebab, yang digotong-royongkan warga hanya sekedar bisa dilalui sepeda motor. Sedangkan di kiri-kanan masih terdapat tumpukan tanah yang sangat tinggi. Mengingat banyaknya material longsor, pengangkatannya harus dengan menggunakan alat berat,” tambahnya.
Camat Kotanopan H. Syafril Nasution, SH yang dihubungi mengatakan, terkait dengan longsor yang menimpa wilayah ini sudah kita laporkan ke kabupaten. “Dua hari lalu, juga kita susul ke Kadis PUD Madina. Saat itu, Kadis PU mengatakan akan segera mengangkat material longsor ini. Tapi masih menunggu cuaca aman. Jangan sempat nanti setelah diangkat, terjadi longsor susulan, akhirnya dua kali kerja,” kata Camat.
Sedangkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Madina, Risfan Juliardi yang dihubungi mengatakan, belum menerima surat permohonan pengangkatan material longsor. Begitupun pihaknya, akan berkoordinasi dengan PU Madina terkait pengangkatan material longsor ini. “Pada intinya, kita siap mengangkatnya,” ucap Risfan.
Seperti diberitakan sebelumnya, titik kawasan longsor itu berada di Aek Sampuran tiga titik dengan panjang 10 meter dan tinggi 1,5 meter. Wilayah Aek Sorik, 15 meter dengan tinggi material longsor 2 meter. Selain itu, badan jalan juga abrasi sepanjang 5 meter. Lokasi lain, lewat wilayah Aek Sorik sepanjang 10 meter dengan ketinggian material longsor 1 meter.
Kemudian, sebelum wilayah Tanah Wakaf 15 meter dengan ketinggian material longsor 3 meter, di wilayah ini juga jalan abrasi sepanjang 6 meter. Ujung jalan Rabat Beton sepanjang 20 meter dan sebelum desa Batahan sepanjang 100 meter.
Kadis PUD Kab.Madina Syahruddin.ST yang dihubungi Via selular, mengutarakan bahwa pihaknya telah melakukan kordinasi dengan Kades, karena belum bisa dimaksukkan alat berat, karena ada pekerjaan proyek Tahun 2016 yang sedang dilakukan pengecoran, jadi jika sudah selesai mencor akan segera dimasukkan alat berat.
“Kita selalu tanggap dan perhatian terhadap segala bencana, namun ngak mungkin kita masukkan alat berat ke daerah itu disebabkan ada pengecoran proyek dijalan wilayah itu, selesai dulu dikerjakan baru kita masukkan alat berat,” ujar Plt.Kadis PUD Madina Syahruddin.ST (Lkt)