

Sebagai informasi kepada Bupati/Wakil Bupati Mandailing Natal, yang mulai,Senin(24/3) sudah menjadi Pimpinan atau Pengendali Pemerintah untuk lima tahun ke depan dan banyak ” Persoalan ” yang sama sekali tidak bisa diselesaikan oleh Era Sukhairi – Atika.
Contoh, masalah Kesemrawutan Kota Panyabungan yg juga sebagai Ibukota Kabupaten Mandailing Natal, sejak 09 Maret 1999 yang lalu, alias sudah 26 Tahun usia Mandailing Natal, belum ada sama sekali perubahan sejak diawali H.Amru Daulay.SH, Pembangunannya.

Jujur ia, jika dipandang dari arah Jembatan Aek Mata, arah Ke Sumatera Barat,apa yg disebut dengan Kota Kipang atau Kota Toge, masih seperti dulu, hanya bedanya disebelah kanan sudah banyak Rumah Toko( Ruko) yg dibangun Era H.Amru Daulay.SH maupun sebelumnya.
Apalagi, saat ini bulan Ramadhan, wajah Kota Panyabungan Semakin Semrawut kelihatan, baik dari arah Sidimpuan maupun arah Kota Panyabungan melihatnya.
Kenapa..? Trotoar yg dibangun dengan APBD Madina, yg awalnya untuk Pejalan Kaki, oleh Pemerintah menjadikannya sebagai tempat jualan Pedagang Kaki Lima, sehingga terlihat Semrawut dan Kotor.
Karena itu, H.Sapullah Nasution, yg informasinya Birokrat Tulen dan malang melintang di Kota Besar di Pulau Jawa, pasti punya Konsep yg apik untuk Menata Kota Panyabungan.
Ditambah, kita melihat disejumlah titik di Kota Panyabungan, yg namanya Sampah masih belum bisa diatasi oleh Pemerintah Mandailing Natal, dengan alasan Keterbatasan Armada dan Anggaran.
” Program Bupati/Wakil Bupati Madina, nggak usah muluk – muluk, bisa di tata dengan apik Kota Panyabungan, serta persoalan Sampah,pasti masyarakat sudah acung jempol kepada mereka,” ujar Aktivis Lingkungan Madina Nurliana Pulungan.( Bersambung Terus).
Admin : Iskandar Hasibuan.