

Sedikitpun tidak ada niat ingin ” Menghakimi ” Sukhairi – Atika yang jabatannya sudah berakhir, Jumat(21/3) dan digantikan oleh Saipullah – Atika untuk Priode 2025 – 2030 dan informasinya, Minggu( 23/3) pasangan ini ( Saipullah – Atika Red ) akan disambut di rumah Dinas Bupati Pukul 16.00 Wib.
Serta, tidak tertutup kemungkinan, Senin Pagi(24/3) Pukul 08.00 Wib, akan disambut seluruh jajaran ASN/Honor di Komplek Kantor Bukit Payaloting, untuk memulai memimpin Roda Pemerintahan di Kabupaten Mandailing Natal, sebagai Bupati/Wakil Bupati.
Penulis mengajak seluruh masyarakat dimanapun berhimpun dan apapun Organisasinya, sejenak melihat kondisi Ibukota Kabupaten Mandailing Natal, yaitu Kota Panyabungan atau Kota Kipang, dengan sikap Jujur dan buang image ” Gut -Gut Mandailing “.

Adakah Perubahan yang mencolok, atau apa penilaian kita terhadap Pemerintahan Yg di Nakhodai Sukhairi – Atika…? Apalagi kita lihat sendiri sampai,Minggu(23/3) Kota Panyabungan, masih Semrawut, Sampah belum teratasi maximal, Drainase masih sering tumpat dan mengakibatkan Jalan Nasional Banjir.
Daerah lain telah dibangun..? Itu benar banyak yg telah dibangun, baik dengan APBD maupun APBN selama kepemimpinan Sukhairi – Atika, serta banyak Penghargaan yg mereka terima, seperti WTP dari BPK Perwakilan Sumatera Utara.
Penulis, ingat betul dengan Ucapan H.Amru Daulay.SH sebulan setelah menjadi Bupati Mandailing Natal ” Mandailing Natal Dinilai Berhasil, Jika Ibukotanya di Bangun dengan bagus ” ujarnya waktu itu.
Caranya, Dananya dari Mana..? Tanya Penulis saat itu, pertama kita Buat Drainase yg baik di kiri – kanan jalan memanjang, atau sepanjang Kota Panyabungan, sambil membelah jalan Nasional, menjadi dua jalur dan Dibuat Pulau Jalannya dan Diatur dengan ragam bunga, yg indah di pandang mata kita.
Alhamdulillah, Pulau Jalan dibangun, lampu di pasang, Drainase dibangun, air dari depan Mesjid Al Qurroh Walhuffas – Aek Mata, mengalir dengan lancar, pot bunga dibangun di Pulau Jalan, terlihat Kota Panyabungan mulai layak menjadi Ibukota Kabupaten Mandailing Natal.
Habis masa jabatan H.Amru Daulay.SH, berganti dengan Hidayat – Dahlan, setelah itu Dahlan – Imron Lubis, terus Dahlan – Sukhairi, wajah kota Panyabungan, dari Aek Mata – Kel.Panyabungan ada Perubaha di Pula Jalan.
Semua yg dibangun di Era H.Amru Daulay.SH, dirobohkan dari Aek Mata – Panyabungan II, diganti dengan Bunga Pagar dan air mancur di Depan Mesjid Raya dan sekarang tidak berfungsi lagi, mungkin juga di Stop, karena Efesiensi Anggaran, mungkin ia.
Bukan Malintang Pos ingin menuduh Pemerintah tidak bekerja secara maksimal, tetapi kita melihat sisi keterlibatan masyarakat khususnya yang berdomisili di Kota Panyabungan,kelihatannya kurang mendukung sekalipun pihak Pemerintah Mandailing Natal,mempunyai petugas untuk melakukan penataan, tetapi jujur kita akui justuru belum ada perubahan yang berarti.

Makanya, ketika Penulis melakukan peninjauan secara khusus ke Kelurahan Kayujati, Kelurahan Panyabungan I, Kelurahan Panyabungan II, Kelurahan Panyabungan III, Kelurahan Sipolu-polu Kecamatan Panyabungan, harus kita akui justuru kesemrawutan dan kondisi kumuh yang kita lihat yang tidak terlepas dari tingkat kesadaran masyarakat masih sangat jauh dari harapan kita.
“Mengenal diri sendiri merupakan sebuah hal yang sederhana namun dapat membantu untuk melakukan perubahan diri. Mengapa mengetahui diri sendiri merupakan hal yang penting, yaitu karena jika kita tidak mengetahui diri sendiri maka bagaimana kita dapat melakukan perubahan diri, bagaimana tolak ukur mengenai diri sendiri, bagaimana mengetahui apa keinginan yang kuat atau passion diri sendiri, dan masih banyak lainnya,”yang dikutif dari Kompasiana.
Oleh sebab itu, harusnya seluruh lapisan masyarakat diwilayah Kota Panyabungan dapat mengenal lingkungannya masing-masing, apakah sudah tertata dengan rapi, apakah sudah bersih,apakah sudah indah dipandang mata, yang tentu itu juga harusmelibatkan pihak Pemerintah dalam hal ini baik Kades/Kelurahan, Camat, Satpol PP, Dinas Perindag, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perkim, Dinas PUPR guna untuk kerja sama dengan masyarakat melakukan perubahan di Kota Panyabungan.
Yakinilah pada diri sendiri, bahwa dengan yakin pada diri sendiri maka akan mengalahkan seluruh tantangan yang ada untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik lagi, karena itu sudah waktunya seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) di Lingkungan Pemerintah Mandailing Natal,melakukan kerja sama dengan pihak lainnya agar tercipta perubahan yang diharapkan.
Mungkinkah..? tentu jawabnya kita pulang kepada seluruh pembaca setia Malintang Pos, sebab ngak elok juga kita menilai diri kita sendiri dan juga yang menilai kita telah melakukan perubahan adalah elemen lainnya, namun dalam benak kita apapun rintangan dan tantangan yang muncul, kalau melakukan perubahan untuk inti Kota Panyabungan sebagai Ibukota Kabupaten Mandailing Natal adalah suatu kewajaran dan harus didukung oleh elemen manapun di Bumi Gordang Sambilan.
Apalagi, kita tau bersama, bahwa Informasinya Bupati Madina H.Saipullah Nasution, kabarnya Birokrat Tulen yg selama ini di Bea Cukai.
Harapan Masyarakat, Mampukah H.Saipullah Nasution, melakukan Perbaikan di 100 hari Pertama terhadap Kesemrawutan Kota Panyabungan ,, ? Hanya H.Saipullah Nasution, yg bisa menjawab, sebab Wakil Bupati, sudah dilihat masyarakat kinerjanya selama ini ( BERSAMBUNG TERUS).
Admin : Iskandar Hasibuan.