MEDAN(Malintangpos Online):Warga Desa Patiluban Mudik, Desa Patiluban Hilir, Desa Kampung Sawah serta Desa lainnya di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal yang setiap tahunnya menjadi langganan banjir disebabkan meluapnya Sungai(Aek) Batang Natal,mengharapkan kepada Tujuh(7) Perusahaan Perkebunan yang mengelola lahan masyarakat diwilayah itu untuk ikut bertanggung jawab untuk membangun Tanggul/Dek Penahan Banjir.
“Saya pikir tujuh(7) Perusahaan yang ada diwilayah Natal maupun Batang Natal harus ikut bertanggung jawab, sebab kalau diharapkan dari APBD Kab.Madina ngak mungkin, kalau APBD Provsu maupun APBN juga sangat sulit agar warga terhindar dari banjir,”ujar Zahidi Usman Nasution.SH kepada Malintangpos Online,Selasa malam(7-2) di Kota Medan terkait dengan langganan banjir di beberapa desa di Kec.Natal.
Catatan saya, ujarnya, ketujuh perusahaan itu adalah PT.PSU, PT.Gruti Lestari Pratama, PT.tri Bahtera Srikandi, PTPN IV, PT.Rimba Mujur Mahkota,PT.Dinamika Inti Sentosa dan PT.Riski Mandiri Pratma serta perusahaan lainnya.
Apa mungkin…? Kenapa tidak, kalau DPRD Madina, Bupati Madina,DPRD Sumut mendesak Gubsu untuk segera pihak perusahaan memberikan bantuan untuk pembangunan Dek/Tanggul, sebab apa salahnya CSR dari ketujuh perusahaan itu dibuat dulu pembangunan dek/tanggul, karena selama ini warga telah susah akibat banjir tiap tahunnya.
“Kalau Bupati dan Gubsu yang bicara tentu perusahaan itu akan mau, ditambah lagi pihak Bank yang ada di Madina apa salahnya membantu, kalau ada niat mereka yang baik untuk menolong warga yang terkena dampak banjir,” katanya(red).
Admin:Dina Sukandar Hasibuan.A.Md