

KEHADIRAN Proyek Irigasi Batang Gadis diwilayah Mandailing Natal,baik untuk wilayah Zal Kiri maupun Zal Kanan sangatlah didambakan oleh masyarakat, namun sangat disayangkan oleh sebahagian masyarakat petani dan sejumlah LSM, bahwa slogan Gubsu HT.Ery Nuradi selalau mengatakan “Sumut Paten” tapi nyatanya banyak proyek Provsu yang kualitasnya sangat diragukan.
Informasi yang berkembang di Kota Panyabungan, bahwa pihak pengelola proyek maupun kontraktor yang mengerjakan proyek Irigasi Batang Gadis selama iniadalah ASN(Aparatur Sipil Negara) dari Dinas Sumbar Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara,sehingga sistim kerja dari instansi lebih dominan memakai “Beking” yang mampu meredam isu-isu pembangunannya dilapangan.
Benarkah punya Beking…? Kembali masyarakat mengingatkan kepada Gubernur Sumut HT.Ery Nuradi maupun DPRD Sumut khususnya Komisi D untuk dapat melihat langsung dan memanggil Kadis Sumbar Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara dan kontraktor yang mengerjakan proyek dilapangan baik yang tahun 2016 maupun tahun 2017 sekarang ini.
Herman Wahyudi Nasution,ST Aktivis Pembangunan di Kota Panyabungan,mengaku ingut bingung dengan sistim pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor yang mengerjakan proyek Irigasi Batang Gadis selama ini, sebab ngak ada yang benar-benar memikirkan kualitas baik pengawas maupun kontraktornya.
Contoh, ayo kita lihat sekarang dilapangan baik yang Tahun 2016 diwilayah Panyabungan Barat maupun di Panyabungan Tahun 2017, pekerjaannya dikabarkan ada oknum ASN dari Lingkungan Pemkab Madina,yang membeking agar tidak diganggu dan menjual-jula nama berbagai LSM agar tidak diganggu. ( Bersambung Tiap Hari).
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md