NATAL(Malintang Pos): Tokoh Pemuda Pantai Barat Husni Iskandar Dinata, sangat mengharapkan agar pihak Pemerintah Mandailing Natal Cq. Dinas Pariwisata Madina, segera memperbaiki rumah yang pernah di tempati Edward Deuwwes Dekker (Multatuli) yang sekarang kondisinya sudah lapuk dan terawat di Kecamatan Natal.
“ tentu tidak berlebihan jika kita menghargai Edward Deuwwes Dekker( Mulatatuli) dan memugar gubuk yang pernah ditempatinya,agar anak cucu kita tahu bahwa dikampung ini pernah tinggal seorang pahlawan besar,” ujar Tokoh Pemuda Pantai Barat Husni Iskandar Dinata dalam akun Facebokk nya Sabtu (11-8) yang dikutif Malintang Pos.
Disebutkannya, itulah mengapa saya mengajak anak-anak sekolah daerah itu kegubuk tersebut untuk bergotong royong dan sedikit menyampaikan sejarah kepada mereka,Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya.
Kata dia, gubuk ini pernah ditempati oleh Edward Deuwes Dekker yang lebih kita kenal dengan nama “Multatuli”, seorang pahlawan yang tulisannya mampu mengubah pandangan politik penjajah yang dengan terpaksa menerapkan “POLITIK ETIS” di negara jajahannya.
Disebutkannya, Kesewenang wenangan Belanda di negara jajahannya membuat Multatuli tak berpihak kenegaranya dan memilih dipulangkan, hingga lahirlah buku yang berhasil menampar Raja William III dan ” MEMBUNUH KOLONIALISME” itu.
Bahkan katanya, Boomingnya Buku Max Havelaar di daratan Eropa pada 1860 itu membuat negri ” Van Orange” terpaksa membangun sekolah sekolah diseluruh Nusantara. Hingga lahirlah tokoh tokoh pejuang yang diawali tiga serangkai dan berhimpunnya pemuda pada 28 Oktober.
Ketua DPC.PDIP Kab.Madina Iskandar Hasibuan kepada Malintang Pos, mengaku kagum dengan pemuda Natal yang masih mau mengingatkan pemerintah, sebab jika tidak ada yang mengingatkan maka sejarah satu demi satu akan hilang dengan sendirinya.
“ Saya salut pada pemuda Natal yang mau mengingat sejarah, maka seharusnya juga pihak Pemda Madina Cq. Dinas Pariwisata dapat mengambil langkah cepat untuk mengambil data data tentang sejarah rumah Multatuli, apalagi sejarah ini pernah di pentaskan di Taman Raja Batu,” katanya dengan tegas( Red/RH)
Admin : Dina Sukandar Hasibuan,A.Md