PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Satu hari menjelang Idul Fitri 1439 H, siatuasi pasar tradisionil dan pasar dadakan dan khususnya siatuasi Pasar Baru Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, Kamis(14-06) Membludak, sekalipun harga daging tembus Rp 140.000,-/Kg nya.
Pantauan Malintangpos Online, bahwa kalau dilihat dari banyaknya masyarakat selama ini yang mengeluh terkait dengan harga Karet yang anjlok dan dibandingkan dengan siatuasi Pasar Baru Panyabungan di Tahun 2017 lalu dengan 2018 sekarang, tentu kita kaget melihatnya, sebab dalam kurun waktu Dua(2) minggu ini keadaan Pasar Baru setiap harinya khususnya menjelang sore selalu ramai dan bahkan tidak jarang masyarakat membludak.
Contoh, Kamis(14-6) sejak pagi sekitar pukul 07.00 Wib masyarakat dari berbagai desa/kelurahan ramai-ramai memburu daging, sehingga siatuasi jalan keliling Pasar Baru yang tadinya bisa dilalui oleh Beca Motor, tapi hari ini sama sekali terlihat menumpuk dan banyak masyarakat yang mau belanja daging yang mengeluh dengan sistim pengeloaan Pasar Baru yang menempatkan pedagang musiman di badan jalan.
Pedagang Pasar Baru kepada Malintangpos Online, Kamis(14-06) mengatakan bahwa penjual daging musiman yang ditempatkan di badan jalan Pasar Baru sangat mengganggu aktifitas kami yang berjualan, memang reseky itu tidak akan kemana, namun kalau saja tempat penjual daging ditempatkan ditempat khusus tentu akan lebih baik.
Lihatlah, katanya, barang-barang kami yang kemaren banyak terjual, tapi hari justuru hingga pukul 11.00 Wib belum ada yang terjual, bukan kami menyalahkan pedagang daging musiman, namun akibat pembeli malas kemare akhirnya kami yang rugi, kalau saja penjual daging musiman ngak jualan di badan jalan, tentu akan lain ceritanya.
“ Sekarang sudah terlanjur, makanya kami berharap untuk tahun mendatang kiranya penempatan pedagang daging musiman ditempatkan ditempat khusus, bukan di badan jalan, jalan itukan dibangun untuk masyarakat yang mau belanja, bukan untuk dijadikan lapak pedagang daging musiman,” ujar pedagang mengaku marga Nasution itu dengan nada kesal.
Pembeli bukankah membludak.. ? tanya Malintangpos Online, membludak sih membludak, namun konsumen rata-rata malas ke mari untuk membeli,sebab jalan mereka terhalang, kalau pedagang daging dimanapun ditempatkan pasti didatangi pembeli, bukan seperti ini, memang penjual daging musiman ini dari dulu disini ditempatkan mereka, tapi apakah pihak pasar mengkaji kerugian kami akibat tertutupnya jalan atau akses ke tempat dagangan kami.
Secara terpisah Burhanuddin Hasibuan warga Panyabungan kepada Malintangpos Online, bahwa mereka sejak subuh tadi memantau langsung seluruh penyembelian daging diberbagai tempat bersama rekan-rekannya, kelihatannya petugas yang mengawasi apakah hewan yang dipotong sehat atau tidak sama sekali tidak kelihatan.
“ Kami curiga dengan instansi yang membidangi hewan, jangan-jangan melakukan pengutifan uang kepada seluruh pedagang musiman, sehingga kesehatan hewan yang dijual tidak diperhatikan oleh instansi tersebut,” katanya( Red)
Admin : Siti Putriani Lubis