Hidup Rahmad Tidak Seindah Namanya(2), “ Dung Ro Dope Ho Amang So Martondi Ulala “

Ibu Rahmad di RSUD Panyabungan/Sri Aida

PEMBERITAAN  Tentang kondisi kesehatan Rahmad Penduduk Kel. Pasar Muarasipongi yang Lumpuh Layu sejak kecil hingga usia 22 tahun dan ditambah keadaan ekonomi Ibunya yang kurang baik, ketika Wartawan Syahren Hasibuan mengunjunginya beberapa hari lalu si Ibu langsung menangis sekuat-kuatnya sambil berkata “ Dung Ro Dope Ho Amang So Martondi Ulala “ artinya setelah Wartawan datang baru semangat dirasa ibu itu untuk mengasuh anaknya yang sakit.

            Kenapa begitu..? sejak suaminya meninggal dunia, pengaduan si Ibu tidak ada lagi, ketika ingin berobat anaknya dicari dulu dengan berjualan, perhatian Pemerintah sama sekali tidak ada, padahal daerah itu adalah Kelurahan yang berada tidak jauh dari Kantor Camat Muarasipongi maupun kantor Muspika lainnya, tapi perhatian yang datang hanyalah dari belas kasihan warga yang mengetahui kondisi keluarga itu, kalau pemerintah perhatiannya sama sekali tidak ada.

Team Wartawan Madina memapah ibu Rahmad

Penulis yang langsung mengetahui informasi dari Facebook Syahren Hasibuan tentang kondisi Rahmad dan Ibunya, bahwa sejak Jumat malam(15-2) keluarga miskin tersebut telah dibawa ke RSUD Panyabungan guna untuk mendapatkan perobatan medis dan kembali si Ibu berkata “ Uambang Amang Inda Roho Be mangaligi Au, Inda Tuson Dabo Gari Giotku, Pala Na Marubat Gari tu Rumah Sakit Storok Bukit Tinggi Do “ ujar si ibu sambil memeluk Wartawan Syahren Hasibuan yang datang melihat langsung apakah benar Rahmad telah dirawat di RSUD Panyabungan.

            Informasi yang diperoleh Wartawan di RSUD Panyabungan, bahwa selama ini baik Lurah/Kades di berbagai kecamatan sangat tidak peduli sekali dengan keadaan masyarakat dan banyak warga di desa-desa yang sangat membutuhkan perhatian pemerintah disebabkan kondisi ekonomi yang kurang baik, sehingga sekalipun ada BPJS warga lebih memilih ke dukun untuk berobat.

            Makanya, ketika Bupati Madina mendapat informasi terkait kondisi Rahmad yang lumpuh layu sejak kecil hingga usia 22 tahun langsung memerintahkan bawahannya untuk membawa Rahmad ke RSUD Panyabungan untuk diobati, tentu semua terjadi disebabkan kurangnya perhatian aparat pemerintah di tingkat bawah dan kemungkinan tidak pernah juga dibahas di DPRD sekitar anggaran warga yang kurang mampu, mungkin ia.

Tangisan Ibu Rahmad Membuahkan Hasil

Ibu Rahmad bersama Wartawan dan HMI Madina

Tangis Masripah (68) anaknya rahmad (22) penderita lumpuh layu ahirnya di rujuk ke rumah sakit umum Panyabungan Jumat malam (15-2)

Sebelumnya mendapat kunjungan dari tiem peduli kemanusiaan antara jurnalis HMI Madina dan Satkom Garuda, menyambangi keluarga yang kurang mampu di kelurahan muara sipongi lingkungan l kacamatan muara sipongi kabupaten mandailing natal Jum”at 15/2/2019.sore

            Masripah ibunda rahmad saat kita kunjungi lagi tangisnya kembali pecah (maro buse ho amang) datang lagi kau anakku ujarnya seiring memeluk  awak media, yang bertemu di jalan dekat rumahnya saat mau mengikuti pengajian di kelurahan.

            Dia menceritakan setelah kedatangan kalian kerumah saya, (nangkin roalai parkesehatan ayah) tadi pagi petugas puskesmas menyambangi kami dan bertanya tentang kondisi kesehatan rahmad, sekaligus memberikan bantuan kepada kami “ujarnya

               Dalam kesempatan itu hmi cabang madina oleh kabid ridwan memberikan bantuan sembako untuk ibu masripah,

            Mahasiswa itu menuturkan pemberian tali asih itu sebagai wujud kepedulian mahasiswa bagi warga yang kurang mampu.semoga dengan bantuan tersebut dapat meringankan beban ibu masripah.

            Di tempat terpisah tokoh masyarakat muara sipongi salamat nasution menyampaikan adanya hal seperti ini ataupun timbulnya suatu masalah dilingkungan kita,

            Itu tidak terlepas dari kurangnya perhatian dan kepedulian antar warga,baik dari lingkungan kecamatan hingga wilayah kabupaten,

            Saya sangat bersyukur di jaman yang semakin terkikisnya rasa kebersamaan ini, masih ada adek adek seperti kalian yang perduli terhadap kesehatan dan kebutuhan hidup warga kami, apalagi pada rahmad penderita lumpuh layu yang sudah lama terlupakan,

            Selain itu lurah muara sipongi yang kita temui di warung kopi menuturkan rahmad dan ibu masripah itu punya kk,ktp rahmad belum ada, saya pikir dia itu baru 17 tahun ujar lurah,

            Lurah yang menjabat selama 17 ini menambahkan untuk bantuan raskin keluarga ini sudah pernah mendapat, tapi kalau tahun ini tidak mendapat ucap lurah,

            Sementara dari beberapa warga sekitar kita temui mengeluhkan, sudah sewajarnya pejabat di kelurahan ini adanya penyengaran ataupun pembenahan,

            Tiem jurnalis yang bergabung dengan mahasiswa hmi madina dan satkom garuda, jelang maqrib petugas puskesmas muara sipongi merujuk rahmad ke rumah sakit umum panyabungan,

            Memastikan hal tersebut tiem melanjutkan perjalanan menuju RSUD Panyabungan sesuai dengan keterangan Nur Aisyah pihak Puskesmas Muarasipongi mengutarakan Rahmad tiba di rumah sakit jam 20,30 wib untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya( Bersambung Terus)

 

Komentar

Komentar Anda

Dina Sukandar

Related Posts

Penambang Emas Pakai Dompeng di Desa Kampung Baru Kec.Linggabayu Meninggal Dinia Tertimpa Batu

LINGGABAYU(Malintangpos Online): ” Innalillahi Wainnalillahi Rojiun, ” Ucapan itulah yg disampaikan warga ketika Mardongan warga Desa Kampung Baru Kec.Linggabayu Kabupaten Mandailing Natal, Kamis(22/5) pukul 15.30 Wib, diketehui Meninggal Dunia setelah…

Read more

Continue reading
Konsisten Atasi Stunting, Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen Terima Anugerah Sahabat Pers SMSI

MEDAN(Malintangpos Online): Ketua DPRD Kota Medan, Sumatera Utara, Drs Wong Chun Sen, diganjar penghargaan bergengsi Anugerah Sahabat Pers dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Wong Chun Sen menerima Anugerah Sahabat…

Read more

Continue reading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses