
PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Wakil Ketua DPW PKB Sumut yang juga Bupati Mandailing Natal HM.Ja’far Sukhairi Nasution, mengajak seluruh masyarakat jika untuk ” Pembangunan dan Kebaikan Mandailing Natal ” ayo duduk bersama – sama membicarakannya.
” untuk kebaikan Manding Natal, kita duduk bersama , untuk kesejahteraan dan kebangkitan Kabupaten Mandailing Natal yang kita cintai ini,” Ujar Wakil Ketua DPW.PKB Sumut yang juga Bupati Madina HM.Ja’far Sukhairi Nasution, Rabu sore(19/1) dalam pidato politiknya saat Muscab DPC.PKB Madina di Rindang Hotel Panyabungan.
HM.Ja’far Sukhairi Nasution, mewakili Ketua DPW.PKB Sumut, menyampaikan bahwa PKB terjadi dinamika
Ketika itu, saya Wakil Ketua PKB Sumut, sehingga berdampak diwilayah waktu itu.
Sebenarnya saya Calon DPRD Provinsi, namun pendukung Gus Dur
” orang-orang Gus Dur dihabisi termasuk saya, daerah dulu kita kompromi jangan ada yang tersakiti , biarlah orang tua kita di pusat, tapi jangan berdampak kepada daerah,” ujarnya mengingat Masa PKB dulunya.
Tau-tau, saya dari dapil dicoret ,nama saya dicoret , namun saya tetap PKB, saya ikut mencalonkan diri ke DPRD tingkat 2 wilayah Pantai Barat.
Orang ini saja , disuruh pertama saya meniti karir dari wilayah Pantai Barat , jadilah anggota DPRD.
Kata dia, Dari dulu saya diukur orang terus , di ubur-ubur, dihina segala macam, saya tanamkan kepada PKB, bahwa kemuliaan derajat seseorang itu bukan haknya manusia ,itu hanya Allah, yakinlah itu prinsip yang saya pegang teguh .
Mana ada orang Penyabungan bisa duduk dari Pantai Barat, ngak ada yang kenal , dulu orang hanya orang nakal, istri saya di Kecamatan yang lain.
” Saya tidak punya kenalan , tapi saya duduk pemilih berikutnya , Saya tidak ada kuota, saya dikritik sok jago dan hebat,” ujar Sukhairi
Alhamdulillah, dari Dapil Kota saya duduk jadi anggota DPRD, Ketua Fraksi, berikutnya PKB Alhamdulillah jadi pemenang kedua
” Saya duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten , belum sampai setahun diajak oleh Pak Dahlan, Pilkada Madina ketika itu wajib saya tinggalkan, berjanji total yang mendampingi Pak Dahlan sebagai Wakil Bupati,” kata Sukhairi.
Belum sampai setahun, saya buat pernyataan pengunduran diri dari Wakil Ketua DPRD Kabupaten, kata-kata orang konyol kecepatan, yang sudah dapat dilepas.
Alhamdulillah, Allah meridoi saya duduk sebagai Wakil Bupati Kabupaten Mandailing Natal.
Kemudian seiring waktu, masa Pilkada ini yang paling sengit, paling seru dalam pertarungan sejarah hidup saya , luar biasa
Sehingga mencapai itu rupanya susah, ya susah
Kenapa sengit ,berani menggandeng kaum perempuan, anak gadis lagi, luar biasa yang tidak punya latar belakang politik sama sekali
Partainya, PKB ,PKS dan Hanura perolehan kursi partai pengusung ,dukungan partai politik yang paling kecil
Ketika itu , Sukhairi – Atika, yang itu Pak, bahasa di luar tidak mungkin, mustahil anak baru kemarin melawan incamben, waduh banyak cacian fitnahan, intimidasi banyak
Namun ini sebuah perjuangan yang harus kita pedomani ,bahwa kemuliaan, kemudian kemenangan itu hak Allah yang menentukan
” kita ikhtiar sampai-sampai mohon maaf ini Pak Kapolres, partai ini hanya sebuah alat saja, ada yang mikirin ,tak ada yang di sana,cAda yang tidak membutuhkan sebuah ukhuwah Islamiyah di Kabupaten,” ujar Wakil Ketua PKB sumut itu
Kata Sukhairi, walaupun pertarungan sengit ,Tapi satu yang kita banggakan di Kabupaten Mandailing Natal, bahwa kedewasaan- kedewasaan walaupun sedikit tapi Kamtibmas Alhamdulillah mampu kita jaga dengan baik.
” saat itu, saya diangkat lagi periode berikutnya , rupanya cuman setahun saya di dicoret dari DPW dimasukkan lagi, ternyata hanya kepentingan dapil masukkan lagi,” kenang Sukhairi.
Sampai detik ini saya jadi Wakil Ketua DPW PKB Sumatera Utara dan pidato politik ini sebenarnya sederhana tidak ada yang di karang karang
” pidato politik hanya bisa saya sampaikan kepada kita semua, ini berawal dari sebuah niat baik itu saja dan saya bukakan rahasianya niat baik dan banyak bersholawat hanya itu,” katanya.
Saya tidak pernah Berdukun, saya hanya bersholawat.Mari kita membangun negeri ini, membangun kabupaten ini.
Partai hanya sebuah alat. Saya sampaikan dari DPP dari DPW di kasih ketumpun aman, saya bersyukur tidak di kasihpun saya bersyukur.
Dalam orang tua banyak dinamika muncul, kita tetap matang dan kita tidak mau dihadapkan dengan sebuah konflik, PKB ini ayah dan ibunya jelas yaitu Nahdlatul Ulama
Persoalan Nahdlatul ulama menganggap PKB anak atau tidak itu terserah , Yang jelas takdir telah mengatakan telah menuliskan bahwa PKB dilahirkan oleh Nahdlatul Ulama di deklarasikan.
” Saya mustasyar, tidak ingin kami dilepas meskipun ayah ibu ingin melepaskan, biarkan kami tidak akan mau ganti dan ridho kami dilepaskan dari Nahdlatul ulama,” uuar dia.
Jadi , Alhamdulillah kami sekarang sudah dewasa- dewasa bisa membedakan mana yang benar , mana yang tidak benar, Alhamdulillah kami tetap konsisten menunggu arahan bimbingan dari Nahdlatul Ulama
Bahkan karena PKB ini sudah partai terbuka apa yang disampaikan Muhammadiyah kita punya sejarah dengan Muhammadiyah, perjalanan politik sudah kita bisa persembahkan , bahwa hubungan itu harmonis, ujar Sukhairi( Dita)
Admin ” Dita Risky Saputri,SKM.