PANYABUNGAN(Malintangpos Online): ” Merdeka…Merdeka…Merdeka..” Kalimat itulah terpekik dengan Gemuruh..menjelang detik – detik Hari Ulang Tahun Ke-49 PDIP di Taman Raja Batu Desa Parbangunan Kec.Panyabungan Kab.Madina,Senin(10/1) berjalan dengan sukses.
Upacara HUT Ke -49 PDIP Kab.Madina bertindak sebagai Irup Khairul Amri ( Sek.DPC.PDIP Madina), Penggerak Bendera Sadrak Pasaribu ( Bendahara), Shafron ( Wk.Ketua), Syahrial ( Taruna Merah Putih) dan Pembaca Undang – Undang Ahmad Yasin Nasution ( Banteng Muda) serta terlihat hadir Mantan Ketua DPC.PDIP Madina Iskandar Hasibuan, SE, serta Kader PDI Perjuangan dari DPC.PAC dan Ranting PDI Perjuangan.
Amanat Inspektur Upacara Khairul Amri, mengutarakan bahwa thema HUT Ke-49 tahun 2022 ” Bangunlah Jiwa dan Badannya Untuk Indonesia Raya ”
Kata Irup, Jalan kebudayaan Indonesia berakar kuat pada cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 guna mencapai tujuan bernegara.
Disebutkan,Jalan kebudayaan Indonesia menggelorakan seluruh jati diri kebudayaan bangsa sebagai pondasi kemajuan Indonesia Raya.
Disampaikan, Aspek politik kebudayaan yang merawat lingkungan menjadi concern PDI Perjuangan dalam mengedepankan perilaku kepeloporan dan transformasi kepemimpinan menuju Indonesia yang adil, makmur, maju dan sejahtera.
Disenutkan, latar belakang, Memasuki usia matang ke-49 tahun, PDI Perjuangan tengah berada dalam pencapaian, elan perjuangan dan elan pergerakan yang tak terbantahkan menjadi satu-satunya partai politik yang berhasil memenangkan Pileg dan Pilpres dua kali berturut-turut
Serta menjadi partai politik yang berhasil menyumbangkan kader-kader terbaiknya maju dan memenangkan Pilkada.
Ketika Negara tengah dilanda pandemi Covid-19, segala elan perjuangan dan pergerakan terbungkus tebal dalam balutan semangat gotong-royong ber skala besar yang diserukan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Maka, dalam skala besar dan masif telah terbangun optimisme para kader yang bersatu bersama Rakyat melawan pandemi Covid-19.
Saling menolong bagi warga yang terdampak Covid-19 tak pernah berhenti sejak pan melanda. Segenap Anak Ranting, Ranting, PAC, DPC, DPD dan D
royong dalam skala besar.
Pantai dan pesisir dengan segala isinya menjadi ruang publik sekaligus ruang hidup yang harus terus dijaga oleh segenap rakyat Indonesia.
Kata dia, Pohon sebagai simbol kehidupan harus terus ditanam agar kehidupan terus berjalan dan peradaban terus berkembang. Menanam bakau mangrove, bersih-bersih pantai, dan kebiasaan menanam pohon sudah semestinya menjadi gerakan sadar bagi semua kader.
Bila tahun yang lalu sungai sebagai concern Partai di bidang lingkungan, di mana sungai sebagai sarana bertahan hidup dengan aliran air bersihnya, maka tahun ini Partai concern merawat pantai sebagaibsumber kehidupan, khususnya bagi para nelayan.
Kata dia, Hakikat reformasi dan transformasi kepartaian menjadi partai politik yang ideologis, kredibel dan akuntabel terletak pada setegas apa dan konsistensi melaksanakan kerja-kerja kepartaian secara profesional.
Disampaikan, Pada usia yang ke-49 tahun ini PDI Perjuangan semakin dibutuhkan untuk selalu siap siaga berdiri di garis depan menjawab semua persoalan dan tantangan radikalisme,terorisme,Brapuhnya ideologi bangsa, danbpragmatisme politik yang semakin akut.
“Gotong-royong adalah pembantingan-tulang bersama,pemerasan-keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama,” katanya.
Amal semua buat kepentingan semua, keringatbsemua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama! Itulah gotong-royong!
Prinsip gotongroyong di antara yang kaya dan yang tidak kaya, antara yang Islam dan yang Kristen, antara yang bukan Indonesia tulen dengan peranakan yang menjadi bangsa Indonesia.” (Ir. Soekarno dalam Pidato 1 Juni 1945), katanya.
Sedangkan tujuannya, Merefleksikan perjalanan panjang kesejarahan PDI Peruangan ke-49 tahun untuk semakin mematangkan fungsi dan positioning dalam konteks dan konstalasi kebangsaan.
Membangun dan memajukan peradaban dalam perspektif politik
kebudayaan merawat lingkungan.
Membangun kesadaran dan kepedulian bersama terhadap kehidupan alam yang diejawantahkan dalam gerakan tanam bakau/mangrove di pantai atau pesisir, bersih-bersih sampah di pantai, dan terus-menerus berkelanjutan menanam pohon dan menjaga alam dan lingkungan.
Menggalang, melibatkan, menggerakkan, berkolaborasi dan bergotong-royong berskala besar dengan masyarakat dalam
penanganan ekonomi yang terdampakbpandemi Covid-19.
Serta, Covid-19 telah nyata berdampak tidak hanya bagi kesehatan masyarakat.
Dampaknya meluas ke berbagai aspek. Ekonomi berpotensi resesi. Sektor
Pendidikan berialan tidak efektif denaan
Dampaknya berbagai aspek. berpotensi
pendidikan berjalan tidak efektif dengan tidak dimungkinkannya
pembelajaran tatap muka.
Kondisi sosial mengarah ke dalam kerentanan dengan banyaknya orang yang kehilangan mata pencaharian.
Hal ini diperparah dengan pihak-pihak yang coba merongrong kepemimpinan
nasional, padahal di situasi krisis seperti pandemi, penting sebuah
kepemimpinan yang kuat dan selalu memberikan arah dalam bertindak serta
rakyat yang selalu percaya dengan pemimpinnya ketika menghadapi krisis.
Di level individu hingga negara, menjadi mutlak hadirnya sebuah imunitas
yang dimiliki Indonesia sebagai bangsa dalam menghadapi pandemi.
Situasi darurat yang merembet ke berbagai aspek ini perlu dihadapi dengan sebuah
ketahanan (imunitas) nasional yang siap menghadapi krisis lalu kemudian
bangkit pasca krisis. Ujar Khairul Amri ditengah hujan Gerimis waktu upacara.
Hingga berita ini dikirim ke Redaksi, seluruh kader PDI Perjuangan Mandailing Natal, masih mendengarkan pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ( Dita Risky Sapitri SKM)
Liputan ; Dita Risky Saputri SKM
Admin : Iskandar Hasibuan.