Hutan Linggabayu Digunduli(1), Hujan Datang, Sungai Meluap, Beberapa Desa Banjir

Banjir wilayah Kec.Linggabayu Kab.Madina

BENCANA  Banjir yang melanda Desa Kampung Baru dan Desa Lobung Kecamatan Linggabayu Kabupaten Mandailing Natal,Sumatera Utara, Senin sore(16-12) dimana Dua(2) anak sungai(Aek) Siguring-Guring dan Sungai(Aek) Sinakkok Meluap sekitar 50-60 Cm dengan warna air keruh dan juga menutupi beberapa ruas jalan wilayah tersebut.

            Redaksi Malintang Pos Group menurunkan Tiga(3) Wartawan ke lokasi untuk mempertanyakan apa sebabnya wilayah tersebut setiap hujan deras turun walaupun setengah(1/2) jam sudah mengakibatkan banjir dan menggenangi beberapa desa dan terkadang melumpuhkan akses transporatsi dan sepertinya Pemerintah Mandailing Natal, pura-pura tidak mengetahui apa dan bagaimana mencari jalan keluarnya agar tidak terjadi banjir lagi.

            “ Kalau rumah tergenang, perabotan rusak adalah hal yang biasa, tetapi yang sedihnya mata pencaharian masyarakat mayoritas bertani, terkadang sudah mau panen dihantam banjir, baru ditanami sudah tergenang air, kapan kami bisa hidup tenang,” ujar warga Marga Nasution di Desa Kampung Baru Kec.Linggabayu.

Banjir Kec.Linggabayu

Sebenarnya, ujar Nasution, jika pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang dalam hal ini Gubernur Sumut Edy Rahmayadi maupun Ketua dan Anggota DPRD Sumut, tidak mengambil sikap tegas untuk menghentikan Perambahan Hutan berkedok Koperasi sekarang ini diwilayah Kecamatan Linggabayu, maka wilayah tersebut di khawatirkan akan tenggelam disebabkan resapan air sudah tidak ada lagi.

            Maksudnya..? Tanya Wartawan “ Tolonglah Pimpinan dan Wartawan Malintang Pos Group baik Koran maupun Online, melakukan Investigasi dulu didaerah Kecamatan Linggabayu, karena hutan-hutan sekarang di gunduli untuk kepentingan Koperasi bekerja sama dengan Pengusaha Sawit, untuk dijadikan Perkebunan Sawit bentuk Plasma dengan Koperasi Dalihan Natolu,” ujar Nasution dengan nada agak ketakutan.

            Sebenarnya, ujar Nasution, kalau ketahuan sama pihak Koperasi Dalihan Natolu maupun pihak Perusahaan Perkebunan Sawit yang di rahasiakannya nama Perusahan Perkebunan Sawit nya itu, maka dirinya akan mendapat bahaya, tetapi demi untuk kepentingan masyarakat banyak, dia memohon agar Gubernur dan DPRD Sumut segera turun ke Linggabayu melihat langsung.

            “ Saya warga biasa, hanya saja rumah saya setiap hujan deras turun akan menerima luapan air minimal 50 Cm, memang terkadang cepat surut, bagaimana jika Hutan se Kecematan Linggabayu sudah gundul, bisa-bisa daerah Linggabayu akan tenggelam dibuatnya,” kata Nasution lagi.

            Sementara itu warga Desa Lobung yang dihubungi langsung, Selasa(17-12) pasca Genangan air di desanya, mayoritas masyarakat, baik aparat desa tidak ada yang mau bicara, bahkan melihat kehadiran Tim Redaksi Malintang Pos Group, masyarakat sinis, sehingga hingga Selasa pukul 10.00 Wib untuk mendapatkan informasi dari masyarakat belum berhasil ( Bersambung Terus)

 

 

Liputan : redaksi

Admin   : Iskandar Hasibuan

Komentar

Komentar Anda

Dina Sukandar

Related Posts

Harapan Masyarakat, Tambang Emas Ilegal ” Buka – Tutup ” di Mandailing Natal (1)

Awal Desember 2024, atau Pasca Pilkada 27 November, sejumlah elemen masyarakat diwilayah yang masih Beroperasi Pertambangan Emas Tanpa Izin ( PETI)/ Tambang Ilegal, mengharapkan kepada Pemerintah dan DPRD Mandailing Natal,…

Read more

Continue reading
Soal Pilkada Mandailing Natal, ON MA Resmi Daftarkan Gugatan Ke – Mahkamah Konstitusi

JAKARTA(Malintangpos Online): Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal, Harun Mustafa Nasution – M. Ichwan Husein Nasution daftarkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah…

Read more

Continue reading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.