Dina Sukandar
JAKARTA(MalintangposOnline):LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Merpati Putih Tabagsel, LSM.Genta Madina dan masyarakat Mandailing Natal di Jakarta, mendapat informasi bahwa Ijazah SMP dan SMA sedrajat yang digunakan MHN Caleg Partai B dari Dapil 4 Kab. Madina ke asliannya diragukan sesuai keterangan dari sekolahnya.
“ Ke aslian ijazah yang digunakan oleh MHN yang ikut bertarung mencalonkan diri menjadi Calon Anggota DPRD dari Dapil Kab.Madina 4 diragukan, karena itu diharapkan kepada KPUD dan Bawaslu Madina, segera melakukan klarifikasi,” ujar Ketua LSM.Merpati Putih Tabagsel Khairunnisyah kepada Ka.Biro Malintangpos Online, Selasa (11-6) di Depan Kantor Mahkamah Konsitusi (MK ) Jakarta.
Disampaikan oleh Khairunnisyah, bahwa informasi ke aslian Ijazah MHN yang digunakan disampaikan warga Mandailing Natal, bahwa MHN mendapat Ijazah SD Negeri Pasar Baru 1975 masuk dan keluar 1981, serta SMPN Sinunukan masuk tahun 1981 dan keluar tahun 1984 dan ijazah SMA nya dari SKB Padangsidimpuan masuk tahun 2014 dan keluar tahun 2014 juga.
Masalahnya dimana…? Tanya Wartawan, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pihak SMP Negeri Sinunukan Kecamatan Sinunukan, bahwa MHN sama sekali tidak benar Tamat pada tahun tersebut diatas, sesuai dengan data-data yang ada di SMPN tersebut, tentu menjadi pertanyaan bagi kalangan guru guru yang ada di sekolah itu.
“ Kita telah tanyakan langsung ke sekolah itu, tidak benar MHN keluar dari sekolah itu tahun 1984, sebab dalam data- data yang ada di sekolah nama MHN tidak tercantum, makanya kita meragukan ke asliannya,” ujar Ketua LSM.Merpati Putih Tabagsel Khairunnisyah.
Sementara itu, Sekretaris LSM.Genta Madina Chandra Siregar yang dihubungi secara terpisah di Jakarta, Selasa (11-6) menilai bahwa Ijazah SMP dan SMA dari MHN ada dugaan yang “Disulab” untuk mendapatkannya, walaupun Ijazah itu adalah Paket B untuk SMP dan Paket C untuk tingkat SMA yang menjadi persyaratan mencalonkan diri menjadi anggota DPRD.
Maksudnya..? jika ingin mendapatkan Paket B, tentu MHN tidak bisa langsung masuk Kelas III dan ikut ujian Paket B, akan tetapi harus ada Raport mulai Kelas I, II dan III dan terdaftara di sekolah mana sajapun dia sekolah SMP nya, bukan dengan modal modal Ijazah SD lalu ikut ujian Paket B langsung dan Lulus, ini ada yang tidak beres.
Setahu saya, ujar Chandra Siregar, masuk ujian atau ikut ujian Paket C /SMA juga siswa tersebut minimal harus ikut belajar di tingkat SMA mulai Kelas I, II dan III dibuktikjan dengan Nomor Induk Siswa atau NSS yang dimiliki, serta ada bukti Raport Kelas I,II dan III, baru bisa ikut Ujian Paket C yang dikelola oleh SKB ataupun sekolah yang menyelngarakan Paket C ataupun pihak yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan menyelenggarakan ujian Paket C.
Makanya, kita memberikan informasi ini kepada KPU dan Bawaslu, serta pihak Mahkamah Konsitusi (MK) sebagai lembaga yang paling berhak untuk menentukan jika ada yang mengadukan persoalan Ijazah yang digunakan MHN maju untuk mencalonkan diri menjadi anggota DPRD, serta mengharapkan kepada Polisi untuk mengusut pihak-pihak yang terlibat mengeluarkan ijazah Paket B dan Paket C yang dimiliki oleh MHN yang maju menjadi calon DPRD Madina dari Dapil 4 ( Natal, Muara Batang Gadis, Sinunukan dan Batahan)
Sementara itu, MHN maupun Kepala Dinas Pendidikan Mandailing Natal, sampai berita ini belum berhasil di konfirmasi, sebab HP MHN yang dimiliki oleh Redaksi tidak aktif dan untuk selanjutnya nanti akan di konfirmasi guna untuk kalrifikasi dari MHN sendiri terkait dengan ijazah yang dimikinya dalam mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Madina dapil 4
Sementara itu, pihak Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kabupaten Mandailing Natal maupun Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) / SKB Padangsidimpuan belum berhasil untuk di konfirmasi hingga Selasa (11-6) tahun 2019 ( Red/In)
Admin : Siti Putriani
