
PANYABUNGAN(Malintangpos Online): Perwakilan Dirjen Energi Beru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Ateng S Rahmat,mengatakan bahwa telah melakukan prosedur sesuai dengan S O P.
” Pihak EBTKE, telah melakukan prosedur sesuai dengan S O P,” ujar Perwakilan Dirjen Energi Beru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Ateng S Rahmat,Rabu(28/9) usai rapat dengan Forkofimda Mandailing Natal.
Kata dia, Sebelum mengadakan uji , kami tetap melakukan evaluasi secara SOP, sehingga diberikan mandat uji alir, kami pun tidak lantas menyetujui, Kami juga harus prosedur juga ke pimpinan.
Terkait insiden yang dialami masyarakat Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Selasa malam (27/09, Ateng S Rahmat menerangkan bahwa mereka berbagi tugas.
Kami sedang di Desa Sibanggor Julu, pada saat itu biasa saja tidak ada hal yang aneh, Info yang terakhir Kami dapat , bahwa Sumur sudah ditutup karena kehabisan oksigen
” tetapi menjelang sepuluh menit baru ada tercium bau setelah ditutup, itu yang dapat kami info , karena saat itu Kami di Desa” Ujarnya.
Apakah peralatan yang digunakan PT SMGP dalam uji Alir di Sumur T – 11 sudah lengkap dan memadai..? Ateng S Rahmat menyebutkan, semua peralatan telah terpasang dengan baik.
“Secara prosedur SOP peralatan sudah terpasang dengan baik, ada yang terpasang di Desa Sibanggor Julu, Desa Sibanggor Tonga”. Sebutnya
Untuk antisipasi paparan gas beracun Ateng S Rahmat dari Dirjen EBTKE Kementerian ESDM mengakui bahwa di Wellpad T sumur T-11 telah ada terpasang Rock Muffler
Selanjut, Ateng mengatakan , belum bisa memberikan data yang akurat, karena butuh secara komfrehensip mengumpulkan data-data.
Kami belum bisa secara konkritnya, itu yang baru bisa kami sampaikan, Kami juga prihatin dengan kondisi ini,
” Kita tidak ingin hal ini terjadi sebagaimana prinsip K3″ Ujar Ateng S Rahmad dari Dirjen EBTKE Kementerian ESDM.(Sy/Red)
Admin : Iskandar Hasibuan.