

BUKIT MALINTANG(Malintang Pos):” Bukan Satu Jalan ke Roma,” Pribahasa inilah yang mungkin dipakai oleh Kades Pasar Baru Malintang, Kades Malintang Julu, Kades Malintang, Kades Malintang Jae dan Kades Lambou Darul Eh San Kecamatan Bukit Malintang, yang diduga telah memanipulasi nilai proyek, sehingga jauh menyimpang dari RAB (Rancangan Anggaran Biaya) yang dibuat dalam RAPBDes.
Karena itu, Kepala Inspektorat Madina Marwan Bhakti Siregar harus ikut bertanggung jawab , karena selain diduga lari dari RAB juga kualitas proyek DD di beberapa desa diatas tidak seperti yang diharapkan dan Bupati Madina harus segera meminta pertanggung jawaban Kadis PMD dan Kepala Inspektorat agar masyarakat tidak salah menilai.
Informasi tersebut diperoleh Malintang Pos, Rabu-Kamis (24-25/4) di Desa Malintang Jae Kec.Bukit Malintang, setelah sejumlah Wartawan dan LSM melakukan Investigasi ke lokasi-lokasi proyek Dana Desa, baik tahun 2016- 2017 dan 2018, serta ada tahun 2019.
Warga Desa Pasar Baru Malintang, mengaku bersedia menjadi saksi jika diminta oleh Kepala Inspektorat maupun Polisi, karena sejak adanya DD Desa dan khususnya tahun 2016 dan 2017 langsung dipantau dan memberikan masukan kepada Kades agar DD jangan dicuri Volume proyek fisiknya agar kualitasnya bagus.

Contoh, Jembatan yang dibangun dengan DD 2016 yang lalu baik kedalaman pondasi maupun lainnya telah nyata-nyata di manipulasi, jika perlu bongkar biar kelihatan manipulasinya, saya yang bangun jika yang saya katakan ini tidak benar, itulah sebagai bentuk tanggung jawab saya kepada desa dilahirkan, tapi Kades menutupi dengan berbagai cara.
Begitu juga dengan pembangunan Rabat Beton tahun 2017 yang lalu, setahu saya TPK (Tim Pelaksana Kegiatan ) tidak pernah menanda tangani bahwa proyek itu sudah siap dan telah diadukan ke Inspektorat Madina, tapi kok bisa lolos dan sudah cair 2018 dan 2019, siapa yang memanipulasi Tanda Tangan TPK nya, ini pidana atau memang Inspektorat bisa meloloskannya.
“ Makanya Inspektorat Madina harus bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan Dana Desa (DD) di Bukit Malintang yang bisa lolos dari pemeriksaan mereka, masalah ketebalan Jalan/Rabat beton tahun 2017 lalu, silakan ukur dilapangan, ngak sesuai dengan RAB yang tercantum, belum lagi yang lainnya,” ujar warga yang enggan namanya disebut, tapi bisa mempertanggung jawabkan ucapannya jika diperlukan.
Polisi Harus Panggil Kades
Sementara itu, persoalan pembangunan Jalan Nasional – Saba Suluk oleh lima (5) Kepala Desa di Bukit Malintang yang kualitasnya Bobrok dan asal-asalan, masyarakat meminta kepada Kapolres Madina AKBP.Irsan Sinuhaji,S.IK agar segera melakukan pemanggilan kepada seluruh Kepala Desa yang mengalokasikan anggaran DD untuk pembangunan jalan/Rabat beton.

Apa mungkin Kades diperiksa..? Banyak memang masyarakat apatis akan ada pemanggilan dari Polisi, sebab Dana Desa setelah habis tahun anggaran Inspektorat telah melakukan pemeriksaan ataupun pengawasan, tapi laporannya semua bagus, alias tidak ada masalah, buktinya Jalan ke Saba Suluk sendiri benar-benar rusak dan bobrok kualitasnya.
“ Pak Polisi panggil semua Kades nya, umumkan kepada masyarakat bahwa yang dibangun oleh Kades bersama TPK nya adalah salah dan bobrok dan harus diperbaiki,karena ketebalannya saja sudah menjadi masalah dan mudah rusak,” ujar warga mengaku marga Nasution.
Kadis PMD Madina Muhammad Ikbal yang dihubungi Wartawan, berjanji akan segera memanggil Kades dan no HP nya telah dimintai kepada Camat Bukit Malintang.
“ Kita akan minta penjelasan dari seluruh kades, nanti jika tidak sesuai dengan RAB akan kita minta untuk diperbaiki sesuai dengan RAB, kita panggil dulu Kades untuk mendapat informasi yang benar dan tidak fitnah,” katanya ( Red-Nan/Sua)
Liputan : Nanda/Suaib
Admin : Siti Putriani Lubis